Mira sering merasa kalau dirinya di-stalk oleh seseorang.
Hingga pada suatu hari, sang stalker semakin sering menganggu dan mendekatinya, muncullah Sunghoon sebagai penyelamatnya.
Sejak menyelamatkan gadis itu, Sunghoon perlahan-lahan berubah menja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 18: "Jay" ──・──・・✧ ・・──・──
Jay mengangkat tangan kanannya. Menatap perban yang melilit pada pergelangan tangan. Memori tentang gadis yang ditolongnya kemarin kembali terputar. Kali ini memori tersebut membawanya saat pertama kalinya ia bertemu dengan Mira.
Di tempat les, Jay melangkah memasuki koridor. Mata elangnya memperhatikan tiap sudut gedung. Mencari letak kelas A1.
Kelas A1 merupakan kelas unggulan yang paling mahal dengan kualitas terbaik. Konon kelas itu hanya dibayar oleh orang-orang kelas atas. Termasuk Jay.
Jay berasal dari keluarga yang kaya raya. Ayahnya merupakan CEO dari biro travel ternama, sedangkan ibunya mengelola bisnis butik kecil-kecilan.
Sejak ayahnya mendapat kabar bahwa ada sejumlah investor yang hendak menanamkan modal, maka Jay beserta keluarganya memutuskan untuk menetap sementara di Korea. Kemungkinan ia tinggal di sini sampai lulus SMA.
Sebelumnya Jay sempat tinggal di Korea saat masih menginjak bangku SD. Bisa dikatakan ia sudah memahami bahasa Korea dengan baik. Enam tahun kemudian, saat ia lulus dari SD-nya, ia pindah lagi ke Seattle, Amerika Serikat, sebab kerjaan ayahnya sudah selesai.
Kini Jay harus pindah lagi ke Korea karena urusan pekerjaan ayahnya yang baru.
Ibunya mengusulkan pada Jay untuk mengikuti les agar bisa menyusul pelajaran di sekolah. Lagi pula kurikulum sekolah di Amerika dan Korea Selatan berbeda jauh, sehingga Jay terpaksa mengejar ketertinggalannya.
Jay menuruti dan ditempatkan ke tempat les pilihan ibunya. Ia turun dari mobil ibunya, lalu berjalan masuk ke dalam gedung.
Kaki Jay melangkah melewati beberapa kelas. Beberapa pasang mata memandangnya dengan sorot penasaran. Sampai di kelas A1, Jay mengetuk pintu.
Ia memutar kenop, dan membuka pintunya. Dinginnya AC menerpa tubuhnya. Sekitar delapan murid seusianya langsung menatap ke arahnya. Jay segera disambut dan dipersilakan masuk oleh seorang guru muda.
Setelah memperkenalkan dirinya, Jay menyimak pembelajaran. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam, waktu pulang les.
Begitu Jay keluar dari gedung lesnya, ia melihat mobil ibunya terparkir di tepi jalan. Mobil merah merk Hyundai terparkir rapi. Jay melangkahkan kakinya menyeberangi jalan. Ia berjalan menuju mobil itu, dan membuka pintu.
Terkunci. Jay mengintip melalui kaca jendela, dan tidak mendapati keberadaan sang ibu.
"Jay!"
Jay menoleh ke asal suara. Ibunya berjalan mendekat. Mata Jay terpaku pada seorang gadis yang mengekori ibunya. Gadis bersurai pendek terus menunduk.
"Ayo pulang, Jay," sahut Ibu, kemudian berbalik menghadap gadis itu.