Part 04

541 20 5
                                    

Raisha POV

Aku terbangun dari tidurku dan melihat jam menunjukan pukul 9.45. 'Oh shit! Aku lupa menghidupkan alarm' . Segera ku menuju kamar mandi dan mengganti pakaianku lalu segera mencari bus, dan aku tak sempat sarapan.

"Hoshh hoshh, maaf kak aku telat" Ucapku pelan saat memasuki kelas dan disana sudah ada kakak senior. "Kau pikir sekarang jam berapa?! Kau tak lihat jam?!" Bentak Harry dan kulihat Zayn menatapku dengan wajah yang sulit diartikan. "Maaf kak, aku lupa pasang alarm" Ujarku lagi. "Tak ada maaf! Kau harus dihukum sesuai perjanjian! Oke Kau harus mengerjakan hukumanmu dilapangan! Apa saja hukumannya Lou?" Ujar Harry dan aku hanya diam. "Pushup 50×, Memutari lapangan 50×, setelah itu kau harus mengangkat 1 kakimu selama 30menit." Ucap Louis. "Oke Zayn akan menemanimu! Cepat lakukan!" Bentak Harry dan aku segera keluar kelas menuju lapangan ditemani Zayn. "Sudah lakukan saja pelan pelan, maafkan Harry kalau ia terlalu kasar padamu" Ucap Zayn seraya menepuk bahuku.

Aku sudah memasuki hitungan 35 saat memutari lapangan, tetapi saat hitungan ke 37 kepalaku sangat pusing dan perutku sangat sakit. Kulihat ketepi lapangan, Zayn sedang menuju toilet dan penjagaan digantikan Harry.sialan. Tak lama kepala ku sudah tak seimbang, aku terjatuh ke lapangan dan semua gelap.

Harry POV

Aku menggantikan Zayn yang sedang ke toilet, aku duduk ditepi lapangan sambil melihat Raisha sedang berlari memutari lapangan. Tak lama kulihat ia semakin melambat dan ia terjatuh kelapangan. "Raisha!" Segera kuhampiri ia dan menggendongnya menuju UKS. Wajahnya terlihat sangat pucat begitupun dengan bibirnya. 'Kenapa anak ini?'batinku.

"Dok, dia kenapa?" Tanyaku saat dokter keluar dari ruangan. "Dia mungkin hanya belum sarapan tadi dan ia kecapean. Mungkin dia akan sadar 1 jam lagi, jika kau ingin melihatnya silahkan, tapi jangan terlalu mengganggunya." Terang Dr.Kenny. "Siap Dr.Ken" Ucapku dan segera memasuki ruang UKS. Kulihat Raisha terbaring lemah ditempat tidur lalu kududuk disampingnya.

"Hey bangun, maaf" Kata itu keluar dari mulutku dan tak sadar aku sedang menggenggam tangannya-sangat erat- "Bangunlah" "Kenapa kau datang kesekolah tanpa sarapan terlebih dahulu? Sama saja kau sengaja membuat tubuhmu sakit. Padahal sekarang lagi ospek dan kau seharusnya sarapan lebih banyak." Aku mengelus rambutnya perlahan. "Maaf, ak-u su-ka pa-d...." ucapanku terpotong saat Zayn memasuki ruang UKS. "Oh, ternyata kau suka padanya? Nyatanya kau menggenggam tangannya sangat erat. Kenapa kau bersikap kasar padanya?" Tanya Zayn tiba2 dengan cekikikan. "Baru kulihat kau sangat lembut sama perempuan saat ini" lanjutnya. "Kau masuk masuk mengagetkan saja!" Ucapku dan beranjak dari kursi dan tak lupa melepas gengaman tanganku. "Ohiya dia kenapa?" Tanya Zayn. "Ia hanya kecapean dan lupa sarapan." Kulihat Zayn hanya mengucapkan kata 'O' dimulutnya.

"Ohiya, kalo dia sudah bangun beri dia makan, dan jangan bilang kalau aku yang menggendongnya kemari! Bilang saja kau yang melakukan!" Perintahku.

"Ta-pi?"

"Sudah lakukan saja! Kau menyukainya kan? Aku tahu itu! Lakukan saja perintahku" Ucapku dan segera keluar UKS menuju kelas kedokteran.

Zayn POV

Baru pertama kali aku melihatnya tidur, dan sangat menggemaskan! Aku terus mengajaknya ngobrol sambil menggenggam tanganya erat. "Sha, bangunlah. Apakau tak bosan tidur terus?" "Buka matamu cepat"

1 jam setengah berlalu dan kulihat tangannya mulai bergerak dan tak lama ia membuka matanya. Wajahnya sangat pucat begitupun bibirnya.

Raisha POV

Kubuka mataku perlahan dan mulai menerawang tempatku ini. Aku sangat shock saat Zayn duduk disamping ku sambil menggenggam tanganku. Aku mulai mengingat saat aku jatuh dilapangan tadi. "Hey, kau sudah bangun" Ucapnya

"Dimana aku?"

"Kau di UKS, Nih sarapan dulu kau kan belum sarapan" Ucapnya sambil menyendoki makanan kepadaku.

"Siapa yang membawaku kesini?"

"Umm, A-ku" Ucapnya grogi. 'Kenapa ia sangat dingin?' Batinku.

"Terimakasi Zayn" dan ia hanya mengangguk

"Setelah ini kau istirahat dulu disini"

"Tapi? Bagaimana ospekku? Hukumanku?"

"Kau masih memikirkan itu?! Pikirkan kesehatanmu dulu Sha!" Perintahnya dan aku hanya mengganguk. Tak lama Zayn meninggalkanku di UKS karena ada tugas yang ingin diselesaikan nya.

Harry POV

Aku sangat cemas tentang keadaan Raisha.klek.Pintu terbuka dan menunjukan sosok Zayn disana.

"Hey, gimana keadaannya?"

"Ia sudah siuman"

"Apa dia sudah makan?"

"Haha. Kau sangat suka kepadanya ya Harry sampai kau cemas begitu." Ucapku cekikikan.

"Bukan urusanmu" Ucapku dan segera menuju kantin bersama Louis, Liam dan Niall kecuali Zayn yang masih dipanggil kepala sekolah.

"Kenapa kepala sekolah memanggilmu?" Tanya Liam dikantin saat Zayn sudah bergabung.

"Ia hanya bertanya tentang ospek nanti saat diperkemahan" terangnya.

"Ohh" Ucapku terus menghabiskan steak barbeque yang kumakan.

Teng.teng. bel selesainya ospek berbunyi
Zayn POV

Segera kumenuju UKS untuk menjemput Raisha.

"Ayo pulang, kau sudah baikan kan?"

"Sudah Zayn, aku naik taxi saja"

"Kau nekat hah? Pulanglah bersamaku" dan ia hanya menggangguk. Lalu kami menuju parkiran.

Harry POV

Kulihat Zayn sedang menggandeng Raisha menuju mobilnya.sakit. 'aku tak boleh cemburu, Zayn lebih cocok dengannya dibandingku'batinku.

Raisha POV

"Thanks a lot Zayn" Ucapku saat mobil Zayn berhenti didepan apartementku.

"It's Okay" "kalau kau butuh apa-apa telfon aku saja" dan aku hanya mengganguk lalu menuju kamarku. Segera kuhempaskan tubuhku diatas tempat tidur dan tak lama aku tertidur.

-------------------------------------------------

Kalian lebih milih ZaSha atau Sharry?

-------------------------------------------------

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang