Chapter 21: "Say It, Ditto"
──・──・・✧ ・・──・──Semuanya berubah cepat. Tiba-tiba saja Jay tersungkur di tanah aspal jalan. Mira segera mengambil langkah untuk menengahi keduanya. Kemudian ia membantu Jay untuk bangkit.
Sunghoon menarik tangan Mira. "Kenapa kamu jalan sama dia?!" hardiknya kasar.
"Kamu yang kenapa?!" bentak Mira. "Kamu datang-datang langsung mukul temen aku!" Mira sungguh tak menyangka Sunghoon datang setelah menjauhinya.
"Temen?" ucap Sunghoon tak percaya. "Dia stalker kamu, Mir."
"Hah? Apa sih, Hoon? Dia bukan stalker yang nguntit aku."
Mira semakin bingung dan lelah. Perasaannya kini seperti benang kusut, ditambah lagi Jay yang confess kalau ia menyukai Mira, dan sekarang ditambah Sunghoon yang menuduh Jay.
Sunghoon mendengus tak percaya. "Tau darimana kamu kalo Jay bukan stalker-nya?"
"Dia yang nolong aku waktu si penguntit muncul. Bahkan dia bantu aku melacak Kitae," jelas Mira.
Sunghoon tertegun. Benarkah? Berarti penguntit sialan itu pernah ingin melukai Mira secara terang-terangan, dan Sunghoon tidak berada di sana untuk melindunginya. Bukan dirinya melainkan Jay?
Di belakang Mira, Jay sedang menahan emosinya. Sial, kalau tangan kanannya tidak terluka dan diperban pasti ia sudah membalas Sunghoon.
"Terus yang menguntit kamu selama ini siapa? Udah ditangkap?" tanya Sunghoon, nadanya melembut.
Mira menelan salivanya. "Kitae. Dia mantan aku, dan belum ditangkap."
Sunghoon tak terima kalau Jay bukanlah penguntit yang dimaksud. Teman Mira sendiri yang berkata bahwa orang yang menguntit Mira adalah Jay.
"Siapa tau cuma akal-akalan busuknya Jay? Ternyata dia bayar mantan kamu buat kayak—"
Jay sudah kehilangan kesabarannya. Ia menyingkirkan Mira ke samping sampai terjatuh, lalu Jay menghantamkan tinju di rahang Sunghoon. Masa bodoh dengan luka dan perban. Mengirimkan satu dua pukulan sudah cukup. Ia juga sudah muak karena selalu dituduh.
Bugh!
Adrenalin memicu tubuhnya. Bahkan Jay tidak merasakan sama sekali sakit pada luka yang kembali terbuka. Perban warna putih kini memunculkan bercak kemerahan-bercak darah.
Tubuh Sunghoon limbung dan nyaris jatuh. Ia masih bisa berdiri dan mengatur keseimbangannya. Rahang kirinya berdenyut sakit, tetapi bukan itu yang harus dikhawatirkannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker ✅
FanfictionMira sering merasa kalau dirinya di-stalk oleh seseorang. Hingga pada suatu hari, sang stalker semakin sering menganggu dan mendekatinya, muncullah Sunghoon sebagai penyelamatnya. Sejak menyelamatkan gadis itu, Sunghoon perlahan-lahan berubah menja...