Chapter 2: "Park Sunghoon"
──・──・・✧ ・・──・──Sunghoon meregangkan otot-otot lengan dan kakinya. Tubuhnya dibalut kostum yang dipadu dengan celana hitam untuk kompetisi Asian Open Figure Skating Trophy. Di kakinya juga telah terpasang sepatu ice skating.
Sebentar lagi namanya akan dipanggil untuk menunjukkan penampilan ice skating-nya. Ia menjadi peserta dengan urutan terakhir pada kompetisi ini. Sunghoon menenggak air mineral untuk menekan rasa gugupnya.
Seorang peserta asal Filipina keluar dari rink setelah menampilkan koreografinya. Sang juri menyebutkan total perolehan skor peserta tersebut yang mencapai 146.89. Cukup berpotensi mendapat medali emas.
Begitu masuk ke dalam rink, Sunghoon menjadi pusat perhatian para penonton dan para juri. Sorakan penggemarnya yang antusias menggema seisi stadion. Antara tepuk tangan dan teriakan semangat bercampur menjadi satu.
Ia diberi waktu lima menit untuk melakukan warm up. Sunghoon mulai meluncur bebas di atas es. Ia bergerak memutari rink agar ketegangan otot kakinya berkurang. Setelah melakukan warm up, Sunghoon pun berdiri di tengah rink.
Jantungnya berdebar kencang. Kebisingan di sekitarnya perlahan mengabur digantikan debaran jantungnya.
Deg
Deg
Deg
Sunghoon menelan salivanya, lalu menyemangati dirinya sendiri.
'Gue pasti menang!' batinnya.
Bilah pisau beradu di atas es dengan cepat dan meninggalkan bekas goresan sangat tipis. Sunghoon melesat dengan gerakan yang menawan. Gerakan tersebut dilatari alunan lagu Your Song dari soundtrack "Moulin Rouge".
Para penonton dibuat kagum oleh aksi dan tekniknya dalam ice skating. Meski gerakannya lebih menonjolkan sisi artistik ketimbang atletik, hal tersebut tetap memukau para penonton dan juri.
Saat ini Sunghoon sedang menunjukkan koreografi yang telah dilatihnya selama tiga bulan terakhir. Sebelum season berakhir, ia sangat berambisi untuk memenangkan medali emas.
Dalam menjalani hidup, semua orang pasti memiliki ambisi dan hasrat untuk mencapai suatu impian, termasuk Sunghoon. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi figure skater terhebat dan menyaingi Yuzuru Hanyu. Yang selanjutnya ia dimasukkan ke kursus ice skating oleh kedua orang tuanya.
Di sana Sunghoon tidak sendiri. Sebagian besar anak lainnya memiliki ambisi yang sama dengan dirinya. Di atas rink mereka saling berkompetisi dan menemukan teman baru. Ambisi mereka pada awalnya menggebu-gebu, namun perlahan-lahan meredup.
Hari demi hari terus berlalu. Sunghoon melihat satu per satu temannya mengundurkan diri. Sebagian besar disebabkan oleh cedera berat. Terjatuh di atas es telah menjadi makanan sehari-hari bagi para atlet ice skating. Namun, jika cedera yang dialami cukup parah, maka lebih baik untuk mengundurkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker ✅
FanfictionMira sering merasa kalau dirinya di-stalk oleh seseorang. Hingga pada suatu hari, sang stalker semakin sering menganggu dan mendekatinya, muncullah Sunghoon sebagai penyelamatnya. Sejak menyelamatkan gadis itu, Sunghoon perlahan-lahan berubah menja...