(typo sorry🙏🤧)
Xiao zhan melahap semua makanan yang ada di meja, sepertinya kelaparan membuat akal sehatnya menghilang.
Beberapa piring nasi telah tandas di depannya.
Wang yibo hanya tersenyum dan sesekali menyodorkan lauk yang ada di depannya untuk zhan.
"Uhuk..uhuk.." xiao zhan menepuk dadanya saat dia tersedak nasi yang di telannya.
Wang yibo segera menyodorkan air.
"Aaaah... Terima kasih" zhan bernafas lega saat makanan itu berakhir masuk ke dalam tenggorokannya setelah segelas air mendorongnya.
"Pelan-pelan saja, kau terlihat sangat kelaparan" wang yibo mengusap sisa air di dagu zhan
Zhan segera menjauh, menyandarkan punggungnya di kursi, dia belum terbiasa mendapat perhatian seperti ini sebelumnya.
"Ak- aku, hanya lapar" zhan memalingkan wajahnya malu.
Zhan hendak berdiri meninggalkan meja makan, tapi wang yibo terlebih dulu menahan tangannya.
Brugh
Pantatnya kembali menyentuh kursi.
"Yaak, apa yang kau lakukan"
Wang yibo berdiri dan mengukung zhan di antara kursi dan meja, zhan memundurkan punggungnya karena wang yibo semakin mendekat ke arahnya.
Wang yibo tersenyum "jangan selalu menghindariku, ayo kita mencoba lebih dekat lagi"
Deg..deg...deg..
Jantung zhan berdetak lebih cepat dari sebelumnya, kata-kata wang yibo barusan seperti seorang pria yang sedang mengungkapkan perasaannya pada seorang gadis.
"Astaga, bagaimana bisa ada situasi seperti ini?" Gumam zhan, dalam hati.
Zhan hampir tak bisa menggerakkan badannya saat ini, pikirannya tiba-tiba tak berfungsi dengan benar.
"Wa- wang yibo ap- apa yang" zhan tergagap, sejujurnya dia masih tak bisa mengartikan apa yang di maksud yibo barusan.
"Zhan, aku ingin kita saling mengenal satu sama lain, biar bagaimana pun kita akan selamanya hidup berdampingan. Karena itu, ayo kita saling mengisi jarak masing-masing" wang yibo menatap zhan dengan tulus.
Zhan melihat tatapan yibo yang serius dan hangat, di tau ada ketulusan disana.
"Ta- tapi, aku.. ee.. maksudku kita-"
"Kita bisa memulainya dari pertemanan, jika kau merasa tidak nyaman. Tapi semua itu tidak bisa mengubah kebenaran tentang status kita "
Zhan berpikir keras, dia mengigit bibir bawahnya pelan, tidak ada jalan keluar baginya. Jika wang yibo mengatakan status mereka tak akan berubah, itu berarti selamanya wang yibo akan menjadikannya pasangannya. Tapi melihat ketulusan yang wang yibo tunjukkan, membuat hati zhan setidaknya percaya, bahwa wang yibo bisa melindunginya di masa depan. Dan juga, kemewahan yang dia nikmati, bisa seterusnya dia nikamati. Haha, zhan tertawa setan dalam hati. Situasi ini cukup menguntungkan untuk zhan, yang terlahir miskin. Tampa pikir panjang lagi , zhan segera mengangguk setuju.
"Baiklah, aku akan melakukannya" oceh zhan mantap.
Sementara wang yibo menyeringai kecil, akhirnya kelinci itu masuk perangkapnya, dengan begitu dia bisa melakukan apapun atas dasar kata 'saling mengenal'. Wang yibo tidak akan di salahkan atas tindakan yang di lakukannya nanti, toh mereka sedang tahap 'saling mengenal'
"Bagus, kau memang anak pintar" wang yibo menggusak pelan rambut xiao zhan.
Sementara xiao zhan hanya mengangguk dan kembali membetulkan posisi duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No But Yes
Fanfic"jadi istriku atau ku tembak kepalamu" Wang yibo menghisap cerutunya dengan santay sambil memutar pelatuk pistol di tangan kanannya. "Sialan, ini keberuntungan" _________No but Yes________ Wang yibo Xiao zhan