Pada pagi hari betul Jaehyun perlahan membangunkan Renjun dan menggendongnya (ala bridal style gitu) menuju Lantai 13, Renjun yang masih lemas pun hanya terdiam dan menurut saja.Jaehyun sudah tidak bisa lagi membiarkan Renjun di UGD yang terus menerus ribut itu, jadi dia menelpon pemilik Rumah Sakit yang juga pamannya itu untuk menyiapkan ruang VVIP dan langsung membawa Renjun kesana
"Bukankah ruangan ini terlalu besar?" tanya Renjun dengan suaranya lemah
"Susah dapat bangsal, jadi kau disini saja, kalau di bangsal kau akan semakin sakit. Disana sangat berisik" Jaehyun lalu menidurkan Renjun di Ranjang Pasien yang terbilang sangat nyaman itu.
Tak lama kemudian datang seorang suster yang membawakan baju pasien untuk Renjun gunakan, dan segera harus diganti.
"Apa perlu kubantu?" tanya Jaehyun
"Tidak.." walaupun masih lemas, Renjun rasa dia masih sanggup mengganti bajunya sendiri.
Setelah menerima perawatan, Renjun pun kembali beristirahat, dan Jaehyun memutuskan kembali ke kantornya karena ada pekerjaan yang masih menunggunya, sebentar dan akan kembali lagi nanti sore.
Sesampainya di Kantor, Taeil langsung protes dan marah-marah ke Jaehyun, karena dia sudah melewatkan Interview dengan majalah Forbes dan beberapa Meeting penting di pagi tadi.
Sebelumnya kepanikan melanda Taeil, bagaimana dia harus tetap mengambil keputusan yang belum tentu benar pada saat meeting tadi, bagaimana ia harus membujuk pihak majalan untuk mengundur waktu Interviewnya.
Mungkin sekitar 30 menit lamanya Taeil masih mencak-mencak dihadapan Jaehyun
"Apa kau sangat menyukai Renjun dan membenci ku? Kenapa kau selalu menyusahkan?! Selalu bertingkah sesuka hatimu, kemarin kau mengacuhkannya sekarang kau mengkhawatirkannya, dasar tidak konsisten!?" sangkin emosinya Taeil jadi baper
"Kenapa kau berisik sekali. Belakangan ini aku terlalu lunak padamu kan? Renjun sedang sakit bagaimana kalau dia mati!?" jawab Jaehyun yang mulai kesal dari tadi diomelin
"Kau berlebihan, sudahlah!" Taeil yang masih sedikit kesal pun memilih meninggalkan Jaehyun, dari pada dia balik di omelin lagi kan bahaya
"Untung saja kau hanya demam dan flu, aku sangat lega. akhir-akhir ini juga kau sering murung"
bibi Renjun memutuskan untuk kembali dan menyusul Renjun di Rumah Sakit"Bibi tidak perlu repot kesini, bukankah liburan bibi belum selesai? Menurut dokter aku tidak apa-apa kan"
jawah Renjun tersenyum saat masih ada bibinya yang memperhatikannya"Tapi nak, pria tadi siapa? Aku pikir kau sangat naif dan tak tahu apa-apa, tapi kau sudah main cinta-cintaan hmm?? Ya memang kau sangatlah manis dan cantik, bahkan restoranku ramai sejak kau datang" goda bibi Renjun yang tadi pagi sempat melihat Jaehyun
"Wah, lihat kamar ini! Bahkan dia sudah membayar lunas semua biaya RS, tidak ada orang yang mau mengeluarkan uang cuma-Cuma, kalo bukan untuk seorang special untuknya" Lanjut bibi Renjun
Renjun makin bingung apa yang harus dia katakan nanti pada Jaehyun, yang sudah sangat banyak membantunya. Apa terima kasih saja akan cukup?
Belum sampai sore, Jaehyun sudah sangat ingin bertemu Renjun segera, ia pun langsung meninggalkan kantornya, membeli Parsel Buah, Coklat dan Cookie, Pot Bunga cantik, dan boneka untuk Renjunnya agar tidak bosan di Rumah Sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
High End Crush | JaeRen
Fanfiction"Cinta bertepuk sebelah tangan? Aku tak percaya itu" - Jaehyun "Kenapa kau terus menemui ku!?" Huang Renjun A man with everything falls in love with a someone who has nothing "Aku selalu benar, aku selalu berhasil, segalanya bisa aku miliki" Jung Ja...