∆POM || PART 15∆

129 36 9
                                    

Terimakasih telah membaca, tapi tidak lupa juga vote dan komennya ya teman ku.

♣ ♣ ♣ ♣

Alice menatap tajam ke arah Charli di mana ia dijaga ketat oleh para prajuritnya. Matanya sekilas tertuju pada kedua temannya yang diikat di atas batu dengan tangan terlentang sisi kanan maupun sisi kiri. Melihatnya saja tidak tega, Alice harus segera menolong mereka berdua. Charli sangat marah besar kepada Starla dan Stephan yang membuat hewan kesayangan mati sadis terbelah dua bagian tubuhnya hanya karena suara jeritan dari Starla saja membuat semuanya hancur sampai organ-organnya pun keluar berserakan. Darah Charles mengenai majikannya Charli di area wajah dan sebagian baju kerajaannya itu.

Charli menggerang, ia menyuruh semua prajuritnya untuk menangkap Alice dan kawan-kawannya. Tapi, Silvie menyatakan sebagai Tuhan agar Charli di hukum mati karena ulah kekejamannya terhadap manusia yang tidak bersalah. Ini hanya sebuah rencana yang entah itu bisikan datang dari mana. Yang jelas, suara bisikan itu terdengar seperti suara Alice.

“CHARLI, KARENA TINDAKAN YANG KEJAM KEPADA ORANG YANG TIDAK BERSALAH DAN HAMPIR INGIN MEMBUNUH MEREKA SEMUA. MAKA DARI ITU, CHARLI DINYATAKAN HARUS MATI!” suara menggelegar dari Silvie setelah pengucapan kata-kata itu, iringan suara petir semakin mencekam suasana kerajaan yang hampir runtuh. Karena batu dari atas berjatuhan ke jurang.

Charli menganga, ia menggeleng membela dirinya berusaha untuk kabur dari tempat. Tapi, prajuritnya sama sekali tidak membantunya. Malahan hanya terdiam saja tanpa ada gerakan suatu lainnya.

“Kalian kenapa? Ayo, bantu aku. Bantu aku!” Charli panik. Ia memanggil Ayahnya berkali-kali tapi tak kunjung ada sahutan. Charli pun menghampiri adiknya yang selalu ia singkirkan demi mendapatkan jabatannya sebagai seorang raja.

Jazy, adalah adik Charli yang sifatnya jauh lebih berbeda. Keduanya memiliki perbedaan yang tidak bisa dijelaskan karena keduanya terlahir dari beda rahim Ibundanya. Charli selalu jahat kepada Jazy karena menurutnya, orang ini akan menyingkirkan dan tidak bisa mendapatkan tahta yang ia inginkan. Atau, Ayahnya akan mengangkat Jazy sebagai seorang raja karena ketidak percayaan Ayahnya terhadap Charli sendiri.

Charli memelas, memegang kedua pundak Jazy. Kurcaci jenis Jazy cukup tampan, ia menggunakan topi kerucut berwarna coklat. Jazy terdiam mematung karena Charli berada di depannya sekarang. Rasa trauma melihat wajah Charli membuat Jazy teringat bagaimana sadisnya dia menghukum Jazy dengan cara yang sangat kasar.

“Jazy, tolong bantu aku, please.

Jazy bingung, ia tak perduli jika Charli dalam bahaya. Tangannya ia lepaskan dari tangan Charli yang memegangnya. Sungguh, hati Jazy sudah teriris sakit hati kepada Charli karena perbuatannya itu.

“Jazy, aku tidak mau mati,” lirih Charli, wajahnya sudah berkeringat dingin karena ketakutan.

Jazy menggelengkan kepalanya, “i'm so sorry, Charli.” Jazy pun pergi, ia menghampiri Alice karena instruksi wajah Alice yang menunjukkan bahwa ia harus menjauhi Charli. Karena akan ada bencana selanjutnya yang terjadi.

Silvie semakin kesal, ia murka, “Tunggu apa lagi? Hukum Charli!”

Pendeta berkumis dan berjenggot panjang berwarna putih mengangguk menyetujui perkataan dari Silvie, yang menurutnya adalah Tuhan.

“Tangkap Charli!” tunjuk pendeta itu ke arah Charli. Semua warga kurcaci serta para monster lainnya langsung menyerbu Charli. Mereka merempuk Charli dan membawa Charli ke depan Tuhan mereka. Apa yang akan di instruksi kan oleh Silvie dan Samuel akan mereka turuti.

Alice dan yang lainnya di tangkap oleh prajurit suruhan dari Charli sebelum di rempuk oleh warga kurcaci. Alice bersikap tenang sedangkan yang lainnya bersikap ganas tak ingin di tangkap lagi oleh prajurit raksasa belakang menyeramkan.

PORTAL OF MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang