Malam itu di rumah Cindy.
Asep berbaring sambil melamun di atas sofa ruang tamu rumah Cindy. Rumah itu sudah sepi. Teman-teman Cindy yang tadi berpesta sex sudah pulang semua.Rumah sudah dibersihkan kembali oleh pembantu Cindy, Asep ikut juga membantu membersihan rumah dengan pembantu yang lain. Cindy tidak keluar dari kamarnya sejak teman-temannya pulang sore tadi. Gadis cantik itu rupanya sedang beristirahat mengembalikan tenaganya yang terkuras saat pesta sex.
Ada hal yang ingin disampaikan Asep pada Cindy. Situasi yang belum memungkinkan membuatnya harus bersabar dulu sampai Cindy bangun. Bisa jadi kalau Cindy tidak bangun juga malam ini baru esok hari dia dapat berbicara dengan majikannya itu.
Asep sulit tidur meskipun sofa yang dijadikannya tempat berbaring itu jauh lebih empuk dibandingkan kasur tipis yang ada di kamarnya. Canggung karena baru sekali ini mendatangi rumah majikannya dan juga bingung memikirkan bagaimana cara berbicara yang baik pada majikannyalah yang membuat Asep sulit tidur.
Lamunan Asep membawanya pada kenangan seru bersama sahabat-sahabat kentalnya di kampung. Sepeninggal Cindy dan teman-temannya plus Tante Vonny yang hot, Asep mencoba kembali ke kehidupan normalnya sehari-hari. Namun rasa rindunya pada nikmatnya mengentot tidak mampu ditahannya.
Nafsu birahinya terasa menggelegak setiap hari. Asep tak kuasa menahan gejolak untuk melampiaskan birahinya itu.
Gadis-gadis desa yang selama ini terlihat biasa sekarang menjadi berbeda. Tubuh sintal dan ranum mereka senantiasa menerawang di benak mata Asep, membuat libidonya lapar dan tak sabar untuk menerkam.
Otak Asep penuh dengan segala bayangan cabul sehubungan dengan nikmatnya menggigit lembut sambil mengulum buah dada Cicih yang montok dan ranum atau menyeruput lendir asin nan hangat yang memenuhi rongga memek Entin.
Saat-saat memetik teh bersama perawan-perawan desa itu membuat Asep kelimpungan. Batang kontolnya selalu ngaceng tak bisa diajak kompromi.
Kalau sudah begitu, sepulang bekerja, mau tak mau Asep meminta bantuan Tante Citra Body Lotion membantunya. Kelembutan Tante Citra Body Lotion telah terbukti dapat menyemburkan dengan keras cadangan sperma yang telah mendesak dari dalam batang kontolnya yang sekeras kayu.
Bukan hanya itu. Bayangan cabul pada lelaki juga sering menari-nari di pikirannya. Dudung dan Encus, dua sahabat kentalnya yang selama ini sering telanjang bersamanya—baik telanjang dada atau juga telanjang bulat seluruhnya—yang selama ini tak pernah menjadi perhatiannya kini ketelanjangan mereka membuat birahinya membara.
Tanpa sepegetahuan kedua sahabatnya itu, Asep kini sangat teliti memperhatikan pahatan sempurna Yang Mahakuasa pada otot mereka. Apakah itu otot dada, otot lengan, otot paha, otot perut, dan tak lupa otot kontol mereka.
Saat-saat kencing bareng di antara semak rerumputan kini merupakan momen yang tak pernah disia-siakan oleh Asep untuk meneliti lebih detail lekuk batang gemuk panjang berurat milik kedua sahabatnya itu.
Apabila sudah sangat terangsang Asep tanpa malu-malu mengajak Dudung dan Encus melakukan coli bareng. Awalnya Dudung dan Encus agak risih melakukan prosesi cabul itu bersama-sama namun setelah beberapa kali keduanya menjadi terbiasa.
Tanpa mereka sadari Asep bukan hanya sekadar mengajak mereka untuk meraih kenikmatan coli bersama saja namun lebih jauh dari itu Asep punya tujuan khusus untuk mempersiapkan mereka pada tahap selanjutnya, yaitu ngentot sesama cowok.
Akhirnya tujuan Asep kesampaian juga dua pekan yang lalu. Hari itu adalah malam kedua setelah keluarga Dudung melamar Titin. Ketiga sahabat itu sedang ngeronda bersama. Sambil ngeronda mereka main catur dan sesekali memperbincangkan persiapan resepsi pernikahan Dudung yang akan dilangsungkan satu bulan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serial Andre & Calvin
De TodoWARNING!!! CERITA DEWASA!!! ADULT ONLY!!! 17+ Created and Story by: NicoLast Edited by: Edy Cahyadi Cerita ini bukan hasil karangan gue. Ini cuma cerita hasil copas. Gue di sini cuma mau nge-repost karena suka sama cerita satu ini.