Part 18

297 17 6
                                    

Author POV

"Hai princess" sapa Zayn dari belakang tubuh mungil Raisha. Tanpa menoleh pun Raisha sudah tau bahwa Zayn lah yang memanggilnya, siapa lagi yang memanggilnya dengan sebutan princess kalau bukan Zayn Malik.

"pagi Zayn" ucap Raisha menoleh kebelakang.

well, sekarang mereka sedang berada di kampus belajar seperti hari-hari biasa.

Zayn hari ini berencana menembak Raisha di taman rooftop kampus.

"saat istirahat ku tunggu kau di rooftop, okay?" tanya Zayn sambil menggandeng tangan mungil Raisha menuju kelas Raisha.

"ada apa?" tanya Raisha bingung.

"lihat saja nanti princess" ucap Zayn sambil tersenyum. Pipi Raisha memerah alias blushing. "haha, tak usah blushing gitu juga" tambah Zayn sambil mencubit hidung Raisha.

"ugh, sakit Malik!!" ucap Raisha. Tak sadar, mereka sudah berada didepan kelas Raisha.

"aku ke kelas dulu, jangan lupa nanti okay?" tanya Zayn lagi memastikan. "bye"

"iya Zayn, bye" ucap Raisha dan segera masuk kedalam kelas nya.

Harry POV

Akhirnya aku berani menyatakan perasaanku ke Raisha, aku sangat sangat senang. Walaupun Raisha belum bisa menjawab pertanyaanku semalam, aku akan tetap menunggu nya sampai menjawab pertanyaanku. aku akan membuatmu jatuh cinta padaku, Raisha.

Kulihat seorang gadis kecil masuk kedalam kelas dengan senyum lebar yang terukir di mulutnya.

"morning," sapaku kepadanya saat ia sudah duduk disampingku.

"morning" jawabnya dengan masih tersenyum. kenapa dia? gila?

"kenapa sih senyum mulu, kering tuh mulut nanti"

"bukan urusanmu, Styles" ujar Raisha sambil menjulurkan lidahnya kepadaku.

"yasudah jika bukan urusanku aku akan diam dan tak akan berbicara padamu" ucapku sambil mengendus kesal lalu membuang muka ke arahnya.

Eits, jangan kalian berfikir aku marah beneran, aku cuma pura-pura ingin melihat reaksi nya hehe.

"eh? masa ngambek sih? yaudah" ujarnya.

Huft, ternyata benar dia tak peduli padaku yang sedang ngambek. Aku tau hati nya hanya untuk Zayn seorang. Aku hanya bisa bersabar, bagaimanapun juga aku tidak bisa marah ke Zayn, karena ia adalah sahabatku.

Sepanjang pelajaran berlangsung, aku dan Raisha tidak berbicara sepatah katapun. Kali ini aku benar-benar ngambek. Dia yang salah tapi masa harus aku yang mengalah? tidak akan.

Raisha POV

Aku dan Harry tidak berbicara sedikit pun sejak insiden barusan. Aku sedang malas bicara dengannya. Padahal baru semalam ia mengajakku pergi ke restaurant keluarganya dan baru semalam kami benar-benar akrab. Aku egois? memang. yasudahlah.

Tak lama pelajaran Mrs.Alle selesai. Tanpa berfikir panjang aku segera berlari meninggalkan kelas menuju rooftop tanpa melihat ke arah Harry yang sedang bingung melihatku terburu buru.

Aku sampai di rooftop dan tidak ada Zayn disana. Hanya ada seorang perempuan berkulit sawo matang yang sedang membaca novel. Sepertinya Zayn masih didalam kelas nya.

Sudah 10 menit aku menunggu Zayn, tapi ia tak kunjung datang. Karena bosan, aku melirik gadis tersebut yang masih terpaku dalam novel nya. Tanpa berfikir panjang, aku mendekatinya. "hey" sapaku dan ia menoleh.

Kiss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang