“Ini tidak sesuai dengan yang di peta, ini-” Alice membelalakkan matanya saat melihat ke sebuah peta di tangannya.
Dari awal Alice sudah curiga karena firasat-nya itu berkata jika mobil ini membelok arah dan tidak sesuai atau mengikuti pembina yang ada di depan, bahkan seperti ada yang mengelabui mereka untuk fokus ke handphone-nya masing-masing. Termasuk Alice, tatapan mata melihat handphone Starla. Namun, hati dan jiwanya berkata bahwa ini pertanda buruk.
Alice mencoba mencari jalan di peta tersebut dimanakah ia dan teman-temannya sekarang, jari telunjuk Alice menjelajah peta tersebut dengan mata yang terus mengamati dan memperhatikan serta keringat dingin yang bercucuran. Starla yang ada di sebelahnya pun ikutan panik, karena saat di lihat tempat perjalanan yang mereka tempuh sangatlah asing dan menyeramkan. Seperti tidak berpenghuni dan seperti tidak pernah dilewati oleh pejalan mobil lainnya.
“Kenapa kita di sini?” tanya Starla. Memegang pundak Alice yang bergetar serta wajahnya yang gelisah, “Tolong katakan Alice ada apa? Kenapa kita ada di sini!” kata Starla dengan panik.
“Aku tidak tahu!” gumam Alice.
“Ini menyeramkan,” lirih Kelly sambil memeluk boneka panda kesayangannya itu dengan kedua bola mata ketakutan.
“ALICE! TADI KAU BILANG APA? DI MANA KITA SEKARANG!” sahut Silvie dengan nada tinggi, ia bingung apa yang terjadi karena sedari tadi sibuk dengan handphone-nya untuk mencari sinyal.
“COBA KALIAN BUKA PETA-NYA!” perintah Alice, hampir lemas karena saat ia cari tempatnya tidak di temukan di peta. Kalau saja sinyal internet tersedia pasti mudah menggunakan google maps untuk melacak mereka di mana sekarang.
Semuanya pun langsung membuka peta atas perintah dari Alice, ada yang tidak mengerti dengan konsep peta di kertas seperti ini dan ada juga yang malas melihatnya karena konsepnya seperti ular berbelit-belit dan ribet.
“Heh Alice! Bagaimana melihatnya, apakah kau tahu di mana kita sekarang?” kata Alena bertanya kepada Alice dengan wajah muram melihat Alice.
Alice tidak menjawab, takutnya ia salah. Alice hanya terdiam, ia hanya pasrah dengan semua ini. Alice pun bingung kenapa supirnya mengambil jalan yang salah. Hanya keputusan yang di ambil oleh Alice, ikuti saja yang supir itu jalankan dan akan di bawa ke mana mereka sekarang oleh supir tak jelas itu.
“ARGA COBA TANYAKAN KEPADA SUPIR-NYA ITU!” Stephan menyahuti dengan nada tinggi, terlanjur kesal. Yang pertama internet sinyal tidak ada dan ini masalah salah jalan.
Arga hanya mengangguk, ia menoleh kepada supir itu. Masih dengan gaya yang sama, di mana sang supir itu tidak ada gerakan sama sekali dan hanya terdiam fokus menyetir mobil. Tanpa berkedip sedikit pun. Bahkan, suasana saat duduk bersebelahan dengan supir ini nampak dingin dan menakutkan. Arga memegang bahu supir itu, dengan keringat dingin dan bibir bergetar karena takut jika terjadi sesuatu.
“Excuse me, why did you lead us down this scary road?” tanya Arga, namun supir itu hanya terdiam tanpa bernapas. Ya, tanpa bernapas. Arga mendekat, tangan sebelah kirinya bergerak ke depan tepat kedua lubang hidung supir itu berada. Ia ingin mengecek apakah supir ini bernapas apa tidak? Dari awal Arga lihat, jika supir ini tidak pernah menghela napas seperti kebanyakan manusia normal lainnya. Hanya terdiam membeku seperti orang tak bernyawa.
(Permisi, kenapa kau membawa kita ke jalan menyeramkan ini?) terjemahan teks dialog atas🖕
Saat tangannya di depan hidung supir itu, tidak ada satu pun udara hembusan yang keluar dari tubuh supir itu. Arga panik saat mengetahui jika supir ini tidak bernapas, Arga melihat wajah supir itu dengan wajah gelisah. Ia berdehem saat pupil mata supir itu melirik perlahan-lahan ke arahnya, seperti di perlambat. Arga langsung menjauh dari supir itu, ia menyeka keringatnya dengan bibir bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PORTAL OF MISTERY
غموض / إثارةSebelum baca alangkah baiknya Follow akun author terlebih dahulu, bestie 💞 [17+] Genre: Fantasi, Horor, Mistery, Thriller, Action ______________________ Mengisahkan sekumpulan remaja SMA yang sedang berlibur ke negara Amerika Serikat, untuk merayak...