Skors

438 33 17
                                    

TYPO BERTEBARAN!!!

-H A P P Y R E A D I N G-

¤¤¤¤¤

"ANJING MATA SUCI GUE TERNODAI!!!" Teriakan melengking dari seseorang membuat Varo dan Vina langsung melepaskan ciumannya. Mereka menoleh ke arah sumber suara tersebut, sepontan bola mata Vina langsung melebar saat tahu siap orang itu.

"Mampus," gumam Vina seraya mengigit bibir bawah miliknya.

"Ngapain anjing?!" teriak Varo dengan sedikit teriak.

Alteza menggaruk belakang kepala yang tidak gatal. Iyaps, orang itu ialah Alteza. Ia sedari tadi terus mencari keberadaan mereka untuk segera menghadap kepsek dan guru lainnya.

"Kalian di panggil kepsek untuk pergi ke ruang guru," ujar Alteza.

"Mau ngapain?" tanya Vina dengan sedikit khawatir.

"Lah... Lo masih nanya mau ngapain setelah semuanya tahu tentang status lo sama Varo." Ucapan Alteza mampu membuat keduanya terdiam.

Alteza menggeleng-gelengkan kepalanya. "Cepet dah kalian temui kepsek, gue ke kelas duluan." Alteza membalikan tubuhnya, baru juga dua kali melangkah, Alteza menoleh kembali. "Oh iya, kalau mau cipok harus tahu tempat biar gak keciduk, masih mending keciduk sama gue, lah... kalau keciduknya sama guru gimana? Tapi... permainan kalian bagus jugaa, pertahanin ya, Bos," ujar Alteza sembari terkekeh. "Babay bos sayang..." Alteza melambaikan tangannya, lalu ia segera pergi dari sana sebelum kena amukan Varo yang sudah menahan amarah akibat ucapannya tadi.

"Teman anjing!" umpat Varo menahan kesal.

"Var, aku takut..." lirih Vina sembari menundukan kepalanya.

Varo menatap ke arah istrinya itu lalu mengangkat kepalanya dengan kedua tangan miliknya. Varo tersenyum. "Gak perlu takut, kita hadapin sama-sama, oke?" ucap Varo sembari mengusap-ngusap pucuk kepala Vina.

Vina menatap Varo dengan tatapan lirih. Varo yang melihat ketakutan istrinya segera ia memeluk tubuh istrinya itu seraya untuk menenangkan.

"Kita ke ruangan guru, ya. Kita harus menerima apapun itu resikonya." Varo melepaskan pelukannya lalu mereka pergi dari sana untuk menemui kepsek dan yang lainnya, di pastikan mereka sudah menunggu kedatangan Varo dan Vina.

Sesampainya di depan pintu ruangan guru, Vina memberhentikan langkahnya. Tubuhnya bergetar hebat, ketakutannya semakin menjadi.

Varo yang merasakan tangan Vina bergetar langsung memegangnya seraya untuk menguatkan Vina. Varo menoleh ke arah Vina begitupun sebaliknya. Ia mengangguk sedikit, lalu mereka masuk ke dalam ruangan tersebut.

Di ruangan tersebut sudah ada kepsek dan guru-guru lainnya. Bukan hanya itu saja, alangkah terkejutnya, ternyata orang tua Varo beserta orang tua Vina juga sudah ada di sana.

"Itu dia orangnya datang, kemarilah Vina sama Varo duduklah disini," titah kepsek kepada mereka yang langsung membuat keduanya mengangguk lalu mereka berjalan ke arah mereka semua dan langsung duduk.

Canggung.

Itulah yang saat ini Vina dan Varo rasakan.

"Setelah tahu alasan dari orang tua kalian kenapa kalian menikah, kami tidak akan mengeluarkan kalian dari sekolah hanya saja kami akan meng skors kalian selama tiga hari sebab karena ulah kalian sendiri," ujar kepsek dengan tegas.

A L V I N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang