20

10K 895 31
                                    

(typo sorry 🤧🙏)






Xiao zhan terbangun dari tidurnya, tubuhnya bersandar nyaman di dada bidang suaminya.

Ah, suasana pagi seperti ini yang xiao zhan suka, dimana dia bangun dan ada wang yibo di sisinya. Tubuh hangat itu, tentu saja xiao zhan tidak ingin membaginya dengan siapapun. Tidak akan mau.

Xiao zhan semakin menduselkan wajahnya di dada kekar suaminya, rasa hangat semakin menusuk pipinya. Itu nyaman dan keras.

"Pagi sayang?" Wang yibo yang merasakan gerakan di dadanya segera menyapa istrinya yang terbangun lebih dulu.

"Selamat pagi suami" goda zhan, kemudian mencium sekilas bibir penuh wang yibo.

"Aiyoo,, kau menggoda ku pagi-pagi begini istrii" wang yibo menggelitik perut istrinya

"Hahaaha... Ampun... Ampunn.. jangan lagi geli"

Dan suasana pagi mereka penuh dengan tawa sebelum kemudian menjadi suara desahan yang parau. Ya apa lagi, morning seks.

Wang yibo telah menanggalkan piyama xiao zhan beberapa waktu yang lalu, benda berurat itu juga telah menusuk sangat dalam menuju perut istrinya.

Xiao zhan hanya pasrah di bawah kukungan suaminya, morning seks, ini pertama kali mereka lakukan. Karena biasanya wang yibo bangun lebih awal untuk segala aktivitasnya.

"Aaakh... Yi- boh akh.. itu sakit.." xiao zhan merasa holenya hampir robek karena wang yibo menghujamnya terlalu keras.

"Aaakh... Akh... Lebih dalam lagi.. akh" baru saja zhan merasa sakit, setelahnya dia meminta lebih.

Wang yibo hanya tersenyum sambil terus menyentakkan ujung tumpulnya semakin dalam. Ah, seks dengan xiao zhan adalah yang terbaik sepanjang hidupnya.

"Sayaang... Apakah enak?" Wang yibo melihat xiao zhan memejamkan mata sambil mendesah nikmat.

Xiao zhan membuka mata, mata keduanya bertemu, "ini, nikmat yiboh.. akhh.." zhan hampir berteriak saat wang yibo mendorongnya semakin dalam.

"Sssstt sayang... Kau menjepit ku," wang yibo merasa otot-ototnya semakin menegang saat merasakan hisapan hole zhan. Dan berakhirlah wang yibo cum di dalamnya.

......

Xiao zhan meletakkan cangkir kopi di depan wang yibo. Dia tersenyum, ini pertama kalinya mereka sarapan di meja yang sama, entahlah dia juga heran kenapa aktivitas suaminya selalu di mulai di pagi buta, hingga mengharuskannya sarapan sendirian setiap pagi.

"Kau tidak kemana-mana hari ini?" Zhan meraih roti di depannya.

"Tidak sayang, karena hari ini weekend aku sengaja berada di rumah untuk mu" wang yibo tersenyum

"Eemm, bagaimana kalau kita pergi berjalan-jalan?" Saran zhan.

Wang yibo mengangguk, "baiklah, habiskan sarapan mu. Kita akan pergi kemanapun kau mau hari ini"

Zhan berbinar, akhirnya dia bisa menghabiskan banyak waktu bersama suaminya.

.....

Hari sudah menjelang sore, mereka telah berkeliling banyak tempat. Hari ini benar-benar menyenangkan bagi xiao zhan dan wang yibo. Mereka selayaknya pasangan muda yang pergi berkencan di hari minggu.

Beberapa kantong belanjaan telah di bawa beberapa bodyguard di belakang mereka.

"Yibo, lihat itu. Bisakah kita naik itu?" Zhan menunjuk biang lala besar yang berjalan lambat.

Wang yibo mengangguk, "tentu saja, ayo kita naik"

Keduanya berjalan menuju tempat karcis di jual.

Brugh

"Akh.." zhan meringis saat dia menabrak punggung seseorang.

"Tuan zhan?"

Zhan mendongak dan melebarkan mata "tuan tay?"

Zhan mengumpat dalam hati, kenapa mereka justru bertemu dengan laki-laki ini di sini? Saat dia sedang berkencan dengan wang yibo. Dan lihat lah saat ini, tay justru memalingkan wajah dan tersenyum menatap wang yibo.

Sedangkan wang yibo hanya diam saja, dengan wajah datarnya. Zhan benar-benar tak bisa membaca ekspresi suaminya.

Tay tersenyum cantik melihat wang yibo, laki-laki itu sangat tampan dengan pakaian casual yang di pakainya saat ini, meskipun tak di balut jas yang mahal seperti biasa, tapi wibawanya sangat ketara.

"Tuan wang, apa kabar. Tak menyangka bisa bertemu anda di sini" tay menyapa ramah

"Kalian saling mengenal?" Zhan pura-pura kaget

"Tidak" wang yibo

"Iya" tay

Keduanya menjawab bersamaan, zhan menoleh bergantian.

Tay tertawa kecil, "maksud ku, aku mengenalnya sebagai rekan bisnis tuan zhan. Ngomong-ngomong apa kalian pergi bersama?"

"Ya" zhan dan yibo menjawab bersamaan.

"Oh, astaga. Apa dia suami mu, tuan zhan?" Tay pura-pura terkejut.

Zhan mengangguk cepat dan menggandeng lengan yibo semakin dekat, "ya.. dia" zhan tersenyum.

"Ah, dunia sangat sempit. Apa kalian ingin naik biang lala? Bolehkah aku bergabung?"

Zhan menatap wang yibo yang hanya diam dengan wajah datarnya, zhan akhirnya mengangguk, karena dia juga merasa tak enak jika langsung menolak.

"Ba- baik lah.." lirih zhan

Tay tersenyum "kalau begitu ayo"

Akhirnya ketiganya masuk. Sedangkan wang yibo menatap wajah istrinya dengan tajam, "kenapa kau membiarkannya ikut?" Bisiknya

"Hey, aku berhutang nyawa padanya, lagi pula. Apa salahnya. Atau kau yang merasa tak enak?" Zhan menyindir

"Apa maksud mu?" Wang yibo menaikkan sebelah alisnya

"Tidak ada,, ayoo" zhan menarik tangan suaminya masuk ke dalam kapsul bulat putih itu.

"Tidak ada,, ayoo" zhan menarik tangan suaminya masuk ke dalam kapsul bulat putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc (1-6-22)

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang