Zayn POV
Kulihat Harry memasuki kamarnya.
"Kau mau ngapain Haz?" Tanyaku.
"Ingin tidur. Good night" Ucapnya membuatku terkekeh.
"Tidak biasanya kau tidur jam segini"
"Semalaman aku begadang menjaga Raisha dan terus terjaga" Terangnya dan aku hanya mengangguk.
Aku pergi menuju ruang tv-ruang berkumpul- melihat kondisi yang lain. "Raisha" panggilku dan ia menuju kearahku. "Apa Zayn?" Tanyanya.
"Kau berhutang cerita padaku!" Ujarku. "Berhutang? Cerita? Hah?"
"Ikuti aku" Ujarku sambil menariknya menuju kamarku lalu ku kunci.
"Ceritakan kenapa kau bisa tak balik semalaman? Dan kenapa kau bisa bersama Harry?! Kau sengaja ingin bersama si bajingan itu?!" Teriakku kesal.jujur aku cemburu, apalagi saat kutemui mereka sedang tertawa bersama, sedangkan saat bersamaku ia belum pernah tertawa.
Raisha POV
Aku sangat kaget melihat Zayn tiba tiba teriak kepadaku, padahal ia selalu ramah. 'Apa ia cemburu?'
"Hmm, tapi kau janji jangan memotong saat kubicara" Ujarku.
"Iya, cepatlah"
"Jadi, saat aku memasuki arena jurit malam hina itu, aku melewati 3 pos yang begitu menakutkan dan hingga pas akhir, aku sampai di pos 4 tetapi aku benar-benar sudah lemas tak berdaya untuk teriak lagi.aku capek. Lalu aku melihat ke arah samping ada jalan, kupikir itu jalan pintas-"
"KAU LEWAT SITU?" aku kaget dengan teriakan Zayn tiba-tiba.
"Kau janji kan tidak akan memotong" Ujarku kesal.
"Maaf, lanjutkan"
"Lalu kupikir itu jalan pintas ya kuputuskan lewat situ dan kebetulan jalannya sedikit terang membuat ku tak begitu takut. Abis itu, aku merasa ada yang mengikutiku lalu kuputuskan berlari sekencang kencang nya, eh tiba-tiba kudengar Harry memanggilku dan memarahiku karena aku lewat sini dan ia tak tahu arah jalan pulang. Dan akhirnya kita terus terjaga disitu hingga pagi."
"Lalu kau tidak apa?" Tanyanya.
"Hanya terjatuh saat di pos 2 atau 3 gitu"
"Ohh untunglah." Ujarnya. "Kau tahu? Aku terus menunggumu ditepi sampai dimarahi Liam. Aku begitu menghawatirkanmu. Itu bukan hutan biasa Sha."
"Terimakasi Zayn" Ujarku dan ia mengangguk.
Tiba-tiba kurasakan bibirnya menempel dibibirku. Oh tuhan. Ia terus memperdalam ciumannya hingga aku tersedak, lalu ia melepaskan ciuman kami.
"Butuh air?" Tanyanya dan aku mengangguk.
Zayn keluar dari kamar dan tak sampai semenit ia datang membawa segelas air dan sepiring pancake.
"Minumlah" aku menerima air darinya.
"Sini kusuapi kau, pasti kau laparkan?" Aku hanya mengangguk.
"Hmm Sha?" Panggil Zayn.
"Iya?"
"Aakuu-"
"HEY WAKTU NYA MAKAN SIANG! SETELAH ITU KITA HARUS PACKING KARENA NANTI SORE KITA AKAN PULANG!!" Ucapan Zayn terpotong karena Louis berteriak dari ruang tv dan terdengar sampai kemari.
"Ayo makan" Ujarnya. Dan aku hanya mengangguk. Apa yang ia ingin bicarakan tadi? Sepertinya serius?.
****
"Siapa yang masih diluar bis?" Tanya Niall saat didalam bis. Ya, kami akan kembali ke sekolah lalu pulang ke rumah masing-masing.
"Harry belum ada!" Teriak Willy.
"Apa ada yang melihatnya?" Tanya Niall. Dimana Harry? Sejak tadi aku belum melihatnya sama sekali.
"Aku akan ke villa mencarinya." Ujarku lalu segera menuju villa.
"HARRY!! DIMANA KAU? KAU BISA DITINGGAL JIKA TERLALU LAMA?!" Teriakku. Siapa tau ia ada dikamarnya.
Aku membuka kamar Harry dan melihat ia tertidur pulas diatas kasurnya. Oh Harry, dia shitless.
Aku duduk ditepi kasur dan mengamatinya yang sedang tidur. Dengan mata hijaunya yang bening, tato-tato nya yang sangat indah, dan dada bidangnya yang sedikit berkeringat.
"Sudah puas memandangiku? Jangan sampai kau jatuh cinta padaku" tiba-tiba Harry mengagetkanku. Sial aku ketahuan.
"Geer sekali kau, kau hampir ditinggal oleh kami. Masih baik aku mau memanggilmu ke villa. Cepatlah bangun!" Tegasku.
"Aku masih ngantuk, good night" Harry mengangkat selimutnya sampai ke dada.
"Ugh, HARRY" Aku berteriak dan segera naik ke kasur lalu meloncat loncat agar ia bangun.
"Bangun! Bangun!"
"Ahh iya iya" Ucapnya malas lalu segera menuju bis bersamaku.
****
"Oke, kita sudah sampai! Jangan lupa esok kalian libur dan kembali masuk lusa! Istirahatlah esok!" Tegas Zayn saat kami sudah sampai di universitas.sekolah kami.
"Siap" Ucap kami semua.
Sesampainya di apartement, aku segera menaruh barang-barang diatas meja dan segera menghempaskan badan ke kasur. 'Hft, sekarang ini aku benar benar bimbang jika disuruh memilih Harry atau Zayn. Tetapi aku akan tetap memilih Zayn, karena ia memang first love dan first kiss ku'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss You
FanfictionAnd if you You want me too Let's make a move, yeaah So tell me girl if everytime we Touch You get this kinda rush Let me say yea a yeah a yeah yeah a yeah If you don't wanna take this slow If you don't wanna take me home Let me say yea a yeah a yeah...