01

36.5K 2.1K 371
                                    

"Apa yang kau tunggu pendeta, cepat nikahkan aku dengannya" wang yibo berteriak sambil mengangkat jas di kerah belakang xiao zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau tunggu pendeta, cepat nikahkan aku dengannya" wang yibo berteriak sambil mengangkat jas di kerah belakang xiao zhan

"Au... Au... Lepaskaan" xiao zhan berteriak saat tubuhnya di angkat seperti karung

biasanya acara pernikahan berjalan sangat indah dan haru, dekorasi indah dengan berbagai macam bunga yang menarik.

Tapi tidak untuk pernikahan wang yibo dan xiao zhan. Semuanya berbeda 180°. Tidak ada kesan indah sama sekali. Justru terlihat menyeramkan

Jika pengantin pria biasanya memegang seikat bunga, xiao zhan justru di borgol tangannya

Dan lihatlah apa yang di pegang pengantin pria satunya, bukan sekotak cincin atau perhiasan. Tapi sebuah pistol hitam dengan beberapa peluru di dalamnya.

"Lakukan, atau ku ledakkan kepalamu pak pendeta" wang yibo mulai berujar dingin

Pendeta di depannya meneguk ludahnya kasar, keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.

"Ba-baiklah" pendeta itu mulai melakukan proses pemberkatan

"Tidak, jangan paksa aku" xiao zhan mulai memberontak,

"Katakan iya, atau otakmu akan bercecer kemana-mana" wang yibo berujar dengan dinginnya.

Xiao zhan mulai berkeringat dingin, dia tau ancaman seorang wang yibo tidak main main.

"Iyaaaaaaaa" dia berteriak sambil memejamkan matanya.

"Kalian sudah sah menjadi suami istri sekarang. Pendeta itu menutup al kitabnya"

Xiao zhan menoleh, "secepat itu pak pendeta?"

"Iya, sekarang pergilah. Kalian sudah menikah" pendeta itu ingin mereka segera meninggalkan gereja sebelum terjadi pembantaian.

"Tunggu-" wang yibo kembali berujar dingin

Xiao zhan dan pendeta tua itu meneguk ludahnya. Takut-takut mereka di bantai di situ.

Wang yibo mengeluarkan sebuah kotak hitam kecil di sakunya.

Dia membuka kotak itu, ada sepasang cincin di dalamnya.

Dia mengambil satu, memasangnya di tangan kanannya lalu melempar sisanya pada xiao zhan.

"Pakai itu"

Xiao zhan menangkap cincin itu, kemudian memakainya di jari manisnya.

Cantik sekali. batinnya.

"Tak perlu mendrama, ayo kita pergi" wang yibo kembali menarik kerah belakang xiao zhan.

"Yaak.. yaaak... Suami macam apa kau" xiao zhan berteriak sepanjang jalan.

Wang yibo tak menggubrisnya, justru melemparnya masuk ke dalam mobilnya yang terparkir di depan gereja.

Mobil-mobil para bodyguard nya berjejer rapi menunggunya di depan gereja.

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang