Tatapan Pertama

108 10 9
                                    

🥀Semoga kelak kau menyadari keberadaan ku dalam hidupmu dan betapa besar keinginanku untuk bahagia bersamamu_







Nathan sudah berjanji pada Clara untuk merawat Lila sampai gadis itu sembuh total.

Sekarang dokter muda itu tengah berjalan dengan santai di koridor rumah sakit ke arah ruangan tempat Lila dirawat.Sesekali ia tersenyum ramah membalas sapaan beberapa suster yang berpapasan dengannya.

Dokter Nathan memang dokter favorit semua orang dari kalangan para dokter,perawat,pegawai rumah sakit,sampai pasien sekalipun.Parasnya yang tampan dengan perangai lembut itu mampu membuat semua orang mudah menyukainya.

Nathan menghentikan langkahnya tepat di depan ruangan Lila.Ia mengernyit mendengar suara seorang perempuan tengah menyanyi dengan indahnya.Apa mungkin yang didengarnya adalah suara istri kakaknya itu.Bukankah onti nya bilang bahwa keadaan Lila masih sangat lemah?

Pemuda itu mendorong pintu agar terbuka sedikit lebih lebar,karna sebelumnya ia hanya membukanya sedikit,bahkan kepalanya belum sempat menyembul kedalam.

Mendengar suara pintu dibuka dari luar,Lila lantas menghentikan nyanyiannya.Keadaannya sudah jauh  lebih baik dari sebelumnya.Tadi malam perban diwajahnya sudah dilepas oleh dokter Haris.Sebelum keluar dari ruangannya,dokter Haris sempat memberitahunya bahwa setelah ini bukan beliau yang akan merawat dirinya melainkan dokter Nathan keponakan dari mama mertuanya.Ya,dokter Haris tahu mengenai pernikahan Lila dengan Evan karna dirinya yang diperintahkan untuk mengawasi keadaan Lila selama akad berlangsung,takut-takut jika keadaan Lila tiba-tiba kembali down.

Posisi Lila saat ini tengah duduk menghadap jendela,dan otomatis gadis itu membelakangi pintu.

Nathan masuk,bertepatan dengan Lila yang menoleh kebelakang.Rambut panjangnya pun turut terkibas dengan indahnya saat ia menolehkan kepalanya.Nathan melihatnya seperti tengah melihat adegan slow motion. Yang membuatnya terpaku ditempat tanpa melanjutkan langkah adalah paras cantik  yang Lila miliki.Bahkan ia akui bahwa mata kakak sepupunya itu sudah rabun karena tidak mau menerima perjodohan dengan seorang gadis titisan bidadari seperti Lila.

Lila gugup sendiri ditatap seperti itu oleh seorang pemuda.Apalagi Nathan bukanlah laki-laki sembarangan.

Karena tidak ada tanda-tanda Nathan akan membuka suara,Lila pun memberanikan dirinya untuk bertanya pada dokter muda itu.

"Ehm,maaf,apa benar anda dokter Nathan dokter yang akan memantau keadaan saya menggantikan dokter Haris?" Lila menundukkan kepalanya karena Nathan tidak juga memberikan respon.

Sedangkan Nathan sendiri malah kembali tertegun kala mendengar suara Lila yang menurutnya sangat lembut dan menenangkan.

Lo apa-apaan si than!malah bengong malu-maluin diri sendiri.Inget dia udah jadi punyanya bang Evan.

Nathan merutuki dirinya yang bersikap bodoh di depan Lila.Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.bahkan ia tidak pernah perduli dengan para gadis yang dengan terang-terangan berusaha mencari perhatiannya.Jujur ini adalah kali pertama ia merasa terpesona dengan lawan jenis yang sialnya adalah istri dari sepupunya sendiri.

Nathan berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya,lalu perlahan kakinya kembali melangkah mendekati brankar Lila.

"Maaf,saya tadi tiba-tiba hilang fokus.Mungkin karena saya sedang dehidrasi.Ya,kamu benar,saya Nathan,dokter yang akan memantau keadaan kamu sampai benar-benar pulih nanti." ujar dokter Nathan disertai senyuman manisnya.Lila yakin senyuman maut itu mampu melemahkan para kaum hawa yang tengah melihatnya.

Tempest of Love (REVISI DULU GUYS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang