Raisha POV
Aku terbangun pukul 8.30 saat matahari bersinar terang, untungnya hari ini libur jadi aku tidak harus bergegas pergi kuliah. Aku masih tidak menyangka kemarin Zayn menciumku dan menjadi first kiss ku dan tanpa kusadari aku blushing.oh tidak, jangan berfikiran itu lagi Sha.
Aku menuju dapur lalu mengambil susu lowfat dari dalam kulkas dan tak lupa dengan sereal favorit ku. Kubuka handphone ku dan melihat ada 3 sms yang tertera.
From Zayn
"Morning, sweetheart:) Gimana tidur mu semalam?" Aku tersenyum melihatnya. Dan segera kubalas"Morning too Zayn:) well, tidurku nyenyak. Bagaimana denganmu?"
From H xx
"Woi, kebo bangun! H xx" Aku yakin ini Harry.ya, Harry Edward Styles. Aku sangat malas membalasnya, orang ini tak ada sopan santunnya sama sekali. Tapi kuurungkan niatku, akhirnya kubalas dengan malas."Apa?"
From Karine
"Hai Raisha, hari ini kau ada plan? Kalau tidak aku ingin mengajakmu bermain di toko roti ku, kebetulan hari ini tidak ramai pengunjung jadi aku akan mengajakmu membuat roti, bagaimana?" Dengan senang hati aku membalas sms sahabatku ini."Hari ini aku tidak ada plan, jadi aku akan ke toko roti mu sekitar pukul 11 nanti,"
Setelah sereal ku habis, aku segera menuju kamar mandi untuk merelax-kan badan ku yang pegal-pegal.
Hari ini aku memutuskan untuk memakai crop-tee bunga bunga dan hotpans merah. Aku bersiap siap pergi menuju toko roti Karine yang berjarak sekitar 15 menit melalui bis.
****
"Hey, selamat datang" Ujar Karine dari balik pintu toko nya. "Whoaa, kau mengagetkanku saja" Ucapku dan ia hanya tertawa kecil.
Karine mempersilahkan kan ku masuk dan kami segera menuju dapur.tempat membuat roti.
"Well, apa yang akan kita buat Rin?" Tanyaku saat Karine menyiapkan bahan-bahan. "Bagaimana dengan? Hmm? Cake? Cheese Cake?" Tanyanya.
"Good idea. Jadi, bagaimana cara buat nya?"
"Disini ada resep nya, ayo!" Ajak Karine.
Kami pun memulai membuat kue. Maksudku, Cheese Cake. Kami tertawa bersama-sama, sekali kali aku menempel kan adonan ke hidungnya begitupun sebaliknya. Kami melakukan perang adonan, hihi. Sepertinya tujuan ku kesini untuk mencari sahabat yang tulus berteman dengan ku sudah terpenuhi, mungkin jika aku memberitahu nya siapa aku sebenarnya ia akan menerima dengan lapang hati, tapi seperti nya belum saatnya.
"Hey, apa yang kau pikirkan?" Tanya Karine tiba-tiba. Sontak aku membalikkan bawah sadarku kembali seperti semula.
"Eh, bukan apa-apa" Ucapnya sambil tersenyum.
"Jadi, sekarang cake nya sudah selesai, kau mau mencicipi nya?" Tanyanya.
"Whaa, dari wangi nya saja sudah tercium aroma khas keju." Lalu aku memotongnya dengan pisau kecil lalu menaruhnya dipiring. "It's so delicious!! I like it Karine"
"Jika kau suka ambil saja" Ujarnya.
"Tapi kau tidak mau?" Tanyaku heran.
"Aku masih banyak di rak-rak cake ku"
"Okai, thank you a lot Karine! I love u so much"
"Love u too"
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, lalu kuputuskan untuk balik ke apartement. "Rin, aku balik dulu ya sudah jam segini" Ucapku dan kulihat ada sedikit raut kekecewaan diwajahnya. "Yasudah tak apa Raisha, sampai ketemu esok, good bye" Ujarnya. Lalu aku segera menuju halte untuk menaiki bis ke apartement ku.
****
Segera ku menaiki lift menuju kamarku. Tetapi saat sampai didepan pintu kulihat ada sesosok lelaki sedang berdiri membelakangi ku sambil melipat tangannya di dadanya. Siapa dia?. Aku berdehem dan ia membalikkan badannya ke arahku. Sesosoknya yang kurindukan. Sesosoknya yang sangat mirip dengan ku. Sesosoknya yang bisa membuat ku tertawa bahagia. Sesosoknya yang telah merawatku sejak kecil dan menafkahi keluarga kami.
Iya, dia adalah my dad! How really im so happy? Aku berlari kepelukannya.
"Hai sayang, maaf mengangetkan mu karena tiba-tiba dad datang kemari. Tapi dad berhasil membuat kejutan!" Ucap sesosok lelaki tua itu yang amat kusayangi.
"Masuklah dulu dad, kita berbincang didalam saja" Tuturku ramah. "Jadi bagaimana bisa dad kemari?"
"Dad tadi sore ada urusan mendadak dan disuruh kemari. Jadi, dad putuskan berkunjung sebentar kemari eh tau nya kau tidak ada di dalam kamarmu, yasudah kuputuskan menunggumu. Besok pagi pukul 5 aku akan balik ke NewYork." Jelas Dad sambil mengelus lembut kepala ku.
"Ohh, maaf membuat mu menunggu tadi aku bermain bersama temanku." Jelasku.
"Jadi, bagaimana kuliah mu kemarin-kemarin?" Tanyanya.
"Baru saja kemarin aku selesai menjalani ospek dad, dan itu sangat seru!" sebenarnya tidak dad.
"Oh syukurlah"
"Mau kubuat kan teh?"
"Tolong, Raisha"
Segera ku menuju dapur dan membuat teh untuk dad, lalu tak sampai 5 menit aku kembali ke ruang tv dan meletakkan teh diatas meja. "Terimakasih" Ujarnya dan aku hanya tersenyum.
"Kau yakin akan kembali besok? Tidak kah terlalu cepat?" Tanyaku.
"Aku tidak bisa Raisha, masih banyak tugas yang harus dad kerjakan." Tuturnya dan aku hanya mengangguk mengerti.
Kami terus berbincang sampai lupa waktu. Banyak sekali yang kami perbincangkan, mulai dari kabarku, kuliahku dan lain-lain. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9 malam dan aku sudah sangat mengantuk. "Dad, aku sudah mengantuk, apa kau sudah mengantuk?" Tanyaku.
"Aku pun begitu, ayo kita tidur"
Kami pun segera tidur. Dad, tidur satu tempat tidur bersamaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss You
FanfictionAnd if you You want me too Let's make a move, yeaah So tell me girl if everytime we Touch You get this kinda rush Let me say yea a yeah a yeah yeah a yeah If you don't wanna take this slow If you don't wanna take me home Let me say yea a yeah a yeah...