Amarah Clara

88 12 1
                                    





Taman belakang kediaman Sanjaya...






Sekarang Evan dan Sandra tengah merebahkan tubuh mereka di rerumputan taman yang sudah di disain sedemikian rupa agar terasa nyaman saat digunakan untuk menghabiskan waktu sembari melihat senja. Juga untuk tempat bermain bagi Angel dan Emel tentunya.

Sembari menatap langit yang indah, tangan keduanya  bergenggaman erat seakan tengah membuktikan pada dunia bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka.

Evan membalikkan tubuhnya menghadap Sandra. Mereka saling menatap dalam satu sama lain. Evan merapikan anak rambut Sandra yang keluar dari ikat rambutnya membuat gadis itu tersipu.

Mulut mereka saling diam, namun mata mereka seakan tengah menyelami isi pikiran masing-masing.

" Jangan takut sayang... mama aku sebenarnya orang baik kok. Mama mungkin belum kenal aja sama kamu, jadi wajar kalo sikapnya keliatan kurang baik " ujar Evan mencoba menenangkan Sandra yang terlihat sangat gugup.

" Tapi aku takut van...mama kamu kayak nggak suka gitu sama aku. Apalagi adek-adek kamu itu, aku takut mereka ngadu ke mama kamu yang nggak-nggak tentang aku. " rengek Sandra manja membuat Evan semakin merasa gemas dengan gadisnya.

Evan merengkuh Sandra dalam posisi mereka yang masih rebah di rerumputan. Sandra menggunakan lengan kekar Evan sebagai bantalan kepalanya. Evan berbisik di telinga gadisnya,

" Ada aku yang akan selalu di samping kamu. Kita adepin sama-sama ya... "

Sandra terkikik karena merasa geli. Gadis itu merubah posisinya menjadi menyender pada dada Evan dengan nyaman. Ia mulai memejamkan matanya.

" Aku takut mama kamu misahin kita berdua. " gumam Sandra lirih dipelukan Evan, membuat cowok itu semakin mengeratkan pelukannya. Sungguh ia sangat menyayangi perempuan yang ada dalam pelukannya ini.

" Nggak akan aku biarin itu terjadi! " balas Evan mantap.

" Kamu beneran mau merjuangin hubungan kita? " tanya Sandra. Kini dia mendongak menatap paras tampan Evan yang semakin menawan jika dilihat dari bawah.

" Iya sayang... Pasti! " Jawab Evan membuat Sandra tersenyum lega. Walaupun dalam hati Evan masih sangat ragu apakah ia bisa melawan mamanya. Untuk sekarang ini, ia hanya ingin menenangkan gadisnya.

            


                           🌹🌹🌹




Evan menatap dalam paras cantik Sandra yang selalu membuatnya jatuh cinta. Ia merasa sangat beruntung memiliki gadis itu disampingnya. Baginya, Sandra adalah segalanya dan apapun akan berusaha ia lakukan asal Sandra bahagia dan tetap ada di sisinya.

Tapi kenapa mamanya sangat tidak menyukai sosok pacarnya ini? sebenarnya sangat sulit baginya untuk memilih antara mamanya dan juga Sandra pacarnya.

Evan sangat bersyukur karena selama ini Sandra dengan sabar menerima perlakuan buruk dari mamanya.

Sandra tersenyum manis lalu mulai mendekatkan wajahnya pada Evan. Lelaki itu merasa jantungnya berdetak tidak karuan sekarang. Memang hanya Sandra yang lselalu bisa membuatnya berdebar.

Kini jarak keduanya tidak lebih dari satu jengkal membuat. Sandra mulai memejamkan matanya.


" EVANNNN !!! " Clara memekik dari pintu dapur karena jika ia menunggu sampai di taman pasti adegan tidak pantas antara Evan dan Sandra benar-benar akan terjadi.

Tempest of Love (REVISI DULU GUYS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang