07

2.2K 345 8
                                    

Sejujurnya, teman sekelas sungguh khawatir pada Asa yang kembali dengan wajah kuyu dan pucat satu jam pasca istirahat selesai. Ah, Asa sempat membolos jam satu jam pelajaran pasca istirahat dengan alasan beristirahat di UKS. Beruntungnya, guru pengampu yang diinterupsi Asa ditengah pelajaran itu tak banyak bertanya lagi -dan mempersilakan Asa duduk. Mengikuti pelajaran dalam diam.

"lo tugas Bahasa Indonesia mau sekelompok sama siapa, Sa?" tanya Revan seraya mencangklong ranselnya. Jam pelajaran sudah usai dan semua siswa bersiap pulang sambil setengah berdiskusi tentang tugas kelompok yang diberikan guru Bahasa Indonesia barusan.

"lah? Emang ada tugas?" tanya Asa seraya membereskan peralatan tulisnya yang masih berserakan. Sepertinya hari ini dia agak bolot. Tidak banyak penjelasan guru yang berhasil diserap otaknya hari ini.

"ngelamun ya lo dari tadi?" tanya Revan setengah mengangkat alis.

Asa nyengir bajing.

"Sa, lo udah dapet kelompok belom?" tanya Gisela yang juga menghampiri Asa bersama Yuki.

"enyah lo, beban!" usir Revan pada Gisela yang menempel, "gue duluan!"

"emang Asa udah milih team?" tanya Gisela. "jangan mau sama Revan, Sa. Nanti lo di babu-in."

"take a mirror please, princess wanna be! Bahasa Indonesia lo nggak lebih bagus dari gue, ya!"

Duh, mendengar keributan itu, Asa pusing duluan. Remaja tanggung itu malah memanggil Hamdan yang masih bersiap untuk pulang, "Hamdan, lo tugas bahasa Indonesia sama siapa?"

"belom ada!" jawab Hamdan antusias. "lo mau sekelompok sama gue?"

Senyum Asa diartikan berbeda oleh Hamdan,

"alhamdulillah, rezeki anak soleh." Kata Hamdan yang dibalas decihan kesal oleh Revan.

"Hamdan, lo sekelompok sama Gisela deh ya. Biar si Revan sama Yuki."

"lah? Kukira persahabatan kita istimewa!" gerutu Hamdan usai mendengar jawaban Asa.

Asa tertawa renyah, "dih? Emang kita temenan?"

"njirr, sial! Dalem banget balesnya. Gue mau tersinggung, tapi nggak berhak." Hamdan lagi-lagi mendramatisir.

"lah, gue ngajakin lo, kenapa malah disuruh sama Yuki?" ujar Revan tak terima.

"udah... nurut aja. Kalian bakalan jadi team yang perfecto!"

"terus lo sama siapa?"

"hm...." Asa berpikir sejenak, "sama Nino deh kayaknya."

"bajingan! Curang banget." Keluh Hamdan. "daripada sama Gisela, mending gue sama Nino dah. Jackpot."

"Nino nya juga milih-milih, kali." Celetuk Yuki yang kemudian dihadiahi tawa Revan dan Gisela. Asa juga ikut tersenyum tipis.

"ini putri salju sekalinya ngomong langsung headshot." Ujar Revan.

"tugas Bahasa Indonesianya di share di grup ya! Gue nggak nyatet soalnya."

"ogah!" balas Hamdan -yang langsung di toyor Gisela.

"gausah di waro dia mah. Nanti juga Rama nge-share kok." Timpal Yuki. "badewey, lo okay, Sa?"

"huh?"

"temen-temen sekelas tuh sebenernya khawatir sama lo. Cuma nggak ada yang berani nanya karena lo keliatan lagi mode senggol bacok."

"kok sekarang lo berani tanya?" tanya Asa dengan menaikkan sebelah alisnya.

Yuki mencoba menjawab meski agak kikuk, "lo pucet banget soalnya."

CHRYSANTHEMUM || NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang