Pintu terbuka lebar, Ken dan Ferom pun segera masuk kedalam gedung besar itu tanpa berpikir panjang. Karena cahaya yang membuat mereka tertarik untuk memasukinya. Saat keduanya masuk kedalam, pintu itu seakan menutup dengan sendirinya.
Alice melangkah cepat memastikan jika benar supir itu pergi ke arah belakang gedung besar tua itu, banyak lumut dan dedaunan kering di sana. Beberapa detik, netra Alice melihat ada pagar coklat yang berkarat logam yang di tumbuhi ranting pohon hijau di sampingnya pagar ada tembok putih yang dipenuhi oleh tanaman merambat yang sudah mulai layu dan tak segar lagi.
Pokoknya suasana di sana seram.
Alice terengah-engah, ia pun mendekati pagar itu dengan hati-hati. Tanpa berpikir panjang, Alice penasaran sama apa yang ada di dalam. Alice pun membuka pagar itu, saat hendak membukanya. Arga menarik pundak Alice ke belakang, kontraksi tubuhnya reflek mundur kebelakang dan langsung berbalik menghadap Arga di depannya.
“Jangan masuk kedalam!” Arga gelisah saat melihat wajah Alice yang kebingungan kepadanya. Arga takut kalau Alice sampai masuk kedalam di balik pagar yang tertutupi oleh dedaunan hijau di mana-mana. Arga mempunyai perasaan buruk jika di dalam membahayakan, dan juga sangat mencurigakan.
“Kenapa? Jangan menghentikan ku masuk kedalam,” ujar Alice. Berusaha ingin masuk kedalam namun Arga menahannya kuat (memegang tangan) supaya Alice tak berhasil masuk kedalam.
“Kenapa kau keras kepala, aku sudah bilang jangan masuk kedalam tapi kau masih saja ingin masuk kedalam!”
Alice mendengus, ia menatap Arga tajam bahkan tak suka. Mengapa pria itu begitu perhatian kepadanya, padahal tak ada hubungan apa-apa yang membuat mereka dekat. Bahkan, enggan untuk menganggap teman. Tapi Arga menganggap Alice temannya bahkan perempuan yang ia suka, mungkin Alice tak sadar itu. Jika Arga suka kepada Alice.
“Aku mohon jangan masuk kedalam, aku tidak mau ada yang hilang di antara kita,” ujar Arga.
Alice masih terdiam, ia berpikir sekali lagi apakah dirinya akan mencoba untuk masuk atau tidak, “Tapi aku pengen tahu kemana supir itu pergi.”
“Kau tidak perlu tahu kemana supir aneh itu pergi, ayo cepat kita harus pergi dari sini. Paham!” Arga mencoba membawa Alice pergi, namun kaki Alice tertahan masih di tempat itu. Alice enggan untuk pergi karena rasa penasarannya belum terbukti, ada apa di balik pagar berkarat di tutupi oleh tumbuhan hijau yang seperti menyembunyikan sesuatu di balik situ.
“Jangan keras kepala,” gumam Arga.
Alice menghempaskan tangan Arga yang memegangnya erat dan kuat, itu pun ia berusaha agar bisa lepas dan menjauh dari Arga.
“Aku tidak akan masuk, jika itu mau mu,” lirih Alice, lalu berjalan balik arah. Dengan sengajanya menubruk bahu Arga.
Meskipun Alice bersikap seperti itu kepada Arga, tapi pria itu hanya tersenyum kecil. Jiwanya tenang karena Alice tak jadi masuk dan menuruti ucapannya, memang perempuan itu keras kepala dan selalu ingin serba tahu dengan apa yang ia lihat. Makanya, Arga harus menjaga perempuan yang ia suka selama 2 tahun, yang selama ini disembunyikan.
“Kamu harus tahu betapa sayangnya aku padamu,” Arga pun berjalan seraya tersenyum smirk dengan gaya yang cool di raut wajahnya.
▪ ▪ ▪
“Sepertinya, jarang ada sinar matahari yang meneriki tempat ini. Makanya tempat ini lembab dan-”
“Dan sangat kotor, menjijikan,” potong Silvie melanjutkan ucapan dari Samuel. Mereka berdua tengah melihat-melihat tempat itu dari sisi samping, terdapat dua menara yang tak terlalu tinggi dan ada kolam renang yang airnya berwarna hijau kumut yang sangat kotor. Silvie pun bergidik ngeri karena melihat kolam renang itu, di dalam pikirannya akan terlintas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTAL OF MISTERY
Mystery / ThrillerSebelum baca alangkah baiknya Follow akun author terlebih dahulu, bestie 💞 [17+] Genre: Fantasi, Horor, Mistery, Thriller, Action ______________________ Mengisahkan sekumpulan remaja SMA yang sedang berlibur ke negara Amerika Serikat, untuk merayak...