⚫AMORA (07)

302 57 3
                                    

                

 🐢 HAPPY READING 💨                               ❀     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐢 HAPPY READING 💨
                               ❀
     

"Ikut guee!"

Saat Amora mau protes leon sudah menarik tangan dia menjauh dari sana jadi dia hanya pasrah saja di bawa oleh leo.

Ternyata Amora di bawa ke ruang pribadi milik leon yg di buat khusus untuk nya hanya para sahabat nya saja yg boleh masuk ke sini.

Saat di dalam ruangan leon menyuruh Amora duduk dan menunggu nya. Saat kembali Amora dpat melihat leon membawa ice bagb, dan kotak p3k, lalu ia duduk di samping Amora.

"Hadap sini! " suruh leon

Amora hanya menurut karna melihat ya tatap tajam leon yg di berikan kepada nya.

Leon mulai mengobati luka Amora dengan alkohol dan kapas, setelah itu dia mengompres nya dengan ice bagus yg dia bawa tapi.

Saat mengompres luka memar Amora , dia dapat melihat wajah leon sangat dekat dengan nya dan ada tatapan khawatir di mata leon walaupun di dominasi dengan tatapan tajam nya.

"Kenapa bisa kaya gini? " tanya leon.

Amora yg di tanya hanya diam dia bingung harus jujur atau berbohong kepada leon.

Leon yg melihat Amora hnya diam, sengaja menekan luka memar Amora, dan membuat gadis itu meringis kesakitan.

Amora memandang leon dengan wajah kesal sebab lukanya di tekan.
Namun leon hanya menyatukan alis nya pertanda dia menuntut jawaban dari Amora, dan jangan lupakan tatapan leon yg makin menajam ke Amora.

Amora yg mengerti menghela nafas pasrah dia fikir sebaik nya jujur kepada leon karna leon sudah baik kepadanya.

"Di tampar bunda semalem" jawab Amora.

Mendengar jawaban Amora leon menghela nafas panjang lalu dia membalikkan tubuh nya menghadap Amora .

"Hadap gue" titah leon

Amora menuruti leon dia segera menghadap leon dengan kaki yg di silangkan di atas shofa.

"Cuman itu aja?" Tanya leon sambil memegang kedua pundak Amora.

Amora  menggelengkan kepala .

"Cerita ke gue! " suruh leon

Kemudian Amora menceritakan semua kejadian dari awal.

"Amora dengerin gue" perintah leon sambil mengiskis jarak di antara mereka.

"Lo gak bisa diem terus mor" "lo harus segera cari penyebab kakak lo ngelakuin hal itu"
"Lo gak boleh ngulur-ngulur waktu, karna semakin lama rasa kebencian bunda lo tambah besar sama lo, walaupun lo ngk nge lakuin kesalahan sekaligus , karna rasa benci itu bunda lo bakal trus kaya gini sama lo" nasehat leon kepada Amora dia sedikit khawatir kepada Amora, selain fisik nya yg di sakitin tanpa sengaja lama kelamaan mental nya pun ikut ke ganggu.

Amora yang mendengar nya hanya bisa menunduk menahan tangis nya.tanpa menjawab nasehat leon, dia bingung harus ngelakuin apa, mau mencari bukti? Tapi kematian sang kakak sangat mulus , ngk ada ke curigaan apapun sebelum sang kakak meninggal .

Dan saat dia mengingat perkataan  bunda nya semalam, hati Amora ngk sekuat itu kala sang bunda menyebutnya jalang. Bahkan pembunuh. Pertahanan Amora runtuh dia tidak membendung air mata nya lagi kala mengingat perkataan sang bunda.

Leon yg melihat Amora hanya diam sambil menunduk, dengan bahu bergetar , dia tau kalau Amora sedang menangis.
Tangan leo terulur mengelus bahu Amora guna menenangkan nya.

"Sekarang lo istirahat di sini, gue mau ke luar bentar" ujar leo

Amora yg mendengar itu mendongakkan kepala nya. Terlihat wajah sembab Amora .

"Lo mau ke mana? Nanti kalo ada yg masuk gimana?, kalo gue ke Tawan bolos gimana? "
Tanya Amora bertubi-tubi , karna ini sudah waktu nya jam pelajaran.

Leon  menghela nafas , dan mensejajarkan wajah nya dengan wajah Amora yg sedang duduk di shofa.
" gue cuman mau ke kantin sebentar, sama ke kelas lo nitip absen, ngk bakal ada yg ke sini kecuali sahabat gue, dan lo ngk bakal ketawan bolos."
Jelas Leon.

"Gue pergi bentar, lo jangan ke mana-mana" pinta leo sambil mengelus kepala Amora, lalu pergi dari sana.

Amora yg mendapat perlakuan seperti itu dari leon hanya menganggukan kepala nya, jujur seperti ada desiran aneh dalam diri Amora.

                     𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣

Ceklek...

Pintu ruangan di mana Amora berada di buka oleh leon, leon dapat melihat Amora yg sedang tertidur di shofa dengan posisi terlentang, leon menaikan sudut bibir nya melihat Amora dengan wajah tenang nya saat tertidur kemudian dia menghampiri Amora memberi selimut di karna rok Amora sedikit tersingkap  .

Leon membenarkan  posisi tidur Amora menjadikan paha nya sebagai bantalan kepala Amora.
Leon dapat memandang wajah Amora dari atas cantik satu kata di benak leon.

Tangan nya terulur untuk mengelus surai Amora,
Dia juga tidak tau kenapa dia bisa begitu hangat kepada Amora tpi tidak dengan yg lain nya.
Diri nya merasa Amora lah orng yg bisa membuat nya nyaman , karna biasanya kalau di dekat perempuan lain nya dia merasa sangat risih.

Tak lama dari itu leon pun ikut terlelap dengan tangan yg masih di kepala Amora.menyusul Amora yg tengah bermimpi indah (mungkin).

                  𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣𓆣

Sangking terlelap nya, Amora dan leon tidak mendengar suara bel istirahat di sekolah, Amora malah memeluk pinggang leon dengan erat mencari tempat ternyaman nya, mungkin Amora pikir itu adalah guling bunda leon, xixixi.

"Chik si leon kemana? " tanya Arya

"Paling juga di ruangan nya" jawab chiko

"Lo berdua susul leon, nanti nyusul kita di kantin"
Suruh steaven kepada Arya dan chiko.

"Okee"  bals chiko dan arya, lalu berjalan menuju ruangan di mana Leon berada.

Ceklek...

Pintu ruangan itu di buka oleh Arya dan menampilkan leon yg sedang tertidur dengan perempuan.
Arya sempat kaget tapi tak lama,,,

"ASTAGA KALIAN BEDOSA BANGET!"
teriak Arya dengan heboh nya.

Jangan lupa tinggalin jejak ok

Mon maap jikalau ada typo ಠಿ_ಠ

TBC.

LEORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang