#37 Interogasi

2.9K 46 1
                                    

"Hmmm ... brownies buatan tante enak banget lho," puji Andre pada Mama Calvin. Pujian Andre bukan pujian gombal semata. Cowok ganteng itu benar-benar menyukai brownies buatan Mama Calvin dibuktikan dengan sudah empat potong brownies yang dilahapnya.

"Lo doyan apa laper, Ndre?" goda Calvin. Cowok itu memang sengaja menggoda Andre karena tau cowok itu pasti laper berat setelah tadi memacu birahi bersamanya.

"Laper pasti Vin, emang udah waktunya laperkan. Tapi selaper-lapernya Gue juga kalo makanannya gak enak pasti gak selera. Nah, brownies ini jelas enak banget makanya Gue gak malu-malu makannya," sahut Andre tanggap.

"Saking lapernya sampe gak terasa udah empat potong masuk ke perut Lo ya Ndre hanya dalam waktu tak sampai dua menit," goda Calvin lagi sambil nyengir.

"Udah-udah jangan berantem. Andre kalo suka boleh makan sepuasnya kok," kata Mama Calvin hangat.

"Makasih tante," sahut Andre sopan senang karena dapat pembelaan dari Mama Calvin. Sementara Calvin pura-pura gak mendengar. "Nanti Andre sekalian makan malam disini aja ya," tambah Mama Calvin lagi.

"Andre jadi malu tante. Udah dikasih brownies diajak makan malam lagi," kata Andre dengan gaya malu-malu.

"Jangan pura-pura deh. Elo seneng banget diajak makan malam disinikan," sergah Calvin cepat begitu mendapat angin untuk menggoda kembali teman tersayangnya itu.Andre nyengir pada Calvin dan dibalas dengan nyengir juga oleh Calvin.

"Tuh kan berantem lagi. Udah, makannya diterusin aja Ndre," kata Mama Calvin lagi.

"Iya Ndre gak usah malu-malu. Vin, temennya jangan digodain terus dong," Tambah Tante Rini yang ikut membela Andre. Andre pun dengan cuek mengambil dua potong lagi brownies dan langsung melahapnya sekaligus.

"Ndre," tegur Mama Calvin.

"Ya Tante," sahut Andre dengan mulut penuh brownies. Mama Calvin, Tante Rini, dan Calvin tersenyum geli melihat pipi Andre yang membulat karena mulutnya penuh brownies.

"Brownies-nya dihabisin dulu dong Ndre," kata Calvin.

"Iya, Tante?" sahut Andre segera setelah menelan habis brownies.

"Tante senang kamu tetap gak berubah pada Calvin meskipun kini papa kamu sudah jadi menteri," kata Mama Calvin memuji.

"Duh, Tante gak usah ngomongin soal itu deh," kata Andre. Wajah ganteng cowok itu mendadak cemberut mendengar kalimat Mama Calvin.

"Boleh dong tante memuji kamu. Tadi kamukan memuji Tante."

"Iya, tapi...."

"Oke, Tante gak ngomong soal itu lagi. Tapi Tante boleh ngucapin terima kasih ke kamu, kan?"

"Terima kasih untuk apa?"

"Terima kasih karena kamu mau menjadi teman Calvin dalam situasi seperti ini."

"Kalo itu gak usah terima kasih, Tante. Apa gunanya teman kalau gak bisa menemani saat suka dan duka?"

"Kamu memang anak baik, Ndre."

"Udah deh, Tante."

"Iya Ma, udah deh," timpal Calvin. Ia merasa tidak enak melihat Andre yang kurang nyaman dengan omongan mamanya.

"Iya, iya. Mama gak ngomong lagi deh. Sekarang kalian lanjutin aja makan brownies-nya ya. Mama dan Tante Rini biar nyiapin makan malam buat kita," sahut Mama Calvin cepat.

Sebagai ibu ia mengetahui kalo dua remaja itu merasa kurang nyaman dengan pembicaraan itu. Karena itu ia segera mengambil sikap untuk menghentikan pembicaraan dan beralasan akan segera menyiapkan makan malam. Mama Calvin dan Tante Rini lalu meninggalkan Andre dan Calvin.

Serial Andre & CalvinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang