A L V I N A

Jatuh cinta?

TYPO BERTEBARAN BESTII!!!

-

"Kamu milikku bukan milik orang lain"

_Vinaira Alexcandra_

-

-H A P P Y R E A D I N G-

¤¤¤¤¤

Seperti yang mereka janjikan sepulang sekolah mereka langsung menuju Mall. Mereka sudah sampai di tempat tersebut lalu mereka langsung berjalan masuk ke dalam mall dengan berdiaman.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka sudah sampai di tempat sayuran, buah-buahan, dan perlengkapan rumah lainnya.

Vina terus pokus mencari kebutuhan yang akan di beli. Sedangkan Varo, ia hanya mengikuti langkah gadisnya itu dengan sedikit agak malas.

Keranjang yang Vina dorong sudah penuh itu berarti semuanya sudah hampir selesai memilihnya. Vina melanjutkan langkahnya guna untuk mencari makanan kesukaan dirinya, bukan dirinya melainkan semua kaum hawa pasti suka dengan makanan itu. Apalagi kalau bukan mie samyang.

Senyum Vina merekah saat melihat mie tersebut, lalu ia segera mengambil sebanyak-banyaknya buat stok di rumah membuat Varo melebarkan kedua matanya.

"Jangan berlebihan! Ambil lima aja," celetuk Varo tak suka.

Vina yang semula tersenyum kini berubah menjadi datar, ia meletakan kembali mie samyang yang lebihannya dengan perasaan kesal.

Setelah merasa barang yang Vina beli sudah lengkap, Vina langsung berjalan ke arah kasir yang tak lupa Varo yang mengikutinya dari arah belakang.

Karena mall tersebut tidak terlalu ramai, jadi mereka gak terlalu lama untuk menunggu. Dan, kini giliran belanjaan Vina, ia langsung memberikan belanjaan tersebut kepada kasir.

"Semuanya lima juta delapan ratus, Mba," ujar mba kasir tersebut.

Varo langsung memberikan Black card kepada mba kasir tersebut dengan wajah dinginnya. Jangan di tanyakan lagi Varo mempunyai uang dari mana, ingat dia Ceo muda kaya raya.

Setelah beres membayar, Vina dan Varo akhrinya pergi meninggalkan tempat itu. Mereka berjalan keluar, tidak kerasa hari sudah mulai petang, berarti Vina dan Varo sudah menghabiskan banyak waktu di dalam mall tersebut.

🌻

Seorang gadis cantik sedang merapihkan barang belanjaan yang tadi sempat ia beli. Jam menunjukan pukul delapan malam, tetapi ia masih belum juga beres menata makanannya.

Sedangkan Varo sepulang dari mall ia tidak keluar dari kamarnya, entah ada apa dengan suaminya itu.

Akhirnya kegiatan Vina beres juga, ia langsung berjalan ke atas untuk beristirahat ke kamarnya dan sekaligus mau meminta maaf pada suaminya itu.

Sesampinya di depan pintu kamar, baru saja Vina mau membuka pintu itu, tetapi pintu tersebut sudah di buka lebih dulu dari dalam.

Ceklek

Pintu terbuka, nampaklah Varo dengan style yang sudah rapih.