Cute Twins

133 13 0
                                    

▼・ᴥ・▼
|
|
~~~~~
|

|


Lila merasa sudah terlalu lama ia berada di Fairy Garden. Sangking senangnya berkeliling taman, ia sampai lupa waktu.

Sebenarnya Lila ingin lebih lama bermain-main di sana, tapi situasinya kurang memungkinkan. Mengingat dua pembantu Ratna yang lain akan segera kembali ke rumah. Dia harus segera mencari jalan menuju makam lalu bergegas pulang. Hatinya tak tenang meninggalkan mbok Ning sendirian.

Setidaknya rasa rindu nya sudah sedikit terobati. Mengingat makam kedua orang tuanya terletak agak jauh dari taman tersebut, Lila merasa harus bergegas walau ia merasa ada sesuatu yang janggal.

Sebenarnya sempat muncul setitik keraguan di hati Lila karena tidak yakin jalan menuju makam orang tuanya masih sama seperti kali terakhir saat dirinya berziarah beberapa tahun lalu.

Gadis cantik bersurai indah sepunggung itu melangkahkan kakinya keluar taman dengan gerakan sangat lambat, seperti belum rela meninggalkan tempat yang baru saja dikunjunginya itu.

Hari ini Lila terlihat anggun dengan gaun selutut tanpa menggunakan penutup wajah seperti biasanya. Jika biasanya ia akan menyembunyikan separuh wajahnya dengan melilitkan syal saat bertemu seseorang, kali ini syal itu dibiarkan menjuntai kebawah. Mengayun indah seiring langkah kakinya.

Anara dan Ratna lah dalang yang menyuruh agar Lila menutupi wajahnya saat sedang melayani tamu di rumah. Benar-benar tak mau seorangpun melihat betapa elok paras wajah Lila. Bahkan untuk menerima paket Lila juga diharuskan untuk menutupi wajahnya.

Jika alasan Antara adalah rasa iri yang membuncah setiap melihat Lila yang cantik tanpa usaha apapun, sedikit berbeda dengan Ratna yang merasa khawatir jika ada seseorang yang tahu kenyataan bahwa Lila masih hidup selama ini. Bahkan keponakan yang telah dinyatakan meninggal olehnya itu masih menghirup oksigen yang sama dengannya setiap hari.

Saat hendak benar-benar pergi, langkahnya kembali tertahan karena telinganya menangkap suara jeritan samar dan rintihan anak kecil.

Lila mencoba mengabaikan dan kembali melangkah namun perasaannya tiba-tiba resah. Salahkan hati gadis ini yang terlalu lembut.

Lila jadi teringat dengan dua anak kecil yang tadinya ada di taman bersamanya. Tapi saat ia kembali melihat ke sekeliling, ternyata dua bocah kecil tadi sudah tidak ada. Dia memang sendirian di taman itu entah sejak kapan Lila tak menyadarinya.

Ternyata hal ini yang membuatnya merasa ada yang janggal sejak tadi. Ternyata dua bocah yang sempat diam-diam diawasinya tadi telah menghilang.

Tadi Lila asyik memainkan bunga dandelion sampai melupakan dua bocah tanpa pengawasan itu entah menghilang kemana.

Lila yakin tidak sedang berhalusinasi dan suara yang barusan didengarnya adalah suara mereka. Artinya dua bocah itu mungkin sedang dalam bahaya sekarang.

Lila sontak memutar pandangannya mencari ke seluruh sudut taman. Tak mendapati apapun selain bunga, gadis itu kembali masuk ke taman untuk mencari sumber suara yang didengarnya.

Lila sudah mencari sampai keluar dari batas taman. Ia sibuk mencari  sampai tak menyadari bahwa jalan yang dilalui adalah jalan yang sama dengan yang ia lewati saat kabur dari rumahnya tadi.

Lila mencari di balik semak-semak tapi tidak ada siapapun di sana. Ia kembali berjalan ke arah pepohonan yang ada di jejeran paling belakang area taman. Tapi juga tidak menemukan apapun di sana kecuali ranting-ranting kering yang berserakan.

Hanya satu tempat lagi yang belum diperiksa.

Area belakang taman yang terlihat sangat menyeramkan dengan adanya jurang di ujungnya.

Tempest of Love (REVISI DULU GUYS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang