19

11.4K 1K 75
                                    

(typo sorry 🙏❤️)

Xiao zhan dan tay memperhatikan satu sama lain dalam diam.

"Ah, emm... Tuan tay, sekali lagi aku mengucapkan terima kasih" zhan memecahkan lamunannya

Tay tersenyum cantik, "tidak perlu, ini hanya kebetulan saja. Emm, kau bekerja di perusahaan itu?" Tay menunjuk ke sebrang jalan.

Xiao zhan mengangguk, "emm, aku karyawan kecil di sana" ujar zhan

Tay mengangguk kecil, sepertinya wang yibo menutup rapat informasi tentang istrinya. Bahkan dia membuat istrinya tampak seperti orang biasa dengan bekerja di sebuah perusahaan.

Cukup menggelikan bagi seorang tay, yah untuk ukuran mafia sepertinya itu merupakan cara yang cukup baik, dimana istrinya membaur dengan publik, tidak seperti mafia lain dimana mereka menyimpan rapat-rapat istrinya sehingga tak bisa keluar dengan bebas.

"Apa kau sudah menikah?" Tay meniup kopi di cangkirnya.

Zhan terkesiap, jika mengingat tatapan wang yibo dan tatapan tay pada wang yibo waktu itu, jelas sekali terlihat ada setitik perasaan di wajah pemuda di depannya.

Zhan segera tersenyum untuk menenangkan hatinya, "ah, aku sudah menikah" zhan menunjukkan cincin nikahnya. Beruntungnya xiao zhan tak pernah melepas cincin itu semenjak wang yibo mengikatnya.

Tay menatap cincin itu dengan ekspresi rumit, dia kemudian mengangguk dan tersenyum

"Waah, ku kira kau masih belum menikah, kau pasti mencintai istrimu" tay meletakkan cangkir kopinya.

Xiao zhan tersenyum kecil, kemudian menggeleng. "Tidak, aku mempunyai seorang suami" sanggah zhan.

Tay menaikkan sebelah alisnya, "oh, maafkan aku" tay memasang ekspresi tak enak.

"Tidak masalah, apa kau terkejut karena pasangan ku seorang laki-laki juga?"

Tay menggeleng "tidak, sebenarnya aku juga gay" santainya.

Zhan membulatkan matanya, ternyata benar dugaannya. Apa wang yibo dan tay ini berhubungan dekat karena mereka sama-sama gay? Astaga, ini semakin membuat zhan kesal

"Oh, jadi begitu. Emm,, apa kau tak punya kesibukan lain? Ini bukannya masih jam kerja?" Zhan melihat jam tangannya yang kemarin hari di hadiahkan wang yibo kepadanya.

"Wow, itu Rolex ? Aku rasa itu keluaran terbaru tahun ini." Tay menatap jam tangan xiao zhan.

Zhan mengedip tak tau, dia yang buta fashion tidak mengerti merek apapun yang terkenal. Yang dia tau hanya itu adalah sebuah jam tangan yang di berikan padanya. Dan dia menerimanya begitu saja tampa bertanya apapun.

"Benarkah? Ah, suami ku yang memberikannya. Aku hanya menerimanya saja" zhan memutar-mutar jam di lengannya.

Tay tersenyum, "itu adalah merek terkenal, jika tidak salah mungkin harganya di atas 300.000 yuan"

Zhan membulatkan mata, benarkah harga jam di tangannya ini seharga sebuah flat di pinggiran kota? Zhan masih menatap tak percaya.

Tay sekali lagi terkekeh, "benarkah kau tidak tau? Kau begitu polos. Aku yakin suami mu cukup kaya" ujarnya.

Zhan tertawa kikuk, "ah, kau bisa saja. Mana mungkin. Mungkin ini hanya barang tiruannya saja" zhan merendah.

Tay mengangguk, ternyata istri wang yibo adalah orang yang cukup rendah hati dan polos. Ini akan sedikit sulit untuknya.

"Baiklah, aku harus pergi. Aku harap kita berjumpa lagi tuan zhan" tay menjabat tangan zhan

Xiao zhan mengangguk kemudian tersenyum, "sekali lagi terima kasih tuan tay"

Tay tersenyum dan mengangguk, "sama-sama. Aku pergi"

Tay meninggalkan cafe, di luar sana xiao zhan melihat sebuah mobil berhenti menjemputnya.

"Sepertinya dia cukup kaya" gumam xiao zhan

Sementara tay tersenyum kecil dari dalam mobilnya.

"Sepertinya cukup menjadi seorang yang melankolis saja, untuk memikat hati wang yibo"

.......

Wang yibo memeriksa gudang senjatanya, semenjak menikah dengan xiao zhan dia sebisa mungkin menjauhi pertarungan antar kelompok.

"Tuan besar, tuan tay menemui istri anda"

Wang yibo mengangkat sebelah alisnya, "dia cukup punya nyali juga"

"Tuan tay, menyelamatkan istri anda dari tabrakan sebuah mobil"

"Apa? Dimana para bodyguard yang berjaga?" Wang yibo emosi mendengar istrinya hampir tertabrak mobil.

"Tuan, kejadiannya sangat tiba-tiba, itu terjadi di depan cafe, setelah lara bodyguard mengikuti mobilnya, ternyata sopirnya adalah seorang anak yang masih di bawah umur" he peng menjelaskan.

Wang yibo menghela nafasnya, "perketat keamanan istriku, jika terjadi sesuatu hal yang mengancam jiwanya lagi, aku tidak akan segan-segan memotong setiap inci tubuh kalian" wang yibo kemudian beranjak menuju mobilnya.

Para bodyguard dan juga he peng, bergidik ngeri. Jika tuannya telah meminta, maka mereka harus melakukannya, dan tentu saja, nyawa mereka sendiri yang jadi taruhannya. Tapi itu setimpal dengan apa yang mereka dapatkan, gaji yang besar dan jaminan sosial yang tinggi. Yah, setidaknya jika terjadi sesuatu, keluarga mereka tidak terlalu di bebani.

....

Xiao zhan menatap tajam wang yibo yang duduk makan di depannya.

"Ada apa?" Wang yibo menatap istrinya yang terdiam.

Zhan menggeleng, "tidak, hanya saja, aku sedikit penasaran. Benarkah kau tidak mempunyai teman lain di dunia ini?"

Wang yibo menggeleng yakin, "tidak ada, hanya kau" wang yibo kembali memotong daging steak di hadapannya. Mereka sedang makan malam di mansion.

Zhan mengangguk kecil, sepertinya wang yibo menyembunyikan tay di belakangnya. Apa suaminya ini adalah tipe orang yang suka berselingkuh? Mungkin benar dia tidak punya teman, tapi bisa saja dia punya seorang pacar.

Wang yibo kembali menatap zhan, matanya sedikit menyipit. "Ada apa? Kau tidak percaya padaku?" Cecar yibo.

Zhan menggeleng, "aku percaya" zhan kemudian tersenyum cantik.

Wajah wang yibo seketika menghangat, dia segera menjulurkan tangan dan mengusap pelan pipi istrinya.

"Sayang, kau sudah mendengar sendiri bukan, jika aku hanya mencintaimu. Aku tidak ingin orang lain lagi" wang yibo mengusap pipi xiao zhan dengan ibu jarinya.

Xiao zhan tersenyum, tentu saja wang yibo hanya boleh mencintainya, dia adalah tipe orang yang tak suka berbagi. Dia akan memenangkan wang yibo untuk dirinya sendiri.

Lagi pula, hidup dengan segala kemewahan dan cinta dari wang yibo, sudah sangat akrab untuk hidupnya. Maka xiao zhan tak akan membiarkan siapapun merebut miliknya.

"Tentu saja aku juga hanya mencintaimu. Terima kasih sayang"

Wang yibo tersenyum dan mengecup dahi xiao zhan. Wang yibo bersyukur xiao zhan juga membalas perasaannya.

"Jangan memikirkan apapun, aku hanya milik mu saja"

"Jangan memikirkan apapun, aku hanya milik mu saja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc (31-5-22)

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang