Evan berlari menghampiri Sandra yang terlihat sedang berdebat dengan para bodyguard mamanya. Lelaki itu sangat khawatir dengan keadaan kekasihnya. Pasalnya masing-masing tangan Sandra terlihat sedang di dicengkram kuat oleh para bodyguard itu. Ia benar-benar tidak mau terjadi hal buruk pada gadis kesayangannya.
Keneth, salah satu bodyguard kepercayaan mamanya terlihat ingin menyentakkan tangan Sandra agar gadis itu tersungkur. Namun belum sempat ia melakukannya, betis keneth terlebih dahulu ditendang oleh seseorang dari samping membuat pemuda itu terduduk di rerumputan sembari memegangi betisnya yang terasa sangat nyeri.
"Kamu gak papa? " tanya Evan cemas pada Sandra setelah menyalangkan tatapan tajamnya pada Keneth.
Sandra menubrukkan tubuhnya pada Evan membuat pemuda itu sedikit terhuyung. " Van... mereka kasar sama aku, hiks, badan aku sakit semua.. " adunya lirih.
Evan mengelus punggung Sandra untuk menenangkan gadis itu. "Maafin aku ya, aku telat kesininya, maaf udah buat kamu sakit. " Evan sibuk menenangkan gadis yang masih sesenggukan dalam pelukannya itu sampai tak sadar interaksinya dengan Sandra membuat seseorang yang berdiri tak jauh dari mereka merasa amat sangat muak.
"CUKUP EVAN! sangat nggak pantas kamu bersikap seperti ini, apalagi di depan istri SAH kamu sendiri! " sentak Clara menekankan kata sah yang sebenarnya ia pun sudah sangat marah dengan kelakuan putranya.
Sandra melirik tajam Clara dari dalam dekapan Evan. Clara yang tidak Terima ditatap seperti itu pun seketika mendekat dan menarik paksa putranya. "Heh kamu perempuan gak tahu diri! Kalo kamu kesini untuk nanya tentang kebenaran berita pernikahan anak saya, jawabannya IYA! anak saya Evan sudah menikah tiga hari yang lalu dengan menantu saya! Jadi kalo kamu masih punya malu tolong dengan sangat jangan pernah ganggu anak saya lagi apalagi menantu saya karna kamu akan berhadapan langsung dengan saya! "
Sandra hanya bergeming tak menghiraukan apapun yang keluar dari mulut mama dari kekasihnya itu. Matanya malah fokus pada gadis muda yang sedari tadi berdiri memperhatikan pertikaian mereka sembari meremas tali dress yang dikenakannya. Tanpa berpikir, Sandra menghampiri Lila dan menjambaknya kasar sampai gadis itu mendongak menahan sakit. Kulit kepalanya terasa seperti hendak terkelupas, namun ia hanya meringis karena hal seperti ini terlalu biasa baginya. Di rumah bibinya dulu pun Lila mendapatkan penyiksaan yang lebih sadis dari ini.
Evan yang panik mencoba memisahkan keduanya namun tangannya di tepis kuat oleh Sandra. Karena emosi yang sudah meluap-luap, Sandra menampar Lila sekuat tenaga membuat gadis malang itu tersungkur.
Hal itu membuat Clara berteriak histeris pada para bodyguard nya agar mengusir Sandra dari rumahnya. Sedangkan Evan terkejut melihat Sandra seperti orang kesetanan menyerang Lila.
Ada banyak bodyguard di sana namun tak ada satupun yang berani mendekat karena tatapan nyalang Evan pada mereka.
Melihat kebrutalan Sandra, sangat tidak memungkinkan jika Evan melerai mereka dengan mudah, ia mencari cara memisahkan mereka juga memastikan Sandra tidak terluka. Evan mendekati mereka, dan dengan sekali gerakan pemuda itu menarik tangan Lila, memeluk pinggang dan menggendongnya seperti karung beras, lalu bergegas membawa nya masuk ke dalam rumah. Namun ia sempatkan berhenti sejenak untuk berbicara kepada beberapa bodyguard yang sedang berjaga di pintu masuk. "Bawa perempuan itu pergi, antar ke apartemen nya tapi jangan sampai kalian bersikap kasar padanya! " ttitah Evan ada mereka.
"Baik tuan muda! " jawab mereka serempak.
Tentu saja hal itu semakin membuat Sandra mengamuk, ia terus memberontak saat hendak di bawa pergi. Namun akhirnya ia menurut saja saat mulai kehabisan tenaga, walau umpatan-umpatan kecil masih keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempest of Love (REVISI DULU GUYS)
أدب المراهقين"Nikah sama anak tante, maka otomatis kamu bisa keluar selamanya dari rumah itu. " "Hah? Ni-nikah? Diusia ini? " "Tante juga bisa lindungi kamu dari keluarga itu. Gimana? " Evandro Leonard Sanjaya... "Lo nggak usah mimpi buat dapetin hati gue. Jiwa...