Chapter 1: "Pertolongan dari Orang Asing"
──・──・・✧ ・・──・──Pukul 22.08 malam.
Suhu Kota Seoul malam ini mencapai -3 derajat Celcius sehingga tidak mengherankan jika gadis bernama Yoon Mira itu melapisi seragam sekolahnya dengan jaket tebal. Gadis yang kerap disapa Mira berjalan dengan langkah terburu. Tujuannya hanya satu, yaitu rumahnya sendiri.
Surai hitamnya yang sepunggung berkibar melawan angin. Netra legamnya mengawasi sekitar dengan waswas. Sepulangnya dari tempat les, ia merasa ada sesuatu yang mengikutinya.
Mira merutuki dirinya sendiri karena lupa mengisi baterai ponselnya. Biasanya ia diantar jemput oleh sang ibu, namun hari ini kesialan sedang menimpanya. Ponselnya mati total. Lebih parahnya lagi, ia adalah orang terakhir yang keluar dari tempat les karena sibuk mengerjakan tugas.
Mira hanya memiliki dua opsi. Pulang berjalan kaki sekarang atau menunggu jemputan datang hingga tengah malam.
Sejak diikuti oleh sesuatu, pilihan terbaik bagi Mira adalah pulang berjalan kaki. Sebab jaraknya dekat dan tidak terlalu sepi saat jam sepuluh malam. Lagi pula tingkat keamanannya lebih tinggi daripada harus menunggu sendirian sampai tengah malam.
Mira berbelok masuk ke dalam komplek rumahnya. Jarak rumahnya masih agak jauh dari depan komplek. Jalan yang ia lewati ternyata lebih sepi dari yang ia kira. Bahkan tidak ada satu orang pun yang terlihat.
Keheningan malam itu diisi derik jangkrik yang bersahut-sahutan. Mendadak, terdengar langkah kaki yang memecah kesunyian. Bunyinya tepat di belakang Mira.
Bulu kuduk gadis itu meremang. Lagi-lagi sesuatu itu mengikutinya. Ketakutan memompa darahnya dengan cepat dan menajamkan semua indranya. Telinganya mendengar dengan jelas derap sepatu yang mengikutinya. Pelan dan pasti.
Mira menoleh ke belakang. Dan tidak mendapati siapapun kecuali tiang listrik dan cahaya neon yang menerangi trotoar. Tetapi Mira sangat yakin ada seseorang yang mengikutinya.
Gadis itu berusaha mengabaikan apa yang berkecamuk di pikirannya. Pikiran tentang hantu, monster, penculik, penguntit, dan sebagainya ia enyahkan. Ia menoleh ke depan, fokus berjalan menuju rumahnya.
Baru beberapa langkah, lagi-lagi suara langkah kaki mengikutinya. Kali ini suaranya terdengar jelas dan mendekat. Otak Mira memerintah kakinya untuk berlari. Namun apa daya, kakinya gemetar ketakutan.
Ia memaksa kakinya untuk melangkah lebih cepat dan sesekali menoleh ke belakang. Matanya menangkap sesosok bayangan yang bersembunyi dari balik tiang. Mira sudah siap berteriak jika seandainya si penguntit memunculkan dirinya dan mengejarnya.
"T-tolong." lirihnya, suara Mira bergetar.
Matanya terus terpaku pada bayangan gelap di belakangnya. Tiba-tiba Mira tak sengaja menabrak seseorang di depannya. Yang ditabrak memandang Mira dengan kaget dan kebingungan. Untungnya kantong kresek yang ditenteng tidak jatuh dan menumpahkan isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker ✅
FanfictionMira sering merasa kalau dirinya di-stalk oleh seseorang. Hingga pada suatu hari, sang stalker semakin sering menganggu dan mendekatinya, muncullah Sunghoon sebagai penyelamatnya. Sejak menyelamatkan gadis itu, Sunghoon perlahan-lahan berubah menja...