Ketiganya pun mendudukan diri di sofa ruang tamu mewah itu, mencoba menebak-nebak pada pikiran mereka masing-masing. Sambil Haechan menyiapkan sarapan yang mungkin masih terlalu pagi, dan ketiganya mulai makan dengan tenang.Yang ada dipikiran Renjun apa hubungan Mark dan Haechan? Hingga mereka tinggal satu rumah begini, apa Mark kembali menipu sahabat kecilnya ini?
Lain dengan yang dipikirkan Haechan, jika membawa Renjun untuk tinggal disini, akankah bisa mempengaruhi hubungannya dengan Mark, terlebih dulu Mark pernah mengejar-ngejar Renjun, apakah aman jika Renjun menetap disini? Tapi lebih berbahaya lagi jika Renjun sendiri di desa dan Jaehyun kembali mengejarnya
Lebih konyol lagi yang dipikirkan Mark, dulu Haechan pernah menyukai Renjun bahkan menjadi dominan, apakah dia membawa Renjun untuk keduanya kembali bersama?
"Baiklah Ren, sebelumnya kau bertanya mengapa aku bisa tinggal bersama Mark? Akan aku ceritakan" mulai Haechan bercerita diselingi oleh penjelasan Mark sedikit banyak.
Flashback On
Seperti sebelumnya bertemu Renjun, kebiasaan Mark mendaki gunung masih beberapa kali dilakukannya tapi bodohnya meskipun sudah beberapa kali mendaki gunung di desa itu, Mark terus saja keliru dalam memilih arah. Hingga satu malam ia kembali tersesat berjalan jauh hingga kelelahan, air minum yang dibawanya sudah tandas beberapa saat lalu. Beruntung ia menemukan sebuah rumah yang tak jauh dihadapannya, mungkin ia bisa meminta air disana.
Sesampai di depan rumah itu, bukannya meminta air dengan benar ia justru melihat sebuah guci yang berisi air dan dengan tidak sopannya ia justru meminum habis air di dalamnya. Tiba-tiba kepalanya terserang pening seketika dan berjalan tak beraturan mengetuk-ketuk pintu pemilik rumah.
"Ya! Siapa kau! Apa kau mau merampok rumah ku!" teriak pemilik rumah sambil membawa sapu lidi kemudian memukuli Mark brutal
"Lee Daepyo?!" tanya pemilik rumah begitu menyadari siapa yang dipukulinya "Ada apa denganmu? Kenapa kau disini? Aishh astaga mau menyengat ini?"
Matanya terarah pada Guci yang sengaja disimpan untuk fermentasi, didalamnya berisi Arak Ginseng, yang biasa digunakan untuk obat tapi minuman itu justru dapat membuat orang mabuk jika diminum berlebihan.
"Heii sadar! Lee Daepyo bangun!" karena hari sudah sangat larut, tidak tega membiarkan manusia ini tidur diluar, Haechan sang pemilik rumah berbaik hati membawa Mark untuk masuk kedalam. Dengan mulut penuh Rancauan dari mark, ia terus menepuk-nepuk wajah Mark untuk menyadarkannya.
Sesal bagi Haechan membawa manusia ini masuk, karena begitu kesadarannya sedikit datang ia justru merasa tubuhnya panas dan bergairah, karena arak ginseng itu juga ditujukan untuk stamina pria. Mark dengan setengah sadar langsung mengkungkung Haechan diatas selimut dan dengan tidak senonohnya mulai menggerayangi setiap bagian tubuh pria tan itu.
Haechan mencoba untuk melawan tapi karena kelelahan dan tubuhnya memang lebih pendek dari Mark, ia pun kalah kuat, hingga kejadian yang tak diinginkan pun terjadi. Malam itu keduanya saling bersatu dalam peluh, keringat, dan geraman rendah saling bersaut.
Tak berapa lama Mark sadar bahwa orang yang digaulinya saat ini adalah Haechan, tapi pria itu justru tersenyum dengan wajah mesumnya. Malam itu ia jatuh pada pesona seorang yang berada dibawahnya saat ini 'Manis dan Sexy' pikirnya.
Haechan marah besar akan perilaku Mark ini, bahkan hingga kini ia masih sedikit membenci pria brengsek itu, bagaimana mungkin Haechan yang awalnya dominant dipaksa untuk menjadi pihak bawah oleh singa sialan ini. Tapi walau bagaimanapun Mark benar-benar menunjukan perubahan sikapnya, ia benar-benar mencintai Haechan saat ini, dan hal itu membuat Haechan sedikit lulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
High End Crush | JaeRen
Fanfiction"Cinta bertepuk sebelah tangan? Aku tak percaya itu" - Jaehyun "Kenapa kau terus menemui ku!?" Huang Renjun A man with everything falls in love with a someone who has nothing "Aku selalu benar, aku selalu berhasil, segalanya bisa aku miliki" Jung Ja...