tebak manusia mana yang jam setengah sebelas malam tapi masih belum tidur? BANYAK. di luaran sana juga keknya ada. nah, jaemin dan jeno adalah salah satunya.
dengan bodoh mereka malah nontonin film horor ditemani semangkuk mie. kalo mie nya sih dari tadi juga abis, kecuali milik jaemin yang sisa setengah. engga abis, keburu gak mood katanya. jadi dibiarin ngembang gitu aja.
ya gimana mau mood, dia makan mie pedes sambil nonton horor yang ada adegan sadis juga. eneg duluan dia.
"selese jen?" tanya jaemin sambil sibuk menutup matanya.
jeno melirik dia dan tertawa. "udah, abis tuh."
"huh, gila lama banget." jaemin membuka mata dengan lega sambil menarik nafas.
"lagian lo ngide nonton horor, takut kan."
"ada yang spoiler gak serem banget!"
"ya tiap orang kan beda kadar takutnya, elu kan penakut."
"bacot!"
demi apapun, sekarang tubuhnya lemes. ia merebahkan tubuhnya untuk menyandar pada punggung sofa, wajahnya menengadah dengan mata memandang langit-langit. ia berkedip-kedip.
"malah bengong."
"hah? jam berapa sih? kok gue ngantuk."
"pantes lah, udah malem ini. jam sebelas."
"ASLI?"
"--kurang 30 menit."
"anjg, tidur. besok kita kesiangan ini mah. alarm harus dipasang banyak nih." jaemin mengambil handphone nya untuk memasang beberapa alarm dengan jeda waktu beberapa menit saja.
"hah, mager pindah." setelah menyetel alarmnya jaemin meletakkan handphone kembali di samping, deket, sengaja biar ke dengeran.
ia kembali merebahkan dengan tenang. omong-omong sofa nya itu bisa dijadiin panjang gitu loh, jadi kek kasur. makanya mereka bisa tiduran dengan nyaman.
"gue mau tidur disini deh."
jeno menoleh, "kenapa? dingin."
"kan ada selimut jenoo, mager tauu."
"berani sendiri?"
jaemin berkedip; tangannya bergerak mencengkram ujung baju jeno dan cengengesan. "lo disini ajaa, hehe."
"dihh, penakut."
"gue pukul ya!"
"yaudah gue pindah."
"aaaA jeno!"
jeno ketawa puas dengan kejahilan nya, ia merebahkan tubuh dengan nyaman di samping jaemin. bikin si manis itu tersenyum puas, namun senyum nya cepat hilang berganti dengan ekspresi kaget.
"jen?!"
"apaan?"
"engap!" erangnya, iya jeno emang narik tubuhnya biar makin deket habis itu di peluk erat; sebelah lengannya dijadiin bantalan buat jaemin, meluknya terlalu erat bikin anak itu protes.
jeno malah terkekeh sambil menunduk untuk menggesekkan hidung mereka dengan gemes. "lucu amat sih lu??"
"dih baru sadar?"
"engga sih, dari dulu juga nyadar mah."
niat songong malah salting, bikin wajah jaemin memerah dan dia menenggelamkan wajahnya di dada bidang jeno; sedangkan si pelaku malah ketawa gemes.
"bobo." bisiknya sambil menepuk-nepuk dengan pelan punggung jaemin.
"mhm," gumaman terdengar sebelum disusul dengkuran halus. jeno tersenyum saat cowo di pelukan nya itu udah ke alam mimpi, ia menunduk untuk mengecup kening jaemin lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] ojek pribadi | nomin.
Fanfiction❝ punya tetangga temen sekelas tuh ya harus di manfaatkan dengan baik dong, contohnya jadiin ojek pribadi ❞ ★AU!Lokal, boyslove, harsh words, lowercase.