07

14.5K 1.5K 80
                                    

( Hey You, Jangan lupa,Tinggalkan komen 🤧)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Hey You, Jangan lupa,
Tinggalkan komen 🤧)

Wang yibo meremat gelas wine di tangannya.

Menatap lurus ke depan, pemandangan itu menggelitik matanya.

"Berani-beraninya dia" wang yibo meletakkan gelas itu dengan kasar.

Sementara yang di lihatnya, sedang makan dengan asyik sambil sesekali saling melempar tawa.

Ya, wang yibo sedang berada di restauran yang sama dengan xiao zhan, hanya saja xiao zhan tidak menyadarinya.

Rencana awalnya yibo ingin menjemput istrinya di tempat kerja, tapi saat memperhatikan dari jauh, istrinya seperti sedang menunggu seseorang, berakhirlah yibo juga menunggu, ingin melihat apa yang akan di lalukan istrinya. Dan ternyata istrinya menunggu seseorang untuk makan malam.

Sementara itu di meja lain xiao zhan merasa bingung, sesekali dia memang melempar tawa untuk menghadapi kegugupannya.

Dia sudah menguatkan mental, jika malam ini dia harus berakhir mencuci piring di restauran ini.

"Kenapa?" Dylan memotong daging steak di piringnya

Zhan hanya menggeleng, zhan kemudian menyendok salad di depannya. Dia mengunyah sayuran itu seperti sapi. Karena pengetahuan zhan yang sedikit, zhan tidak tau bahwa menu yang di pilihnya adalah sejenis salad.

" emm... Direktur, saya berterima kasih karena anda mengijinkan saya cuti. Karena itu, malam ini biar saya saja yang membayar"

Dylan hampir tersedak, karena menahan tawa. Bahkan harga steak yang di pesannya hampir menyamai gaji zhan perbulannya.

Dylan menggeleng kecil, sambil tersenyum,
"Tidak perlu, akulah yang mengajakmu makan, aku yang akan membayar"

Zhan bernafas lega, setidaknya dia tak perlu mengeluarkan uang receh dari sakunya, di sebutnya uang receh karena hampir tak ada uang berwana merah di sana. Sebenarnya dia juga tak enak, tapi biarlah lain kali zhan membalas direkturnya ini dengan mentraktirnya di restoran biasa

"Terima kasih direktur, jika anda berkenan suatu saat nanti aku akan membalas traktir mu, tapi di restoran biasa" zhan menunduk malu.

Dylan semakin gemas, "aku tak masalah" jawabnya santay, sambil memasukkan potongan daging steak.

Kemudian keduanya kembali tersenyum dan mengobrol biasa.

Sementara di tempat tak jauh dari sana, Wang yibo mengeratkan pegangannya pada pisau steak yang ada di hadapannya.

"Awas saja kau istri" geramnya.

Melihat xiao zhan tersenyum ke arah pemuda lain wang yibo merasa tak nyaman di dadanya. Bagaimana pun xiao zhan adalah miliknya, miliknya tak boleh di sentuh orang lain.

Wang yibo tau, dari tatapan laki-laki itu pada xiao zhan itu mengisyaratkan kekaguman. Dia tak suka orang lain mengagumi istrinya.

Malam semakin larut, jam sudah menunjuk angka 9, xiao zhan segera membungkuk hormat pada dylan yang berdiri di samping mobilnya.

"Biarkan aku mengantarmu zhan" pintanya

Zhan mengangkat kedua tangannya, "tidak- tidak perlu direktur. Ee.. rumahku jauh.. sekali lagi terima kasih makan malamnya. Aku pergi"

Zhan segera berlari meninggalkan dylan yang berdiri di samping mobilnya.

"Hah, gagal sudah rencana ku, untuk tau alamat rumahnya" dylan mencebik kesal.

...

Sementara itu zhan masih berlari menjauh, nafasnya tersenggal. Dia berhenti di trotoar dan menepuk-nepuk dadanya karena kehabisan udara.

Tiiin

Zhan terkejut, tapi setelah pintu mobil itu terbuka, zhan tertawa kikuk.

"Ahaha... Suami, kau di sini"

Wang yibo hanya menatap datar dari pintu kemudinya,

"Masuk" ujarnya dingin.

Zhan meneguk ludahnya, dia mulai merasa tatapan itu lebih dingin dari pada angin malam.

Zhan perlahan masuk ke dalam mobil Porsche suaminya, dia menunduk takut. Sementara wang yibo mengemudikan mobilnya dengan pelan.

"Kenapa kau berlari tadi?"

Zhan segera menoleh, sebenarnya alasannya berlari tadi karena dari pintu lobby, dia melihat wang yibo melipat kedua tangannya di dadanya. Zhan yang terkejut karena ada suaminya di sana segera berpamitan dan berlari menjauh dari dylan.

Dia takut direkturnya itu bertanya yang bukan-bukan jika sampai wang yibo menghampirinya, dan akan berakhir menjadi gosip di tempat kerjanya bahwa dia menikah dengan seorang laki-laki juga. Zhan masih belum siap.

Zhan menggaruk tengkuknya yang dingin. "Aku... Ee.. jangan salah paham, aku terpaksa menuruti kemauan direktur untuk makan malam karena masalah cuti-ku. Itu saja" zhan berkata jujur.

Tapi tetap saja wang yibo tidak terima, dia tak suka orang lain menatap lapar pada istrinya.

"Alasan tidak di terima, kau harus aku hukum"

"Apa?" Zhan membolakan kedua matanya.

Wang yibo hanya diam dan fokus menyetir mobilnya

"Yaak, tidak bisa begitu, aku melakukan semua itu karena kau yang memintaku cuti sangat lama. Kau tak menghargai usahaku" zhan mencebik sebal.

Wang yibo menoleh ke arah zhan, kenapa jadi dia yang marah "usaha apa? Usaha merayu bos mu?" Ujarnya

Zhan semakin kesal, "itu semua karena kau memintaku cuti, aku sudah melakukan yang terbaik agar bisa libur. Kau benar-benar menyebalkan"

"Apa kau bilang? Aku memintamu cuti karena urusan penting yang perlu kita lakukan. Bagaimana bisa aku menyebalkan?" Wang yibo tak terima.

"Urusan apa bagimu yang sangat penting tuan wang? Kau bahkan hanya memikirkan dirimu sendiri dengan mengancam ku, aku berusaha meminta libur karena kau memintanya. Apa yang akan kau lakukan dengan hari liburku, awas saja kalau sampai-"

"Kita akan bulan madu" wang yibo memotong ocehan zhan.

Zhan membulatkan matanya, menatap ke arah yibo yang memadang lurus ke arah kemudinya.

"APAA????"


Tbc (20-5-22)

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang