page xv

12.4K 1.4K 32
                                    

hepi riding ayang.

mamah-nya jeno cuma bisa mendudukkan diri dengan lemas sekarang, denger semua cerita lengkap dari mulut anaknya sendiri bikin ia gak bisa nahan rasa kaget.

demi apapun, ia bener-bener engga nyangka ardean, akan melalukan hal itu, diusia nya yang sangat muda.

sedangkan tante irma dan suami nya yang sekarang sudah datang, karena tadi mereka menyusul juga. cuma terduduk dengan kepala menundukkan di samping anaknya, dirinya tak sanggup mengangkat wajah hanya untuk melihat orang-orang. terlalu malu.

"tapi, mah. abang gakpapa kok, cuma masalah waktu aja buat sembuh. lambat laun pasti trauma nya ilang kan?"

"nak trauma gak bisa kamu anggap enteng.."

"abang tau, maaf."

mamah memeluk tubuh anak sulungnya dengan erat, mengusap-usap punggung tegap nan tegas anaknya. "maaf juga ya, mamah sama papa gak sadar ya."

"no, kalian gak salah." iya, mereka gak salah. lagian orang dewasa mana yang bakal kepikiran untuk menduga anak yang baru saja kelas lima SD membiarkan temannya tenggelam begitu saja dengan alasan agar dia bisa bermain?

tidak ada, karena itu jeno menganggap wajar. orang tua nya engga salah. ardean juga engga salah kalau saja dapat bimbingan yang baik dari kedua orang tuanya.

makanya orang yang perlu sedikit disalahkan di sini. mungkin hanya tante irma dan om bagas. kedua nampak tidak terlalu kompeten dalam parenting.

ardean yang kini sudah mengingat kenangan terburuknya tampak terpuruk. dia tak banyak bicara setelah tadi ribut-ribut dan berhasil dipisahkan oleh jaehyun, ia kini duduk dengan kepala yang menunduk begitu dalam.

banyak memori yang berputar di kepalanya, beneran deh. kepalanya pusing, dia gak tahan. terlalu banyak memori yang mengalir.

"... maaf." satu kata yang ardean ucapkan, ngebuat orang-orang di sana menoleh ke arahnya.

"maaf karena bikin jeno trauma, maaf karena aku gak nolongin jeno.." suara nya yang lirih bikin mereka ikut merasakan sesak.

jaemin orangnya cengeng, dia bakal nangis begitu tersaji adegan yang menyedihkan. bahkan menurut beberapa orang engga, tapi itu bisa bikin jaemin nangis sesenggukan.

kayak sekarang, jaemin nangis denger ardean yang mengucapkan permintaan maaf dengan suara yang begitu menyedihkan.

jaehyun sadar adiknya nangis, ia menarik kepala jaemin hingga wajahnya bersembunyi di dada bidang miliknya. mengusap kepala itu dengan lembut, berusaha menenangkan adiknya.

oke, kita ambil sudut ardean.

sebenernya, dari kejadian itu ardean bener-bener merasa ada yang janggal. waktu kecil mungkin dia engga sadar, tapi lambat laun selama dirinya tumbuh. otaknya pun ikut tumbuh dan mencerna ulang kejadian itu.

merasa bersalah? tentu, ingin minta maaf? tentu.

tapi, saat dia bertanya pada orang tua nya.

keduanya menentang dengan keras. mereka bersikeras kalau ardean tak melakukan kesalahan apapun sampe bikin ardean harus minta maaf segala.

[✓] ojek pribadi | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang