⚫AMORA (23)

203 27 12
                                    


🐢 HAPPY READING 💨

Amora membuka pintu rumah nya yang terlihat sangat sepi sudah ia tebak pasti bunda nya sedang di butik jadi di rumah tinggal Amora dan juga penjaga di rumah nya.

Segera Amora menuju kamar untuk membersihkan tubuh nya, entah kenapa dia merasa sangat nyeri di bagian pinggang nya, saat dia ingat ternyata sekarang akhir bulan sudah pasti tamu bulanan nya sedang datang.

"Ck kenapa pake sakit segala sihh, mana kiranti nya abis lagi" Gerutu Amora sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah Amora selesai dengan acara mandi nya tentu saja kalian tau rutinitas habis mandi apa, yapp skincarean butuh waktu sedikit lama untuk menyelesaikan satu demi satu produk skincare yang di pakai setelah itu Amora merebahkan tubuh nya di kasur tentu saja setelah itu menyalakan handphone dan membuka aplikasi oren.

Tengah asik-asiknya membaca Amora teringat perkataan Leon dan kedua sahabatnya tadi.

"Ke kamar kak dhyra aja deh" Monolognya.

Beruntung kamar dhyra tidak di kunci oleh bunda nya jadi Amora tak perlu repot-repot untuk mencari kunci pintu tersebut.

"Gue harus cari di bagian mana dulu" Monolognya sambil mengetuk dagu nya dengan jadi telunjuk.

Setalah itu Amora mulai mencari barang apa saja yang bisa menjadi bukti atas kematian sang kakak, mulai dari lemari nakas, lemari baju, meja belajar hingga lacinya cuman satu tempah yang Amora belum periksa yaitu kamar mandi.

Segera Amora melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang berada di dalam kamar dhyra, dan pandangan nya tertuju pada kotak penyimpanan yang di tempel di dinding dekat wastafel.

Dan benar saja Amora menemukan tiga buah testpack yang menunjukkan dua garis semua dan Amora juga menemukan satu botol pil penggugur kandungan yang masih di segel, sepertinya belum pernah di pakai fikirnya.

Amora mengambil satu di antara tiga testpack tersebut, ia bawa ke kamar dan akan Amora berikan besok kepada Leon untuk bukti agar orang tua zack percaya akibat dari perbuatan anak nya tersebut.

Amora duduk di meja belajar nya dan menarus testpack itu di atas meja, dia sedikit merenung memikirkan kondisi sang kakak pada saat itu.

"Pasti kak dhyra hancur banget, gue ngak pernah ngerasain tapi entah kenapa gue bisa ngerasain sakitnya jadi kak dhyra saat itu" Monolognya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 19:24 niat nya Amora akan pergi ke minimarket untuk membeli kiranti tadi sore tertunda jadi dia harus membeli nya sekarang.

"Sekarang aja deh keburu bunda dateng" Monolognya dia takut saat dia belum sampai di rumah bunda nya sudah datang, pasti itu akan menjadi masalah baru baginya.

Amora keluar dengan setelan simpelnya, dia hanya menggunakan hoodie oversize dan celana traning, segera Amora.

_____________________________

Bukan cewe nama nya kalo sudah sampai di minimarket cuman beli yang seharusnya dia beli, begitupun Amora awal tujuannya, hanya membeli minuman pereda nyeri haid, tapi sekarang malah sedang memilih bebrapa jenis ice cream yang ada di freezer. Kata nya si kalo cewe lagi dapet,makan ice cream bikin mood nya bakal naik pikirnya.

Sudah selesai dengan belanjaannya Amora segera membayar ke kasir dan langsung balik ke rumah nya, entah kenapa saat di perjalanan pulang perasaan Amora menjadi tidak enak, seperti akan ada sesuatu yang buruk terjadi nanti saat di rumah pikirnya.

Dan sampai rumah terjawab sudah apa yang dia pikirkan tadi saat di jalan, dia melihat mobil bundanya sudah terparkir rapi di bagasi, segera Amora memarkirkan motornya dan masuk ke dalam rumah, demi apa pun tubuhnya sudah panas dingin sekarang.

Saat membuka pintu, yang pertama Amora lihat adalah bundanya yang sedang duduk di single sofa ruang tau dengan bersedekap dada.

_____________________________

Grace baru pulang dari butik sekitar pukul 19:43 segera dia membersihkan diri, setelah itu dia keluar kamar berniat untuk membuat makanan, tapi niat nya ia urungkan kanra melihat kamar Amora yang sedikit terbuka, dan masuk ke dalam kamar Amora berniat melihat Amora ada di kamar nya atau tidak, bukan, bukan Amora yang pertama kali ia lihat saat masuk ke dalam anaknya tetapi benda kecil dan panjang yang terpampang di atas meja belajar Amora.

Segera grace ke meja belajar itu untuk memastikan penglihatan nya benar atau tidak, dan benar saja dapat dia lihat sebuat testpack tergeletak begitu saja di atas meja, pikiran nya sudah berkecamuk segala pikiran negatif tentang Amora ada di benak nya, grace keluar kamar Amora dengan amarah yang tertahan, grace duduk di sofa ruang tamu berniat menunggu Amora di sana dengan bersedekap dada.

Cukup lama dia menunggu tiba-tiba pintu rumah terbuka, dapat dia lihat anak nya menenteng sebuah kantung belanjaan di tangan kirinya, grance segera bangkit dari duduknya dan menghampiri anaknya dengan amarah yang memuncak.

"Sini ikut bunda!! " Gertak grace kepada Amora lalu mengeret kasar tangan Amora.

"Bunn, jangan tarik-tarik sakit bun" Mohon Amora karna merasa pergelangan tangan nya sangat sakit, bahkan kantong belanjaannya saja sudah jatuh di lantai.

"DIAM!!, ini hukuman buat kamu! "

"Tapi Amora ngak buat salah apa-apab bun" Ucap Amora melirih.

Plakk...

"Masih mau bilang kamu ngak ngelakuin salah apa-apa" Gertak nya sekaligus menampar Amora saat sudah sampai di gudang yang ada di dalam rumahnya.

Amora lagi-lagi merasakan tamparan keras dari bundanya untuk kesekian kalinya, dirinya sedikit bingung kesalahan apa yang dia perbuat sampai membuat bundanya semarah ini.

"Ini liat hasil perbuatan kamu! " Ucap bundanya sambil menyodorkan sebuat testpack ke hadapan Amora.

Tentu saja Amora syok melihat barang itu, kenapa testpack itu ada di tangan bundanya, pikir Amora sungguh dia sudah sangat khawatir sekarang, pasti bundanya mengira testpack itu miliknya.

"Itu bukan punya Amora bun" Elaknya.

"Masih mau alasan kamu!, jelas-jelas bunda temuin ini di dalam kamar kamu tepatnya di atas meja belajar kamu! Jelas grace dengan nada tinggi.

" Percaya sama mora bundaaa, itu bukan punya mora"mohon Amora, pecah sudah tangis Amora ingin memberi tahu yang sebenarnya tapi belum waktunya, apalagi ia yakin bundanya tidak percaya apapun perkataan Amora saat ini.

"Ini hukuman buat kamu!, saya benar-benar ngak sudi punya anak jalang seperti kamu! " Cerca grace tajam.lalu mendorong Amora hingga jatuh tersungkur dan keluar dari gudang itu, bahkan dengan teganya dia mengunci Amora sendirian di dalam sana.

"Bunn, bundaaa jangan kunciin Amora di sini bun, mora takutt, di sini gelap" Teriak Amora bersendu-sendu sambil menggedor-gedor pintu memohon agar bundanya membukakan pintu gudang di sini.

"Ayahhh tolonginn Amora yahh, bunda jahatt" Lirihnya.

*****************************************************************
Sorry kalo kurang nyambung 😃and terimakasih telah membaca☺

Jangan lupa tinggalin jejak👍
Tbc.



LEORA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang