𝐅𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐥𝐨𝐨𝐝 TAMAT

Chapter 31: Penjelasan lainnya

"Pertama-tama Claire, gue pengen nanya sama lo supaya Alex percaya sama gue, apakah bener lo yang mempengaruhi si Rony buat nyuruh Reanna jadi pelacur?" 

Setelah penyerangan yang ia alami, Claire diobati, luka sabetan dari pisau Ricky dibersihkan dan diperban. Walau begitu, Claire masih tetap memegangi lengannya seolah-olah jika dia melepaskan tangannya dari sana maka lengannya akan lari meninggalkannya. Di bawah lampu kuning, dia duduk berdampingan Ricky—penyerangnya—dan berhadapan dengan Dara juga Alex.

Dengan ogah-ogahan dia mengangguk mengiyakan pertanyaan Dara.

"Nah, Alex sekarang percaya kan?" tanya Dara pada Alex yang mau tak mau harus mengangguk. "Alasan kenapa Claire berbohong sebenarnya simpel, karena dia gak mau meladeni banyak pertanyaan seperti kamu ketemu Rony di mana? Atau kalian nge-date pertama kali di mana? Claire sangat menghindari hal seperti itu karena sejujurnya dia gak pernah melakukan hal-hal itu. Mereka ketemu di club sebagai seorang pelanggan dan konsumen. Tempat nge-date pertama mereka ya di club. Dan gak mungkin kan dia ceritain itu semua ke teman-temannya? 

Nah, ketika akhirnya si Claire datang ke rumah Rony pertama kali, dia terkejut mengetahui fakta kalau si Reanna adalah adeknya Rony. Reanna ini sangat terkenal di sekolah, dia yang tercerdas setelahku. Dan fakta ini membuat Claire minder sekaligus takut sama Reanna. Minder karena dia gak bisa jadi sebaik dan secerdas Reanna, dan takut kalau-kalau si Reanna menceritakan siapa dirinya sebenarnya kepada teman-teman sekolahnya. Dalam hal ini, Rony telah menceritakan semuanya tentang Claire pada Reanna sehingga Claire sangat takut dibuatnya.

Dari sinilah masalahnya muncul. Karena rasa malu dan takutnya, Claire mempengaruhi Rony agar menyuruh si Reanna jadi pelacur kayak dia juga. Dengan begitu, hal yang menjadi sebuah penganggu dalam hidupnya pun hilang. Reanna gak baik lagi karena jadi pelacur, dan Claire gak perlu lagi takut kalau Reanna mau ngebongkar kerjaannya ke siapapun karena kalau dia ngelakuin hal itu sama aja dia bongkar aib sendiri.

Di club, Reanna menjalin hubungan dengan pemilik club, Reno. Satu bulan kemudian si Reanna ketemu sama Ricky dan mereka deket terus jadian. Reno tahu hal ini, tapi dia gak bisa ngelarang Reanna buat ngelakuin hal itu karena ya dia mikir kebahagiaan Reanna adalah segalanya. Pemikiran ini bodoh bagi kita manusia normal, tapi nggak bagi orang yang lagi jatuh cinta. 

Dia udah satu dua kali nyuruh Reanna buat putus sama Ricky abis itu udah, dia biarin gitu aja. Tapi pernah terpercik dalam pikirannya buat nyingkirin Ricky, terus dia nyesel, tapi kemudian kepikiran lagi buat nyingkirin Reanna. Dia pikir, kalau aku gak bisa memiliki Reanna maka orang lain juga. Tapi sekali lagi dia menyesali pemikirannya ini.

Dari sini, kita tahu kalau Reno gak mungkin ngebunuh Reanna. Apalagi, setelah saya cari tahu si Reno ini baik banget sama orang lain, terutama sama pegawai-pegawainya. Lebih daripada bos dan karyawan, dia memperlakukan mereka sebagai teman. Sehingga ketika ada yang mau menghina Reno, para pegawai-pegawainya ini bakal maju buat ngelawan orang yang ngehina Reno itu.

Selanjutnya, tentang Ricky. Pas di awal tadi saya udah bilang kalau Ricky ini benci banget sama Ayahnya karena dia selingkuh sama pelacur. Nah, hal inilah yang melandasi perilaku-perilakunya selama ini. Dia baik di sekolah, berprestasi, pokoknya dia tuh apa yang anak anak lakuin gak pernah dia lakuin pokoknya. Kenapa? Ya karena dia gak mau jadi kayak Ayahnya, ya kan Ricky?"

Semua mata di ruangan itu beralih menatap Ricky. Sedangkan laki-laki itu memandangi Dara. "Tahu darimana lo semua ini?"

"Hal itu, belakangan kita bahasanya. Jawab aja pertanyaan gue."

"Kalau iya emang kenapa? Gue benci sama bokap gue, gue gak mau jadi kayak dia yang tidur sama pelacur terus ninggalin istri sama anaknya gitu aja. Emangnya salah ya benci sama orang kayak gitu?"

"Gak salah, tapi apa yang terjadi selanjutnya yang salah. Lo benci sama pelacur dan ketika lo tahu Reanna itu pelacur lo benci juga sama dia dan berakhir dengan melampiaskan kemarahan lo terkait bokap lo dan selingkuhannya itu sama Reanna. Lo juga ngancem-ngancem dia sampe-sampe dia selalu bawa pisau dapur di tasnya." 

"Oh jadi karena Ricky ini si Reanna beli satu set pisau dapur!" Alex berseru.

"Ya, gara-gara si Ricky ini. Sejak tahu Reanna adalah seorang pelacur, Ricky selalu ngancem akan ngebunuh Reanna, tapi gak pernah kejadian hingga akhirnya dia punya kesempatan di toilet sekolah waktu itu.

Sebenarnya, pembunuhan yang Ricky lakukan ini tuh sederhana banget. Ricky dateng ke sekolah sebelum saya dateng ke toilet, dan sambil menunggu kedatangan si Reanna, Ricky menghabiskan waktunya dengan memainkan keran air yang sempat saya dengar sebelum tidur di toilet.

Dari mana Ricky tahu Reanna bakal dateng ke toilet? Dalam hal ini ada kaitannya dengan sifat terbuka Reanna dihadapan Ricky. Dia menceritakan semuanya kepada Ricky termasuk kelakuannya yang sering datang ke toilet. Ingat, Alex, saya pernah nanya ke Ricky apakah dia dekat dengan Reanna dan dia bilang iya.

Reanna itu sangat tertutup sama orang lain, sekalinya terbuka ke dia menceritakan segalanya, kecuali tentang pekerjaannya. Nah, Reanna juga pasti cerita dong kalau dia tuh pas istirahat selalu ke toilet. Si Ricky tungguuin lah tuh si Reanna di toilet." Dara berhenti beberapa saat untuk memindai wajah Ricky yang menatapnya tak berkedip. "Selanjutnya, setelah saya dan Reanna selesai bertengkar di toilet lalu saya keluar dari toilet, Ricky muncul dari salah satu bilik toilet lalu menggorok Reanna dengan kejamnya. Setelah puas, dia pergi begitu saja lewat ventilasi udara dan berikutnya ketika mendapatkan kabar kematian Reanna, dia berpura-pura sedih sampai sakit padahal mah enggak."

"Gimana lo bisa tahu semua ini?!" tanya Ricky dengan nada suara khas orang menahan amarah. 

Dara memiringkan kepalanya ke kiri. "Gue gak mau ngasih tahu lo."

Setelah itu, Dara keluar dari ruang interogasi dan meninggalkan Alex, Claire, juga Ricky yang terbengong-bengong.

*****
Otw ending👍