Pagi yang sangat cerah di hari minggu kala itu, acha membuka matanya dia baru terbangun dari tidurnya, acha merasa tidak enak badan hari ini, seperti habis perjalanan jauh, rasanya semua tulang nya sakit semua, wajahnya pucat dan selera makannya pun hilang.
"chaa sarapan yuk, gue udah buatin nasi goreng ini" Seru Rara Dari dapur, semenjak merawat chanyeol gadis itu selalu rajin bangun pagi dan masak.
namun tidak ada jawaban yg terdengar dari acha, rara pun menghampiri acha.
terlihat sahabatnya itu sedang termenung dengan tatapan kosong."chaa,,!!"
"achaa,,!!"
namun acha masih terdiam, rara khawatir melihat kondisi temannya itu. Rara memeluk acha, karna tidak biasanya acha bersikap seperti itu, rara yakin ada sesuatu yang acha sembunyikan, perlahan ia terus mengajak acha berbicara.
"chaa loo kenapa? ada masalah? cerita sama gue"
acha pun menengok dan air matanya pub kini membasahi pipinya. rara pun kembali memeluknya.
"acha ingin cerita, tapi acha malu"
acha kini membuka suara di tengah2 tangisannya."chaa, gue ini sahabat loo, gak ada rahasia di antara kita, loo cerita ya, gak usah malu malu okey"
namun acha terus saja menunduk, Rara pun memegang kedua pipi acha dan menatapnya mencoba meyakinkan sahabatnya itu.
"semuanya sakit ra, acha lemess"
acha terus saja mengeluh."sakit? loo sakit apa, kita kedokter ya, atau gue panggilin eunwoo aja"
Acha hanya menggelengkan kepala.
"engga usah, eunwoo juga pasti ngerasain hal yg sama"
"maksud lohh?"
rara semakin tak mengerti apa yg di maksud acha.
"loo habis dari mana sih sama eunwoo, kalian habis ikutan perang apa, nyampe pulang2 kaya gini, eunwoo ngapain eloo, dia nyakitin loo lagi? emang kurang ajar ya itu orang, gue samperin nih"
rara berniat melangkahkan kakinya untuk menemui eunwoo. tapi acha melarangnya.
"ya udah, loo cerita ya, gue tadinya mau ke rumah chanyeol tpi gue batalin nih, demi eloo sahabat gue tercinta, ayo cerita"
"sebenernya,, semalam,, eun ... "
"yaa"
"semalam eun.. "
"hmmm"
"semalam kita,,"
"kita apa,, duhh gemes gue, sesulit itukah loo cerita cha, ohh atau jangan jangan looo??? sama eun woo ????" kata rara sambil memainkam tangannya membentuk tanda Love.
acha pun mengangguk cepat.
"omaygattt,, chaaa seriusss" rara pun menutup mulutnya dia sangat terkejut mendengar pengakuan acha.
"ya tuhannn.....!! akhirnyaaa sahabat gue gak polos lagii, pantesan loo pucet bgt kek gini, abis berapa ronde loo " rara semakin ngaco saja,sementara acha wajahnya memerah dia sama sekali tidak bangga akan hal itu.
"kok bangga bgt sih,,jangan2 loo juga udah ya ?"
"sedikit" cengirr rara tanpa dosa.
"tuhh,, loo juga gk cerita ke gue"
"nanti nanti gue cerita, sekarang loo dulu"
Mereka pun bercerita pengalaman mereka sedetail mungkin, sambil ketawa2 rara bercerita dengan entengnya,gadis itu terlihat biasa saja dan tak pernah ada penyesalan. berbeda dengan acha dia terus menangis saat bercerita.

YOU ARE READING
My bias My love
FanfictionStory Dua Bestie Yg Tak Di sangka Bisa Menggapai Sesuatu yg tidak mungkin Menjadi Mungkin .