Dia kembali?

246 20 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!!!

-H A P P Y R E A D I N G-

¤¤¤¤

Sepasang suami istri sedang mempersiapkan alat perlengkapan sekolahnya, siapa lagi kalau bukan Vinaira dengan Varo. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah tiga hari mereka di skors.

"Dasi aku dimana?" tanya Varo kepada Vina yang sedang merapikan alat tulisnya.

"Lah, mana aku tahu. Kamu nyimpannya dimana?" tanya balik Vina.

"Ck, lupa lagi." Varo mendesah kecil dengan terus mencari dasi tersebut.

"Kebiasaan kalau nyimpan dasi jangan sembarangan," cibir Vina.

"Iya istri, iya." Varo mendengus sebal.

"Ada enggak?" tanya Vina yang langsung dijawab gelengan.

"Yaudah lah gausah pakai dasi, biasanya juga kamu gak pernah pake dasi," ujar Vina.

"Mau jadi murid yang baik, makanya harus pakai pakaian yang rapih," jawab Varo sedikit songong.

"Bilang ajaa mau tebar pesona," desis Vina.

"Nah, itu 'kan kamu tahu," jawab Varo dengan cengengesan.

Vina yang mendengar penuturan Varo langsung mendelikan matanya. "Canda sayang, 'kan aku udah punya istri yang cantikk kayak bidadari," ujar Varo dengan wajah tengilnya. Itu membuat Vina mendengus sebal.

"Gausah gembel, jyjyk." Vina memasangkan wajah jijiknya.

"Gombal sayang kok gembel sih," sahut Varo.

"Gembel. 'Kan kamu kayak gembel, wleeeee!!" Vina menjulurkan ujung lidahnya lalu ia segera keluar kamar dengan tas di gendongnya sebelum kena amukan dari sang suami yang sudah memasangkan wajah marahnya.

"Vina, tunggu!! Berani-beraninya ya, kamu!!" Varo segera menyusul istrinya itu yang sudah kabur duluan dengan tangan memegang tasnya.

Varo berlari mengejar Vina yang sudah berada di bawah, dengan lari sekuat tenaga, Varo akhirnya menangkap tubuh Vina.

Grepp

"Mau kabur kemana sayang, hm?" ujar Varo membisik di telinga Vina membuatnya merinding sendiri.

"Mampus," batin Vina.

"Mau kabur kemana, sayang?" tanyanya lagi sembari menggigit telinga Vina dengan tangan memeluk tubuh Vina.

"Aaaaa, sakitt ish jangan di gigit," jerit Vina sembari memegang telinga yang sedikit sakit.

"Mulai nakal, hm?" Tangan Varo mengusap-ngusap perut milik Vina membuat sang empu geli.

"Jangan di usap, geli ish," desis Vina sembari melepaskan tangan kekar milik suaminya itu.

Varo membalikan badan Vina supaya berhadapan dengannya. Tanpa diduga Varo langsung berhambur mencium bibir manis milik istrinya itu yang sudah menjadi kebiasaannya.

Ia terus saja melumat bibirnya itu membuat Vina kehilangan napasnya. Vina memberontak, tangannya memukul punggung milik Varo.

"Hmmmpp... Hmmpp..." Vina berusaha melepaskan lumatan itu tapi nihil, Varo sangat rakus membuat Vina kewalahan sendiri.

A L V I N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang