page xvii

12.2K 1.4K 14
                                    

"mih!" seru haechan begitu masuk ke dalam rumah, emang gada adab orang mah masuk rumah salam gitu ya pelan-pelan, ini main manggil teriak-teriak. dikata hutan kali.

setelah melepas sepatu dan kaos kakinya, jaemin menyusul masuk. dia sempet kepikiran, kok bisa ya orang-orang betah pake kaos kaki doang masuk ruangan. dia mah engga cuy, engga bau sih emang kurang nyaman aja gitu.

mending nyeker

"lah, ni emak-emak kemana ya." gumam haechan saat kembali dari dapur, abis keliling nyariin mamih tapi gak ketemu.

"keluar kali?"

"masa rumah gak dikunci?"

"ya mana gue tau."

"nyeh, duluan ke kamar deh. gue tutup pintu dulu."

renjun dan jaemin mengangguk; keduanya menaiki tangga buat menuju kamar haechan, sedangkan tuan rumah nutup pintu lalu ke dapur buat ngambil cemilan sama minum. masa tamu gak disuguhi kan.

"lo ngapain sih teriak-teriak?"

"anjing kaget!"

"heh."

"bang lu bisa gak sih pake salam aja ngomong nya! bikin jantungan bae."

"dih, lebay. mamih mana?"

"YANG DARI TADI ADA DI RUMAH SIAPA?"

"lah ngegas."

"gue teriak nyariin mamih anjir, kok gak ada."

"emoh, minggir." hendery menggeser tubuh adiknya, supaya dia bisa ngambil minum dari dalem kulkas. omong-omong dia emang ada di rumah dari tadi, tapi karena ngedekem bae di kamar dia gak tau kemana perginya si mamih.

"ih anjir rese."

haechan mendengus, ia membawa cemilan dan minuman nya dalam nampan. "lu ketemu temen gue?"

"ha'ah nyapa doang, terus pada masuk kamar lu."

"oke gak usah ganggu."

"YANG NIAT GANGGU SIAPA?!"

"BERISIK!"

haechan sampe di kamarnya, untung itu pintu di buka. coba engga, repot dah. "nih minum dulu lo pada." ujarnya sambil menyimpan di bawah.

selagi temen-temen nya minum, haechan mengobrak-abrik kamar buat nyari cat poster. setelah ketemu menyimpannya di depan mereka, "kuas mana?"

"adaa."

"alasnya?"

"adaaa."

"oke sip, ayo mulai."

* * *

"selesai jugaa."

"ah, tangan gue penuh cat."

"tinggal cuci gih."

jaemin meregangkan otot-otot nya, pegel banget. selama dua jam mereka berkutat buat ngerjain tugas ngelukis, akhirnya selesai juga. gila tulang-tulangnya udah gak kuat nahan rasanya, oke lebay.

"lu pulang sama siapa jae?"

"jeno, belum gue telpon sih anaknya."

"gih telpon, dah sore ini."

"ha'ah." ia membuka handphone nya, mengklik roomchat jeno buat minta di jemput, dibales '5 menit lagi otw' dah gitu doang.

[✓] ojek pribadi | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang