Marah

449 60 239
                                    


TYPO BERTEBARAN BESTII!!

-

-H A P P Y R E A D I N G-

-

¤¤¤¤

Kedua remaja sudah siap dengan baju seragamnya. Sekarang Vina sedang bergulat di dapur buat sarapan, pagi ini Vina ingin membuat nasi goreng.

Setelah beberapa menit nasi goreng sudah siap untuk di makan, ia letakan di atas meja makannya.

Varo berjalan ke arah meja makan dengan tas di gendongannya, "Tumben masak nasi goreng," ujar Varo sembari mengambil nasi tersebut.

"Lagi pengen," jawab Vina sembari duduk di samping Varo.

"Coba cicipi, enak ga masakan gue," ucap Vina.

Varo mengangguk lalu ia mencicipi nasi goreng buatan istri tercinta nya. "Enak," sahut Varo sembari mengunyah.

"Iya dong, pasti enak, kan buatan gue." Vina mengucapkan itu dengan wajah sombongnya membuat Varo mendengus sebal.

"Sombong amat!"

"Bodo amat," ujar Vina sembari memakan nasi goreng.

Setelah selesai mengisi perut, Vina dan Varo sudah siap di atas mobilnya. Hari ini ia tidak memakai motor sebab pulang sekolah nanti mereka akan langsung pergi berbelanja untuk kebutuhan rumahnya.

"Turunin di pertigaan aja," ujar Vina.

"Gak, langsung sekolahan aja," jawab Varo.

"Gue gak mau orang lain curiga sama kita, Varo!" Vina meninggikan ucapannya membuat Varo mengerem dadak, Varo mengeratkan stang mobil, matanya menajam membuat Vina menelan saliva nya.

"Lo terus saja ngomong kayak gitu, berangkat sekolah bareng tidak membuat mereka curiga kita sudah nikah, Vina!" bentak Varo yang langsung membuat Vina ketakutan.

Baru kali ini Vina melihat Varo semarah ini hanya karena masalah sepele.

"Kalau gak mau mereka curiga sama hubungan kita masing-masing aja, gue gak mau denger lo ngomong kayak gitu lagi, gue muak Vina, gue Muak!!!" Vina memejamkan matanya, hatinya teriris saat Varo mengucapkan perkataan menyakitkan itu, apa ia kelewatan ngomong kayak gitu sampai Varo semarah ini?

"Ma-maaf... gu-gue gak ma-mak-sud ka-yak gi-gitu, maaf." Vina meminta maaf dengan kepala menunduk, jangan di bicarakan lagi bagaimana sakitnya hati Vina di bentak kayak gitu sama suaminya sendiri. Vina terus saja menundukan kepalanya dengan terisak. Ya, Vina menangis.

Melihat Vina menangis membuat Varo langsung memeluknya, ia sangat menyesal sudah membentak Vina, ini sangat kelewatan. Vina menangis sejadi-jadinya di dalam dekapan Varo, hatinya sangat sakit. Memang Vina tidak pernah di bentak sama siapapun baru kali ini ia di bentak sama suaminya, hati Vina sensitif saat di bentak sama siapapun.

"Maaf gue kelepasan, maaf Vin maaf," sesal Varo sembari menciumi kepala Vina, Varo mengeratkan pelukannya.

Vina terus saja menangis di dalam dekapan Varo.

A L V I N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang