Calvin masih asik bercumbu dengan Dion dan kawan-kawannya. Berempat mereka asik mengentot satu sama lain.
Dion menggagahi Dhika di tepi ranjang, sementara Fahri menganal Calvin sambil berdiri di depan lemari pakaian Calvin.
Batang kontol Fahri yang gemuk dan panjang menusuk-nusuk dalam di lobang pantat Calvin menimbulkan sensasi yang berbeda buat cowok itu. Selama ini ia belum pernah dientot oleh laki-laki yang memiliki kontol sepanjang dan segemuk Fahri.
Dhika terlihat begitu keenakan disodok-sodok kontol Dion. Sembari menikmati sodokan itu Dhika meraba seluruh tubuh Dion yang kekar dan basah bersimbah keringat. Tubuh Dion memang sexi banget. Kulitnya putih bersih. Lekuk-lekuk ototnya terbentuk sempurna, menggairahkan.
Beberapa saat kemudian Fahri melepaskan kontolnya dari Calvin. Jemarinya mengelus-elus tubuh belakang Dion. Kemudian turun ke pantat, meremas-remas dengan buas.
Nafsunya mElonjak melihat pantat Dion yang putih dan montok. Dion mengerti apa yang diinginkan Fahri. Sambil tetap menyodomi Dhika, dilebarkannya kedua pahanya. Ia memberikan ruang buat Fahri yang ingin mengembat boolnya.
Calvin keqi dicuekin. Ia mendekati Dion dan Dhika juga. Kepalanya menyusup diantara selangkangan Dhika, mencari kontol cowok itu yang ngaceng. Begitu mulutnya menemukan kontol yang dicarinya segera saja ia melahap kontol itu.
Fahri yang bersimpuh di belakang Dion mulai melakukan penetrasi. Namun ia cukup kerepotan karena pantat Dion yang terus bergerak-gerak maju mundur.
Untuk memudahkan usahanya, Fahri menahan gerakan pantat Dion. Kemudian ia segera membenamkan kontolnya ke celah sempit milik Dion yang dikelilingi bulu-bulu halus. Dion bergetar saking keenakannya menikmati sensasi ditembus oleh kontol Fahri yang gede banget itu.
Tak lama gerakan menghentak-hentak pantat kembali dilanjutkan oleh Dion, Fahri, dan Dhika. Sementara Calvin sibuk sendiri menyElomoti kontol Dhika.
Lima menit berlalu.
“Dion, udah dulu, Gue pengen ngentotin si Calvin nih. Dari tadi bElon,” kata Dhika dengan suara tersengal-sengal.
“Ohh… ohhh… okehh,” sahut Dion.
Dhika segera melepaskan dirinya dari Dion. Kemudian ia menuju ke belakang Calvin.
“Calv, Elo nungging deh, Gue pengen entotin Elo.”
“He eh,” jawab Calvin. Segera ia menungging menghadap kontol Dion.
“Vin, sekalian isep punya Gue dong,” kata Dion yang mengocok kontolnya sendiri setelah kehilangan pantat Dhika.
“Siniin,” kata Calvin cepat. Dion segera memasukkan kontolnya ke mulut anak SMA yang cute banget itu.
Jadilah mereka memacu birahi berhadapan seperti rantai dengan penghubungnya mulut Calvin yang mengoral kontol Dion.
“Enak banget ya Ri,” kata Dhika pada Fahri diantara hentakan pantatnya yang liar.
“Yoi, pantat Calvin seret banget ya.”
“Yessh… kayak perjaka aja.”
“Pantat Dion juga enak banget Dhik, entar Elo rasain deh.”
“Promosi Elo gak salah Ion. Bener-bener luar biasa.”
Dion hanya nyengir mendengar percakapan Dhika dan Fahri. Sementara Calvin tak berkomentar. Ia menikmati entotan Dhika. Tapi tak urung juga dia keqi pada Dion.
Ternyata dia dipromosiin oleh cowok sepupunya itu sebagai tempat pengumbar nafsu bagi cowok gila sex. Namun sejenak dilupakannya rasa keqi itu karena gimanapun juga ia sangat menikmati pesta sex gila-gilaan kayak gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Andre & Calvin
AcakWARNING!!! CERITA DEWASA!!! ADULT ONLY!!! 17+ Created and Story by: NicoLast Edited by: Edy Cahyadi Cerita ini bukan hasil karangan gue. Ini cuma cerita hasil copas. Gue di sini cuma mau nge-repost karena suka sama cerita satu ini.