∆POM || PART 22∆

62 22 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di cerita ini ya^^

⚠️WARNING⚠️
Cerita mengandung adegan romantis yang bisa bikin baper sampe jungkir balik dan salto, mohon hati-hati!

♣ ♣ ♣ ♣

“I can't leave you alone, Alice.” sembari mencekal tangan pujaan hatinya itu, dengan wajah yang begitu dekat. Deruan napas yang terdengar lemah membuat Alice menelan ludahnya begitu dalam, dan berusaha melepaskan tangannya itu.

“Arga lepaskan!” Alice melirik sekitar yang banyak sekali sorot mata dari kalayak ramai memperhatikan mereka berdua. “Tidak enak dilihat oleh banyak orang, bersikaplah lebih sopan.”

“Apa sekarang kau mengerti perkataan ku, Alice?” tanya pria itu yang selalu membuat jantung Alice berlari kesana kemari, dalam keadaan yang darurat mendengar suara tersebut.

Alice hanya menghiraukan perkataan dari pria di depannya ini, “Jika kau terus seperti ini maka aku akan membunuhmu!” Alice menghempaskan tangan Arga dengan kasar, wajahnya ia tekuk kesal. Arga sedikit terhuyung mundur, Alice pun memantapkan langkahnya meninggalkan pria yang menurutnya aneh di belakang.

Arga terteguk dan hanya diam di tempat. Hal inilah yang semakin Arga sukai kepada Alice. Perempuan itu sangat menantang dirinya. “Jika aku mati, maka kau juga akan mati Alice.”

♣ ♣ ♣ ♣

Kedua perempuan yang lihai sedang menari di tengah kerumunan dan diiringi musik pengamen klasik yang diminati oleh banyak orang. Mereka berdua diajak menari oleh warga sana karena Starla dan Silvie adalah pengunjung yang berhak untuk mendapatkan kehormatan.

“Ini sangat menyenangkan!” seru Silvie dengan tarian dansanya yang mendapati sorakan dari banyak orang.

“Iya, kita adalah daya tarik mereka semua di sini.”

Alena yang dari kejauhan pun memperhatikan kedua perempuan cantik itu dengan raut wajah yang tak suka, matanya yang sinis membuat dia menjadi sesosok orang jahat yang sedang mengintai mangsanya.

“Aku barusan melihat Arga di sana, tapi di mana dia sekarang?” gumam Alena kesal.

Setelah selesai menari dan menikmati semua keseruan ini, Starla dan Silvie pun bubar meninggalkan kerumunan itu. Karena tidak baik terlalu lama di sana, ingat mereka di sini itu tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Dan masih bingung juga kenapa bisa mereka ada di sini?

Keduanya berjalan riang dengan senyuman yang menggoda Dewa dan Stephan.

“Wah ... Wah ... Gadis-gadis Italia yang cantik ini pandai sekali menarinya, pantas saja banyak yang suka,” ujar Stephan dengan senyuman seringainya.

“Silvie, kau semakin membuatku tambah suka kepadamu. Aku sampai tidak bisa mengalihkan pandanganku ke yang lain karena dirimu,” rayu Dewa yang kemudian menyenggol bahu kecil Silvie yang seksi itu.

Silvie mendengus kasar, “Kau bisa saja menggodaku, Dewa.”

“Dewa sangat berbakat dalam menggombal, jika kau tahu semua perempuan cantik yang ia temui pasti akan selalu saja di gombal olehnya,” ujar Samuel setahunya.

Dewa membulatkan matanya atas perkataan dari Samuel. “Tidak, hanya Silvie saja yang akan ku goda hari ini dan seterusnya.”

Yang lain hanya terkekeh, menanggapi gurauan dari Dewa.

PORTAL OF MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang