Zayn POV
Aku terbangun dan segera keluar kamar. Kulihat yang lain belum pada bangun.
dasar pada kebo.
Aku kaget saat melihat Harry yang tertidur pulas di sofa depan tv.
mengapa ia tidur disini? tak biasanya.
Kudekati dia dan tercium aroma alkohol dan kuyakin semalam ia mabuk.
Aku menuju kamar Raisha dan kulihat ia masih tertidur pulas diatas ranjang, kuhampiri dia dan ku elus rambutnya pelan agar ia tak terbangun.
andai saja kau tahu perasaanku, Sha.
Aku ingin membangunkan nya tetapi tak tega, dan ku putuskan untuk tidak membangunkannya.
Aku meninggalkan kamar Raisha dan menuju dapur untuk mengambil sesuatu yang bisa dimakan.
"hey Zayn, cepat sekali kau bangun" suara dari belakang mengangetkanku sontak aku membalikkan badan.
"kalian saja pada kebo" ujarku sambil melanjutkan makan. "kau semalam dari mana? dan bagaimana bisa kau tertidur di sofa?"
"aku mabuk." ucap Harry singkat dan aku hanya menggeleng.
"yasudah, sekarang temani aku makan. Aku tak mau makan sendirian" ucapku lalu Harry duduk disampingku.
"cup cup, iya ku temani Zen" ucap Harry sambil terkikik.
Aku mengendus kesal. "jangan pernah memanggilku Zen!" ia hanya tertawa.
Raisha POV
"hello guys, aku sudah pulang!!!" teriak Louis didepan pintu basecamp, dibelakangnya ada seorang gadis cantik yang kutebak kekasihnya Louis.eleanor.
"tak usah berteriak Louis!" ujarku.
"ohiya Sha, perkenalin ini El kekasihku yang paling cantik sedunia" Ujar Louis dan kulihat El mencubit pipi Louis. "dan kau El, perkenalin dia teman kami Raisha"
"salam kenal, aku Raisha" ujarku.
"salam kenal juga Raisha, aku Eleanor." ujarnya.
sepertinya ia gadis yang sangat baik. dan kelihatannya ia lebih tua dari aku.
"so, aku dan El ingin beristirahat dulu," ujar Louis. "yang lain mana?"
"masih di dalam, masuklah"
"hai, El!!! apa kabar?" tanya Liam.
"i'm fine daddy, how about you?"
"i'm fine too."
Kulihat mereka semua sangat akrab, sedangkan aku baru mengenal mereka. Karine sudah balik ke toko nya tadi pagi dan sekarang aku hanya sendiri, jadi kuputuskan untuk masuk ke kamar.
Aku berbaring di kasur sambil mendengarkan musik dan tak lupa membuka applikasi kesayanganku itu.twitter.
cklek. pintu terbuka sontak aku terkaget.
ngapain dia kesini??!!
"apa mau mu?!" bentakku. well, aku masih kesal sekali dengannya setelah kejadian semalam, ya sebenarnya bukan kejadian semalam saja.
"boleh aku masuk?" tanyanya yang sedari tadi masih berdiri di depan pintu.
"leave me alone! go away!" teriakku. tapi sepertinya ia sengaja tak mendengarku. ia langsung masuk saja ke dalam kamarku dan duduk ditepi ranjang ku.
"kau tuli ya?" tanyaku.
"tidak"
"jadi mau mu apa?!"
"aku hanya ingin minta maaf" aku terdiam sejenak.
Seorang Harry minta maaf? waw.
"untuk?"
"kejadian semalam" Ucapnya serius. "aku benar-benar menyesal Sha, aku tak bermaksud, jujur saat itu aku sudah sadar setelah minum obat dari mu. Tapi entah kenapa ada yang mendorongku untuk menci--"
"hentikan" ujarku. aku malas mendengarnya melanjutkan alasan-alasan busuk nya itu. "terserah kau, sekarang tinggalkan aku sendirian!"
"oke jika itu mau mu, tapi aku benar benar minta maaf Sha" ujarnya dan segera pergi meninggalkan kamar ini.
aku mengendus dan terus melanjutkan aktivitasku bermain twitter.
****
"aku pamit ya Zayn, terimakasih untuk kemarin! its so fun!" pamitku kepada Zayn. yap, aku akan kembali ke apartement karena esok juga aku kuliah.
"terimakasih kembali princess" ujarnya. "ayo kuantar"
"tapi? tak merepotkan?"
"untuk apa merepotkan?" tanyanya dan segera manarikku masuk mobil.
Di mobil kami hanya mendengarkan lagu yang disetel Zayn.lagu one direction. Dan aku belum tahu semua lagu mereka, padahal aku sedang berusaha untuk mengahafalkan sedikit demi sedikit.
"terimakasih Zayn," ujarku saat sudah sampai di depan apartement.
"your welcome princess" ujarnya membuat senyumku semakin mengembang. dan tak lama mobil Zayn berlaju kencang meninggalkan apartement ini.
Aku membuka laptop ku dan mengerjakan tugas yang diberi mrs.Alle yaitu mengerjakan tugas bercerita tentang ospek kemarin dari awal hingga berujung di perkemahan.
Raisha Alicia Meyleide.
Ospek yang kami lakukan kemarin cukup baik. Aku cukup senang, tetapi ada tidak nya juga. Aku senang karena kakak ospek nya ramah walaupun ada yang tidak. Dan teman-teman sekelasku juga mengasyikkan. Saat ospek kemarin kami disuruh memasak, aku segrup dengan Karine dan Willy, sangat mengasyikkan! kami memasak sambil tertawa-tertawa dan hasil masakan kami dipuji kakak ospek aku senang sekali. Lalu kami juga disuruh mengumpulkan tanda tangan kakak ospek dan harus ada syaratnya. well, syarat yang mereka berikan ada yang gampang dan ada juga yang melelahkan.ya, aku tidak bilang kalau Harry membuat tanganku sakit. aku tidak ingin menyebutkan merek.
tetapi aku berhasil mengumpulkan banyak tanda tangan termasuk tanda tangan ketua ospek. Tetapi saat itu aku pernah datang telat kuliah dan kakak ospem sudah menjanjikan kalau ada yang telat akan dihukum. Dan akhirnya aku dihukum disuruh berlari mengelilingi lapangan dan lain-lain. Tapi entah kenapa kayanya aku pingsan saat berlari, ya saat itu memang aku tidak sempat makan karena aku lupa menghidupkan alarm sehingga telat bangun. Dan bangun-bangun aku sudah berada di uks.
Aku ingat saat itu Zayn menemaniku di uks dan akhirnya mengantarkan ku pulang ke apartement. Tapi aku masih tak yakin kalau Zayn yang membawaku ke uks, sebab ia berbicara sangat dingin saat kutanya seperti itu.
Esoknya aku tidak mengulangi perbuatan ku kemarin. Saat ospek terakhir kami, kami berkunjung ke villa Harry yang menurutku sangat mewah tetapi sepertinya jarang ditempati. Kami berada di villa selama 2 hari 1 malam. Dan saat malam nya diadakan party dan jurit malam yang sangat kubenci. Kami disuruh masuk ke arena jurit malam sendiri-sendiri. aku benar-benat takut saat itu. Dan aku tersesat didalam hutan, untung salah satu kakak ospek menemaniku disana.
Aku ingat saat Harry memberiku jaket saat aku sedang kedinginan.
Hingga akhirnya aku dan dia, tidur didalam hutan mengerikan itu. Untungnya saat pagi hari, Zayn menemukan kami lalu segera membawa kami ke villa. Kenapa Zayn bisa mengetahui jalan tersebut? ya, dia sudah memberi tanda disetiap pohon yang ia lewati saat menuju ke dalam hutan. Setelah sampai di villa, aku dan dia di sambut seisi villa, mereka terlihat sangat khawatir kepada kami berdua. Hingga saat sore nya kami balik ke universitas dan segera kembali ke rumah masing-masing.
Setelah mengetik itu semua di microsoft word, aku segera memprint nya lalu ku stepler. Aku menyebut nama Harry dengan sebutan 'dia' karena aku sedang malas menyebut nama Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss You
FanfictionAnd if you You want me too Let's make a move, yeaah So tell me girl if everytime we Touch You get this kinda rush Let me say yea a yeah a yeah yeah a yeah If you don't wanna take this slow If you don't wanna take me home Let me say yea a yeah a yeah...