page xxv

11.7K 1.4K 101
                                    

happy reading<3333

"jaemin?" jeno melongok ke sana ke mari mencari sosok yang dicarinya. gak ada dimana-mana. kemana sih ntuh anak.

sekarang udah pukul sembilan malam, tadi jeno baru aja keluar. dia beli beberapa makanan kecil sama minuman titipan jaemin. sekarang anaknya malah ngilang.

padahal di rumah mereka makanan tuh banyak, tapi tetep aja kepengen jajan. mana jaemin pengennya roti bakar, yang sialnya jeno harus ngantri dulu.

"jaemin?" sekali lagi dia memanggil sambil menuju ke dapur, ah. ternyata anak itu tengah mencuci piring. jeno menghela nafas, mungkin karena suara air mengalir jadi jaemin tak dengar panggilan nya.

puk.

"astaga!" jaemin tersentak, ia menoleh ke belakang dan melotot galak, "jeno! lo tuh kenapa sih?! ke pengen gue mati muda apa gimana?!"

jeno menepuk jidat jaemin hingga si empunya meringis. "ngaco banget sih ngomongnya, difilter bisa?"

jaemin mencibir. "abisnya lu ngagetin!"

"gue udah manggil lo duakali jaemin, gak lu jawab ya gue tepuk lah."

"... oke maaf."

jeno menghela nafas, ia melemaskan bahunya dan menaruh kepala di pundak sempit jaemin. sedangkan si empunya tampak tak perduli dan melanjutkan kegiatan mencucinya.

mereka diam di posisi itu buat beberapa menit hingga jaemin selesai dengan pekerjaan nya. jeno gak ada niatan buat bangkit, dia malah mengusakkan wajah di sana.

"jeno?"

"hm?"

"awas sih, udah selesai nih."

jeno mengangkat kepalanya, dan jaemin dengan mudah dapat membalikkan tubuhnya. namun, ia tersentak saat jeno tak mengambil jarak lagi hingga ia refleks mundur hingga pinggang menyentuh wastafel.

"jeno?"

"apa?"

"ngapain sih? awas dong." bukannya minggir anak itu malah mengunci jaemin; dengan kedua tangannya disanggah di masing-masing sisi tubuh si manis.

"ih? mau apa sih lu."

sedangkan jeno hanya tersenyum melihat wajah sedikit merona milik jaemin. hehe, manis banget.

"tau gak sih? lu tuh cakep banget?"

"hah? apasi? tiba-tiba banget."

"yih, beneran ini mah."

"yaudah makasih?"

"makasih doang?"

"ya terus lo mau apa?!"

"hm? apa ya? menurut lo enaknya gue dikasih apa?"

"bogem aja gak sih? soalnya sekarang lo ngeselin banget."

jeno terkekeh, "ngga mau. mending kasih sayang aja."

[✓] ojek pribadi | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang