15

347 72 124
                                    

Chapter 15: "Rencana Iseul"──・──・・✧ ・・──・──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 15: "Rencana Iseul"
──・──・・✧ ・・──・──

Ini untukmu.
I hope you like it♡

P.S. Sebentar lagi aku akan memberikanmu kejutan secara langsung.

Pupil mata Mira membesar. Ia langsung melempar surat itu ke sudut ruangan. Lalu, kepalanya menunduk ke bawah dengan tangan sebagai bantalan. Tubuhnya meringkuk ketakutan.

Raut bingung bercampur kaget terlihat jelas dari wajah Ayeon dan Iseul. Kali ini tangisan Mira terdengar makin kuat.

"Lo kenapa, Mir?" tanya Ayeon panik.

Iseul beranjak ke sudut ruangan dan mengambil surat itu. Begitu membaca isinya, pupil matanya melebar. Ia langsung menyodorkan surat itu kepada Ayeon. Setelah membaca isinya, keterkejutan tercetak jelas di wajah Ayeon.

Keduanya memikirkan hal yang sama, kalau paket ini bukan dari Sunghoon, lalu dari siapa?

"Mir, lo tau siapa yang ngasih ini?" tanya Iseul.

Mira menangis sesenggukan. Ia mengangguk pelan, dan menjawab dengan suara yang lirih.

"St-stalker."

"Lo punya stalker?" tanya Ayeon dan Iseul bersamaan. Mira mengangguk.

"Lo tau siapa yang jadi stalker-nya?" tanya Iseul.

Mira menggeleng.

Ayeon meronyok surat itu menjadi gumpalan tak berbentuk. Giginya bergemeletuk marah. Ia marah karena Mira menyembunyikan hal sepenting ini darinya. Padahal mereka sudah berteman lama, tapi kenapa Mira baru memberitahunya sekarang.

"Kenapa lo gak cerita sih, Mir?" decaknya.

"Gue ... gamau kalian khawatir ... dan kenapa-kenapa." lirih Mira.

Ayeon dan Iseul menghela napas kasar. Ayeon membalas, "Kenapa lo gak lapor ke polisi coba?"

"Gue takut dia balas dendam, Yeon!" isak Mira.

Mira mengangkat kepalanya, menatap kedua sahabatnya secara bergantian. Ia menarik napas.

"Gue dari dulu pengen lapor ke polisi. Tapi, hukuman penjara paling lama untuk stalker itu cuma setahun. Gue takut dia bakal melakukan hal yang lebih parah setelah bebas dari penjara." jelas Mira dengan suara parau.

Kedua sahabatnya tak mengira kalau Mira berpikir sejauh ini. Lagi pula, apa yang dikatakan Mira memang ada benarnya. Tidak ada jaminan kalau stalker langsung berhenti setelah dipenjara. Bisa jadi ia akan kembali datang dan melakukan hal yang lebih buruk.

Baik Ayeon dan Iseul, keduanya sama-sama bergeming. Hanya ada tangisan Mira yang terdengar. Ayeon menatap Mira iba, lalu mengusap punggung Mira untuk menenangkannya.

Stalker ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang