Hari ini Jaehyun pulang lebih cepat, hanya karena rindu dengan Renjun, konyol sekali rasa. Tapi memang sudah 2 hari Jaehyun lembur hingga malam dikantor dan mendapati Renjun sudah tertidur, pagi harinya pun Jaehyun selalu terburu-buru, sarapan dan langsung bergegas pergi lagi ke Kantornya.
Melangkahkan kaki nya di pintu masuk, Jaehyun melihat beberapa maid sedang duduk santai di sofa, mendekat lagi ke Ruang tamu. Benar saja Renjun duduk di sofa tunggal paling kanan dengan kotak tisu berasa di pangkuannya, dan wajah sembap, hidung memerah, sisa air mata masih mengalir di pipinya.
Jaehyun kaget melihat Renjun seperti sedang menangis, “Ada apa ini?” tanya nya heran.
Semua maid yang duduk pun menunduk kemudian membubarkan diri, kembali melakukan pekerjaannya masing-masing. Rupanya mereka tidak sama sekali menyadari kedatangan Jaehyun.
“Lho, Jae kenapa sudah pulang?” sapa Renjun dengan suaranya yang sedikit bindeng.
“Iya aku merindukanmu. Apa kamu sakit? Kenapa menangis?” tanya Jaehyun langsung.
“Tidak, aku baik. Dan ya aku habis menangis?” Renjun kembali mengambil tisu dan membuang ingusnya yang masih tersisa agar suaranya tidak bindeng lagi.
“Kenapa, hm?” Jaehyun meletakan Tas dan melepaskan Jasnya, kemudian merangkul bahu Renjun
“Aku menonton drama, sangat mengedihkan. Ada sepasang kekasih berbeda kasta, orang tua dari si Pria tidak setuju, dan meminta kekasihnya untuk memutuskan hubungan mereka. Orang tua pria itu memberikan uang namun ditolak, dan berakhir orang tua si Pria itu menyakitinya dan melukainya.”
“Lalu?” tanya Jaehyun sambil mendudukan dirinya di sebelah Renjun.
“Sang kekasih yang miskin itu tidak kuat disiksa dan berakhir pergi begitu saja. Si Pria kaya itu terus mencarinya kemana-mana hingga bertahun-tahun, dan ia merasa kesepian hingga emosinya terus meluap, berakhir gangguan jiwa. Sangat tragis” Lanjut Renjun menjelaskan dengan matanya yang kembali berkaca-kaca.
“Sayang, itu hanya drama, semua hanya Akting saja bukan kenyataan”
Jaehyun ingin tertawa sebenarnya, kenapa hanya Drama saja bisa membuat Renjun sesedih ini.
“Tapi itu bisa saja terjadi di dunia nyata kan.” –Rj
Jaehyun tidak lanjut membahas lagi, ia maklum karena mungkin Renjun yang sejak lama tidak pernah memiliki TV, kini mendapat hiburannya. Seusai perbincangan keduanya, Renjun langsung beralih ke dapur untuk mulai memasak makan malam mereka.
Renjun sempat bertanya pada Jaehyun ingin makan apa, namun pria itu hanya menjawab masakan apapun asal Renjun yang buat pasti enak.
Setelah selesai Renjun kemudian bersiap untuk mandi dan nanti akan makan malam bersama, hingga tepat pukul 7 keduanya sudah mendudukan diri di meja makan dengan obrolan kecil keduanya menyelesaikan makan malam sederhana itu.
“Heum Jae..” ucap Renjun menggantung sambil memberikan Jaehyun Dessert pudding buah yang dia petik dari taman belakang.
“Ya?” Jaehyun menerima piring dari Renjun itu.
“Apa orang tua mu akan menyetujui hubungan kita? Jika tidak mungkin lebih baik aku mundur sekarang” ucap Renjun ragu, sambil memainkan kedua ujung jari telunjuknya
“Ayo bertemu dengan mereka” ajak Jaehyun yang dibalas dengan gelengan kepala tidak setuju oleh Renjun.
“Dengar, jika mereka tidak setuju aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan berusaha bahkan memaksa mereka” Jaehyun mencoba meyakinkan.
“Nanti kau bisa gila” ucap Renjun pelan ketika mengingat akhir cerita drama nya tadi siang.
Pembicaraan malam itu berakhir dengan tawa keras Jaehyun yang melihat kepolosan kekasih manisnya itu, bagaimana mungkin Renjun berpikir yang di drama itu akan terjadi pada kisah cinta mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
High End Crush | JaeRen
Fanfic"Cinta bertepuk sebelah tangan? Aku tak percaya itu" - Jaehyun "Kenapa kau terus menemui ku!?" Huang Renjun A man with everything falls in love with a someone who has nothing "Aku selalu benar, aku selalu berhasil, segalanya bisa aku miliki" Jung Ja...