Raisha POV
Setelah sampai di kamar-apartement-aku segera mengambil iphone ku yang sengaja kusimpan didalam lemari, menekan nomor telefon yang kutuju. Aku berniat menelfon dad untuk meminta uang dari nya, karena aku sangat tak tega melihat keadaan sahabatku-karine-yang seperti itu.
"halo daddy"
"hai honey, ada apa? tumben kau menelfon malam-malam begini. what's wrong?"
"umm, I miss you so much daddy"
"oke oke, I miss you too. Pasti kau ada mau nya kan? ada apa sayang?"
"hihi, dad tau aja. Jadi gini dad, aku mau dikirimi uang"
"eh? untuk apa? bukannya bulan kemarin dad sudah memberi mu uang yang sangat banyak, apa itu kurang?"
"hmm, aku lagi kepingin beli sesuatu dan harganya ya lumayan dad, pleasee"
Maafkan aku dad, aku berbohong padamu. Aku janji dad, aku akan membalikkan uang mu saat aku mendapat kerja nanti. Ini terakhir aku meminta uang padamu, setelah ini aku akan mencari kerja sendiri tanpa sepengetahuan dad dan kalian semua.
"okey, berapa yang harus dad kirim?" tanyanya lembut dari balik telefon.
"terserah dad aja" ujarku. "kalau dad udah ngirim sms aku ya"
"oke honey, apasih yang engga buat kamu"
Inilah typical dad yang memanjakan anak-anaknya. Mulai dari Rey, Mats dan aku, jika ada sesuatu yang kami inginkan pasti dibelikan oleh dad. Itulah salah satu alasan mengapa aku benar-benar mencintai dad ku.
"thank you so much daddy!! good night, semoga mimpi mu indah"
"good night too honey, have a nice dream too" ucapnya lalu telefon pun terputus.
Aku mendesah lega.
Setelah itu, aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian tidur.
****
"Sha, sha" panggil seseorang dari belakang yang sedang berlari mengejarnya.
"ada apa Niall? kau terlihat sangat terburu buru? eh?"
"Sha, kau tau Karine tidak masuk kenapa?" tanyanya khawatir.
"Niall, duduk dulu atur nafas mu" ucapku seraya membantu nya untuk duduk.
Well, kami sedang berada di taman rooftop. Dan kali ini sedang istirahat.
"okey, kau tau Karine kemana? aku sungguh khawatir"
"kemarin dia bilang mau pulang ke kampung halamannya sekitar, umm 3 hari" Ucapku berbohong.
Maafkan aku Ni, Karine lah yang menyuruhku berbohong padamu. Ia masih shock saat kejadian yang menimpanya. Dan Karine tidak pulang kampung, ia hanya memberi alasan tersebut agar teman-temannya termasuk Niall percaya.
"selama itu kah?" ucapnya sedih. "kenapa dia tak menghubungiku?"
"mungkin dia sedang sibuk? ayolah kawan, positive thinking saja, aku yakin dia akan baik-baik saja" ujarku menenangkan Niall.
"Hai Raisha" ujar Zayn tiba-tiba dan langsung memeluknya dari belakang.
"whoa Zayn, kau mengagetkan ku saja" ujarku dan Zayn hanya terkikik.
"hey, jangan bermesraan didepanku disaat kekasihku sedang pergi" ucap Niall dan langsung meninggalkan kami berdua ditaman. Kami hanya tertawa.
"so, kenapa kau ada disini?" tanya Zayn yang sudah duduk disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss You
FanficAnd if you You want me too Let's make a move, yeaah So tell me girl if everytime we Touch You get this kinda rush Let me say yea a yeah a yeah yeah a yeah If you don't wanna take this slow If you don't wanna take me home Let me say yea a yeah a yeah...