41

6.2K 728 258
                                    

Typo sorry
❤️😊
.
.

Typo sorry❤️😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Tok..tok..

Suara pintu di ketuk menginterupsi pendengaran wang yibo yang saat ini sedang menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya.

"Masuk.."

Tay masuk dengan senyuman di wajahnya, dia melihat wang yibo sedang bersandar memejamkan mata di kursi ruang kerjanya.

"Kau cukup punya sopan santun, mengetuk pintu sebelum masuk" ujar yibo dingin.

Tay tersenyum dan berjalan mendekat.

"Tetap di posisi mu, aku tidak ingin ada yang mengganggu ku saat ku bekerja" wang yibo tak ingin tay mendekat ke arahnya.

Tay menghela nafas kemudian duduk di kursi depan wang yibo.

"Apa yang kau kerjakan?" Tay melihat semua berkas di depan wang yibo.

"Untuk apa kau tau?"

Tay memicingkan mata, "tubuhmu berkeringat. Apa kau sedang tak sehat?" Tay melihat keringat di dahi wang yibo, wajahnya juga memerah. Apa dosis yang terakhir kali di berikan padanya masih kurang?

Wang yibo menggeleng, "tidak, pergilah. Aku tidak ingin di ganggu" wang yibo meraih berkas di depannya.

Tay yang merasa di abaikan segera beranjak pergi. Sebelum meninggalkan ruangan tay menoleh.

"Aku akan pergi ke rumah sakit hari ini, tubuh ku tidak terlalu baik" tay mengusap tengkuknya

Wang yibo mengerutkan keningnya, apa pedulinya?

"Terserah" pendeknya

Tay mencebik sebal, wang yibo tidak bisa perhatian padanya sedikit-pun.

"Bisakah kau sedikit perhatian? Pernikahan kita akan tetap di langsungkan kembali" tay meninggikan suaranya.

Wang yibo tetap memperhatikan berkas-berkas di depannya.

"Lakukan apapun yang kau mau. Sesuai kesepakatan" singkat yibo

Tay tersenyum, "itu bagus" kemudian tay berlalu pergi menutup pintu.

Wang yibo melihat pintu di tutup. Dia segera menyandarkan punggungnya dan mendongak.

Di raihnya surai hitam halus yang sedang mengobrak abrik selangkangannya.

"Ssst.. akh... Aaah.. itu nikmat"

Pemuda di bawahnya mendongak dengan senyuman manis di bibirnya.

"Ini angat sar (ini sangat besar)"

Wang yibo terkekeh, "jangan bicara saat mulut mu penuh"

Plop

"Kau terus mendorongnya masuk ke dalam mulut ku"

Wang yibo tersenyum, di usapnya bibir mungil di bawahnya.

No But YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang