∆POM || PART 19∆

117 33 5
                                    

Yuk bantu ramaikan cerita ini😁
Warning, banyak plotwish‼️

♣ ♣ ♣ ♣

“Tunggu anjing manis,” keong itu pun memanggil Bob sekali lagi.

Bob berbalik berbarengan dengan yang lain. Alice mengernyitkan keningnya. Keong raksasa itu pun menyuruh Bob dan yang lainnya agar berhati-hati. Karena hutan ini sangat berbahaya. Banyak sekali monster yang berkeliaran di mana-mana dan tentunya sangat buas.

“Hai kawan, berhati-hati lah jika kalian berada di hutan ini. Semakin jauh kalian berjalan, maka hutan ini akan semakin sempit.”

Alice menghampiri keong tersebut, maka keong satunya lagi pun menghampiri temannya. Ya, ternyata keong ini sepasang suami istri. Yang memanggil dan berkata seperti itu ternyata sesosok keong wanita yang sangat baik hati.

“Maksudnya apa?” tanya Alice kebingungan.

“Hutan ini sangat berbahaya, bagi kalian para manusia dan anjing manis seperti dia. Maka kalian akan dikalahkan oleh para monster raksasa yang berbahaya di sini. Mereka semua kelaparan. Banyak sekali yang mati di hutan ini. Maka berhati-hatilah,” jawab keong tersebut.

“Benarkah?” Alena menoleh-nolehkan ke arah temannya berada.

“Sebisa mungkin kalian menghindari monster tersebut, jangan sampai nekat untuk melawannya, karena itu sangat berbahaya.”

♣ ♣ ♣ ♣

Suara ricuh itu menggema seisi ruangan rumah. Suara yang tampak tak asing bagi Daisy dan ada suara lainnya yang mengikuti. Orang tersebut sampai mengobrak-abrik seisi rumah dan merusaknya seperti sedang mencari sesuatu. Daisy sangat yakin bahwa yang melakukan itu adalah manusia. Tidak mungkin ada sesosok makhluk aneh yang tiba-tiba saja muncul.

Sampai suara itu mendekat, Daisy semakin panik. Sebisa mungkin ia membekap mulutnya dengan keringat dingin tak beraturan. Napasnya terengah-engah, separuh jiwanya kini diambang ketakutan.

“Sepertinya ada orang!” pintu kamar neneknya pun terbuka dengan perlahan, menimbulkan suara decitan mengiris telinga. Daisy semakin panik, orang tersebut sudah masuk ke kamar nenek. Bagaimana ini?

Daisy membuka sedikit pintu lemari supaya ada celah untuk melihat kondisi di luar. Terlihat sesosok orang berbaju serba hitam yang menerobos kamar begitu saja sambil membawa alat senjata yang tajam dan mematikan. Tangannya bergetar hebat, matanya membulat lebar karena pria tersebut terlihat seperti orang sikopat yang sedang mencari mangsa.

“Keluarlah bajingan gila, aku sangat lapar! Jika kau keluar, maka akan ku kasih apresiasi yang sangat luar biasa,” ucapnya lalu melepas tawa mengenaskan yang membuat bulu kuduk berdiri. Tawaan yang membawa ke ambang kematian. Ternyata sikopat ini bukan hanya seorang pembunuh, melainkan monster yang mematikan.

Daisy menutup pintu lemarinya rapat-rapat dan mengucapkan sumpah serapah yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Kenapa jadi seperti ini? Nyawanya kini sedang dipertaruhkan. Gelapnya diam di lemari itu semakin membuat Daisy ketakutan, keringat yang mengalir deras ke pelipis yang tegangnya itu. Napasnya kini memburu.

“Oh, apakah kau ingin bermain petak umpet denganku?”

“Fuck you! Fuck you!” Daisy menyalakan senter di ponselnya, mencari benda tajam untuk dijadikan senjata andalan dan pertama untuk melawan sikopat itu.

“Kenapa bisa dia tahu kalau aku di sini? Fuck you!” Daisy mengambil pisau yang ternyata tersimpan di sebelahnya. Untung saja ada senjata yang bisa digunakan untuk melawan dan melarikan diri dari tempat ini.

PORTAL OF MISTERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang