Part 02

568 25 0
                                    

Zayn POV

  Hari ini masa awal tahun mulai kuliah lagi. Tahun ini aku akan menjadi kakak senior kelas kedokteran. Aku juga akan menjadi kakak ospek tahun ini. Pagi-pagi aku sudah mendapat seorang gadis kecil manis berambut panjang kecokelatan, dia bertanya letak kelas kedokteran padaku dan ku jawab dengan ramah dan tak lupa dengan senyuman.

****

Setelah kuantar Raisha pulang, aku pun segera pulang kerumah. 'Oh shit aku lupa minta nomor telfonnya, ah paling besok juga ketemu' . Entah kenapa aku terus kepikiran Raisha, dia gadis baik manis cantik. Aku bosan dirumah dan kuputuskan untuk ke basecamp One Direction tak jauh dari rumahku.

****

Di basecamp hanya ada Harry dan Niall. "Kemana Liam sama Louis?" Tanyaku. "Mereka sedang kencan. Biarkan saja" Ucap Niall. "Oiya gue mau cerita" ucapku. "Apa zayn?" Tanya Harry sambil menyisir rambutnya. "Lu tau cewe yang namanya Raisha yang tadi dikelas kedokteran?" Tanyaku. "Huuh" ucap Niall mengangguk.

"Dari awal gue ngeliat dia kok gue mulai naro hati ya ke dia, gue aja tadi nganter dia pulang ke apartementnya"

"Eitss, lu ada cewe cantik aja langsung digebet dasar playboy!" ucap Harry sambil cekikikan.

"Alah kaya lu engga aja! Udah ah gue laper"

"Sini makan bareng gue, ada macaroni nih" ucap Niall. Aku pun makan macaroni bareng Niall sedangkan Harry asyik dengan tv nya.

Esoknya...
Raisha POV

Aku bangun pukul 9 pagi, aku sangat lelah semalam karena sibuk menyiapkan peralatan ospek. Segera kuambil handuk dan menuju kamar mandi. Tak lupa ku sarapan lalu segera menuju sekolah. 'Huftt untung aja belum telat' . Kupercepat langkahku menuju kelas dan kulihat sudah banyak yang datang termasuk Karine, kuputuskan duduk disampingnya.

"Hey, kau bawa lengkap barang buat ospek?" Tanya Karine.

"Iya. Kau?"

"Iya." Ucapnya sambil mengangguk. Tak lama kakak ospek datang ke kelas kami.

"Morning class" sapa Louis. "Morning" ucap kami. "Siapa yang gabawa barang buat ospek?!" Kini Harry angkat bicara. "Aku kak" teman sekelasku, Nanny, mengancungkan tangannya sambik menunduk. "Kenapa hah?! Bukannya sudah diperingatkan harus bawa?!" Bentak Harry. 'Gabisa ramah dikit apa ke cewe?" bantinku. "Kemarin mom sakit, jadi aku ga sempat bikin kak" ucapnya melas. "Ga ada alesan! Kau harus tetap dihukum! Apa aja hukumannya Ni?" Tanya Harry kepada Niall. "Lari keliling lapangan 50× , scottjump 50× dan push up 50× " jelas Niall dan Nanny pun mengganguk.

"Oke yang lain kita mulai ospek kita, kecuali Nanny ikut bersama Liam!" Ucap Harry. Kulihat Nanny bersama Liam meninggalkan kelas ini menuju lapangan. "Sekarang tugas kalian buat tabel di kertas A3 ini, lalu mintalah tanda tangan sebanyak banyaknya kepada kakak ospek, tapi ingat kalian akan diberi tantangan sebelum mendapatkan tanda tangan itu! Jadi tak semudah yang kalian fikir. Dan jangan lupa tetap pakai nametag dan ikat kepala kalian!" Ucap Harry. "Oke kalian sekarang boleh bubar, tapi masuk kesini lagi pukul 12 teng, jangan telat" ucap Zayn, lalu anak kelas kedokteran langsung bubar.

"Kak, boleh minta tanda tangannya?" Tanya ku kepada Zayn. Ia pun tersenyum. 'Oh tidak ia tersenyum lagi' .

"Dengan syarat" ucap Zayn.

"Apa kak?"

"Kau harus nyanyiin sebuah lagu. Wajib lagu One Direction" Ucap zayn sambil tersenyum. Lagi.

Aku pun menyanyikan lagu berjudul Kiss You. Karena hanya itu satu-satu nya lagu One Direction yang kutau. Zayn pun bertepuk tangan dan langsung memberi tanda tangannya ke kertas milikku. "Makasih kak" ucapku. "Your welcome. Ohiya, boleh ku minta nomor telfonmu?" Tanya nya. Aku melunjak kaget seolah tak percaya. "Eh iya boleh kak, nomorku 085678937655" ucapku. "Okee, lanjutkan tugasmu" ucap Zayn dan aku segera meninggalkannya.

"Kak, hmm boleh minta tanda tangan?" Tanya ku kepada Louis. "Ya, silakan, tapi dengan syarat!" Ucapnya. "Apaitu kak?" "Kau harus membacakanku sebuah puisi!" Perintahnya dan tanpa membuang waktu, aku pun segera membacakan puisi berjudul Mommy. "Oke terimakasi" ucapnya seraya mengisi kertasku dengan tanda tangannya. Aku pun segera pergi dan duduk di kursi lobby untuk istirahat sejenak. Kulihat kertasku sudah terisi 15 tanda tangan, dan semua dengan syarat tertentu. Mataku tertuju kepada ketua ospek.Harry. 'Nilai tanda tangan ketua ospek sangat tinggi. Aku harus dapetin!'. Aku pun mendekatinya. "Kak," Ucapku dan ia pun menoleh kearahku.

"Hmm?" Ucapnya datar. 'Ish jutek amat sih ni orang!' bantiku.

"Boleh minta tanda tangan?" Tanya ku ragu.

"Hmm, ada syaratnya!" Ucapnya.

*******

Apa syarat yang Harry berikan untuk Raisha?

*******

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang