Part 15

385 16 0
                                    

Raisha POV

"hai" Sapa Harry saat aku sampai dikelas. Aku hanya terdiam lalu membuang muka. "hmm, kau masih marah ya? sumpah aku tidak bermaksud"

"apa?" jawabku judes.

"maafkan aku Raisha, aku janji tidak akan mengulangi nya lagi" ucap Harry memelas.

maafkan? tidak? maafkan? tidak?

Aku beranjak dari tempat duduk lalu meninggalkan kelas tanpa mengubris ucapan Harry yang memanggil namaku. Aku menuju taman rooftop.

Disekolah, tempat ini lah favorit ku.

Aku membuka novel ku The Chocolate Touch. ya, ini novel yang berisikan tentang seorang lelaki yang merupakan bos restaurant jatuh cinta kepada seorang konsumen yang menurut lelaki tersebut unik.

Qiqiqiqi. aku terlonjat kaget saat mendengar suara seseorang dari belakang yang menirukan suara setan. Aku berbalik badan dan

tidak ada orang selain aku disini.

aku berteriak "who's there?!" tetapi tetap saja tak ada yang jawab.

akhirnya kuputuskan untuk menuju lift, menuju kelas. tetapi saat aku hendak berjalan menuju lift, seseorang menepuk bahu ku, aku pun menghadap ke belakang.

oh god.

indah sekali.

"Harry?" ujarku pelan. "apa yang kau lakukan?"

aku benar-benar tak menyangka Harry membawakanku bucket bunga sangat banyak dan besar yang berisikan bunga warna-warni.

"maafkan aku? please" Ucap Harry sambil berlutut dihadapanku sambil menunjukan wajah memelas.

"Harry, kau tidak perlu serepot ini. Aku memaafkan kau, tapi janji? kau tidak akan mengulangi nya lagi, okay?"

"yes, aku janji"

"terimakasih banyak Harry, ini benar-benar indah" ujarku sambil menatap mata hijau nya itu.

"kau suka?"

"sangat!"

Dengan cepat Harry membawa ku ke pelukannya. Pelukan ini sama persis saat Harry memelukku di hutan. sangat hangat. dan benar-benar nyaman.

"Harry, sebaiknya kita balik ke kelas sepertinya udah mau bel" ucapku sambil melepaskan pelukan kami dengan perlahan. Ia mengangguk lalu kami segera menuju kelas.

****

"jadi kalian berdua sudah mulai akur?" tanya Liam saat kami berada di kantin.

"ya seperti yang kau lihat, Li" ucap Harry dan aku hanya tersenyum.

Hari ini Karine tidak masuk dan tidak ada kabar darinya.

"Ni, Karine kemana?" tanyaku.

"entahlah, dia saja belum membaca pesan ku dari kemarin" ujar Niall. bisa kulihat raut wajahnya yang terlihat khawatir.

"tenanglah kawan, ia pasti akan baik-baik saja" ujarku sambil mengelus pundak Niall.

Kuputuskan sepulang sekolah nanti aku akan pergi ke toko Karine.

"Sha, kau tidak makan?" tanya Zayn. dialah yang paling perhatian denganku.

"aku tidak lapar"

"ayolah makan sedikit" ucapnya. "sini aku suapi kau" Zayn menyodorkan makanannya ke mulutku.

Zayn sangat lah ramah. Itulah alasan kenapa aku menyukai nya sejak awal. tetapi aku tidak ingin menunjukan rasa suka ku kepadanya. dan sepertinya Zayn tidak menyukai ku.

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang