Part 17

320 14 2
                                    

Raisha POV

"umm, makasih Zayn" ujarku saat kami sudah berada di parkiran apartement.

"thank you for today princess!! sampai bertemu esok di kuliah, see u" ucap Zayn lalu segera pergi dari hadapanku.

Setelah mobil Zayn sudah tak terlihat lagi, aku memutuskan untuk tidak langsung naik ke kamar melainkan menuju toko roti Karine. Aku berniat memberi ini kepadanya tanpa sepengetahuannya. Sekarang pukul 3.30 sore itu artinya masih 1.30 jam aku memiliki waktu sebelum Harry datang.

Aku menaiki bis menuju toko Karine. Di bis, aku memasukkan uang 15 juta tersebut ke dalam amplop dan di dalam amplop terdapat surat yang berisikan..

Ini uang buat mu, anggap saja pemberian dariku. Kau tidak perlu tahu siapa pengirim uang ini. Anggap saja ini pemberian tuhan karena kau telah berbuat baik. Dan pakailah uang ini dengan hal yang bermanfaat, ku harap:)

from : someone.

Aku sengaja menyuruh Zayn untuk menuliskan surat tersebut, karena jika aku yang menulis pasti ketahuan olehnya.

****

Aku meletakkan amplop tersebut didalam kotak pos yang ia miliki didepan toko nya. Dengan was-was aku meletakkan amplop tersebut dengan hati-hati berharap tidak ada tahu keberadaanya.

Rin, kuharap kau bisa menerima ini dan bisa memanfaatkan uangnya untuk hal berguna.

Setelah urusanku selesai, aku kembali ke apartement dan langsung berganti pakaian karena sedari tadi aku masih memakai seragam. Aku memakai kaos hitam polos dan celana abu-abu selutut.

Jam menunjukkan pukul 5 sore dan Harry belum juga datang. Aku terus menunggunya hingga...

teng tong. teng tong. bel kamarku berbunyi

"sebentar" ucapku dari dalam sambil berjalan menuju pintu.

"whoa, hai Raisha" sapa Harry sambil mengandeng tas nya.

Aku berhenti bernafas sesaat saat melihat Harry. Bagaimana tidak? Harry memakai tanktop hitam yang menampakkan tato-tato miliknya dan celana pendek hitam. hot. sangat hot. dan ada keringat di sekujur tubuhnya yang membuatnya semakin hot.

"sudah puas memandangiku?" tanya Harry tiba-tiba dan aku segera membuang muka darinya.

"Mr.Styles, siapa juga yang memandangi mu tak usah kegeeran begitu" ujarku acuh.

"tak usah berbohong Raisha, terlihat dari cara berbicaramu yang dingin"

shit. dia mengetahuinya.

"so, kenapa kau berkeringat begitu?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"ohiya, aku telat datang kemari karena tadi aku pergi nge-gym dulu" ucapnya sambil duduk di sofa depan tv.

seorang Harry nge-gym? omg.

"jadi kita mulai belajarnya sekarang?" tanyaku.

"tunggu, boleh aku pinjam kamar mandi mu? aku ingin mandi, badanku terasa lengket" ucapnya.

"okey okey, jangan lama" pintaku dan ia mengangguk lalu menuju kamar mandi sambil membawa handuk.

shit. memangnya ia bawa baju?. Aku berjalan menuju tas yang dibawa Harry dan memeriksanya.

tidak sopan? memang.

Ternyata Harry membawa dua helai kaos polos dan celana. syukurlah, batinku. Aku tidak mau Harry meminjam bajuku.

Didalam tas nya, tak sengaja aku melihat iphone nya yang bergetar. Dengan sigap, aku mengambil nya dan membukanya. sial, di password. Tetapi mata ku terbelalak saat melihat foto ku yang sedang tidur terpajang di wallpaper iphonenya.

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang