Part 08

355 14 0
                                    

Raisha POV

"Hey, bantu aku angkat kayu-kayu ini!" Teriak Harry dari balik pohon. Iya, sedari tadi Harry mencari kayu untuk membuat api unggun. Aku segera mendatanginya dan membantu nya membawa kayu-kayu ini.

"Ini berat sekali Harry" Cetusku. "Tak usah manja" Ujar Harry dan aku hanya mengendus kesal. Setelah kayu selesai ditumpuk dengan rapih, Harry menghidupkan api melalui korek yang kebetulan sekali ada disaku nya.

"Kau merokok?" Tanyaku.

"Tidak."

"Lalu? Itu?"

"Kebetulan ada di saku ku. Seharusnya kau berterima kasih padaku." Ujarnya kesal

"Thank you a lot Harry" Ucapku tanpa di ubrisnya.

'Apakah Zayn tak mencariku? Yatuhan bantu aku keluar dari sini'. Aku melihat Harry membawa 2 ikan yang siap dibakar diatas api unggun.

"Darimana kau dapatkan ikan ini?" Tanyaku heran.

"Disana ada kolam kecil. Tak usah banyak tanya lagi, bakarlah sendiri jangan manja" Ujarnya dan aku hanya mengendus kesal.

Semakin lama udara disini mendingin. Aku memeluk tubuhku dengan melingkarkan kedua tanganku disekeliling lutut.

"Hey, kau masih kedinginan?" Tanyanya tiba-tiba.

"Tidak" IYA!

"Tak usah berbohong" Ucapnya lagi. "Sini mendekatku"

Sontak aku merangkak kesamping Harry duduk. "Kenapa?" Tanyaku. Tetapi Harry tak mengubrisnya, tapi perlahan aku merasakan sebuah tangan melingkar dipundakku.ini hangat.sangat nyaman.

"E-hh?"

"Senderkan kepalamu ke pundakku lalu tidurlah." Ujarnya.

"Lalu kau?"

"Tak usah pikirkan aku" ucapnya lalu aku mengangguk perintahnya. 'Pelukan Harry sangatlah berbeda. Entah kenapa ini terasa sangat-sangat nyaman. Benar benar hangat.'

****

Matahari bersinar cerah, aku terbangun dengan keadaan memeluk harry begitupun sebaliknya. Perlahan aku melepas tangannya dari dekapanku. "Mau kemana?" Tanyanya secara tiba-tiba. Oh shit! dia terbangun.

"Hanya mencari sesuatu yang bisa dimakan dan diminum"

"Jika kau ingin makan ambil diatas pohon ada buah strawberry dan jika kau ingin minum, berjalanlah lurus kedepan dan nanti kau akan ketemu kolam kecil" Jelasnya.

"Taa-pi aku tak suka buah strawberry. Ada yang lain?"

"Ahh kau merepotkan saja." Ujarnya lalu berjalan menuju ku. "Ikuti aku"

Kami berhenti disebuah pohon besar. "Buah apa diatas sana?" Tanyaku. "Mangga. Kau suka?" Tanyanya dan aku hanya mengangguk.

Dia memanjat pohon yang lumayan tinggi. "Hey, hati-hati" tanpa sadar aku melontarkan kalimat tersebut. Dan Harry tak menjawab.

Zayn POV

"Raisha! Harry! Apa kalian sudah balik?" Teriakku.

"Berisik sekali kau Zayn, ada apa sih?" Tanya Liam tiba-tiba keluar dari kamarnya. "Ini masih terlalu pagi, jangan teriak begitu, kau mengganggu, hoamm"

"Mereka udah pulang Li?"

"Mereka siapa?"

"Raisha dan Harry lah!" Tegasku.

"Belum, mungkin nanti kita harus berpencar mencarinya didalam hutan"

"Aku akan pergi sendiri"

"Hey Zayn! Nanti kau tersesat juga bagaimana? Tambah panjang urusan kita!" Tegas Liam.

"Tapi bagaimanapun aku akan pergi.sendiri!" Teriakku.

"Terserah kau lah, aku ingin kembali tidur good night" Ucapnya seraya kembali ke kamarnya. Dia antara kami memang aku yang tidak kebo, tidak seperti Harry, Louis, Niall dan Liam.

****

Sudah 1 jam lamanya aku menyusuri hutan ini sendirian demi mencari Raisha dan Harry-maksudnya hanya Raisha- Aku melihat kolam kecil dan kuputuskan untuk beristirahat sejenak. Andai Raisha ada disamping ku saat ini, pasti aku akan mengambil semua ikan didalam kolam itu dan menyuapinya dengan rasa kasih sayang.

Aku mendengar suara. Seperti suara manusia, tapi aku belum yakin. Seperti suara perempuan dan lelaki, tapi siapa mereka? Mengapa mereka ada disini?. Aku berjalan menuju arah suara. Aku tercengo melihat Raisha dan Harry sedang tertawa sambil makan buah mangga.ada perasaan sakit.dan ada perasaan gembira. "HEY!" Teriakku dan sontam membuat mereka membalikan badan.

"Zayn?" Raisha berlari kearahku dan segera kupeluk ia erat-erat.

"Kau tak apa? Kau sudah makan? Sudah minum?" Tanyaku

"Hey slow down Zayn" Ucapnya pelan. "Aku dan Harry baik-baik saja"

"Huft syukurlah" Ujarku seraya melirik kearah Harry sebentar lalu melihat Raisha lagi.

"Kita balik?" Tanyanya.

"Ya pasti" Ucapku.

"Harry, come on" Ucapnya kepada Harry dan Harry hanya mengangguk sambil mengekori kami dari belakang.

****

"Selamat datang Raisha Harry!" Teriak seisi villa. Aku senang mereka kembali.maksudku Raisha. Aku terus memandangi Raisha dan tak hentinya tersenyum kearahnya. Sungguh, aku sangat menghawatirkannya.

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang