Chapter 22: "It's Over"
──・──・・✧ ・・──・──TW: kidnapping, act of violence, harsh words, obsession
———
Ruang tamu terasa sunyi. Dalam kesunyian itu Mira berusaha untuk memahami semuanya. Berusaha untuk memahami penjelasan Sunghoon, pernyataan cinta Jay, dan perasaannya sendiri.
Semakin waktu berlalu, semakin Mira mulai bisa memproses apa yang terjadi dan apa yang ingin dilakukannya. Tiba-tiba bel pintu depan rumahnya berbunyi.
Mira bangun dari sofa. Ia membuka pintu depan, melihat-lihat sekitarnya. Sepi. Apa jangan-jangan kelakuan orang iseng?
Ia maju sedikit, mencari-cari siapakah yang telah memencet pintu bel rumahnya. Siapa tahu orang penting.
Dari balik pintu, Kitae muncul dan membekap Mira dengan sapu tangan yang sudah ditetesi kloroform. Mira tak sempat memberontak sebab kesadarannya sudah menurun cepat. Tubuhnya lemas. Pandangannya berubah jadi gelap total.
Kitae menggendong Mira, lalu memasukkannya ke dalam mobil. Ia langsung tancap gas mengemudikan mobilnya. Menuju suatu tempat.
Kitae sudah menculik Mira.
———
Jay mengacak-acak rambutnya frustrasi. Padahal ia bermaksud untuk membela dirinya sendiri. Tetapi yang terjadi justru ia melukai Mira karena tak sengaja mendorongnya terlalu keras. Sialan, pikirnya.
Ponselnya tiba-tiba berdering. Jay melihat nama kontak peneleponnya. Pamannya. Ia mengangkat telepon tersebut, berharap ada berita penting.
"Halo, Om?"
"Jay, Om udah nyariin apa yang kamu pinta kemaren."
Jay terduduk dari kasurnya. Rasa frustrasinya digantikan rasa penasaran.
"Om udah menemukan lokasi dan tempat tinggal Kitae. Sekarang dia tinggal di Jalan Waiji No. 9. Om juga udah kirim polisi untuk meringkusnya. Kamu beneran punya bukti kan?"
"Punya, Om," jawab Jay tegas.
"Oke, baguslah. Om tutup dulu telponnya."
"Makasih banyak, Om!"
Telepon terputus sepihak. Jay sangat berterima kasih karena mendapat informasi sepenting ini dari pamannya. Akhirnya stalker itu akan ditangkap. Ia akan terbebas dari tuduhan, rasain tuh Sunghoon!
Ia berniat untuk memberitahu Mira. Jay hendak meneleponnya, tetapi mendadak bingung.
Kenapa aku harus menelepon dia? Paling dia sekarang lagi mesra-mesraan dengan Sunghoon.
Membayangkannya membuat Jay jadi kesal. Sudah dituduh yang bukan-bukan, Mira justru lebih memilih Sunghoon dan menyuruhnya pulang. Buat apa mengabari gadis itu sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker ✅
Fiksi PenggemarMira sering merasa kalau dirinya di-stalk oleh seseorang. Hingga pada suatu hari, sang stalker semakin sering menganggu dan mendekatinya, muncullah Sunghoon sebagai penyelamatnya. Sejak menyelamatkan gadis itu, Sunghoon perlahan-lahan berubah menja...